97
sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau,
mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah
seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhir
penelitian. c. PTK Empiris
yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan
dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman penelti
dalam pekerjaan sehari-hari. d. PTK Eksperimental
yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi
secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar. Di dalam kaitanya dengan kegitan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu
strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana
yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.
9. Penyusunan Proposal dan PelaporanPenelitian Tindakan Kelas PTK
a. Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas, sebagaimana berikut: 1 Judul Penelitian. Judul dinyatakan dengan kalimat sederhana, namun tampak
jelas maksud tindakan yang dilakukan dan dimana penelitian akan dilaksanakan, jika diperlukan cantumkan penanda waktu semester tahun
ajaran. Contoh judul:
a Upaya Peningkatan Ketrampilan Membaca Al Qur’an dengan strategi reading aloud pada kelas II MI Negeri Surakarta
b Perangkat Audio Visual sebagai Sarana Peningkatan pemahaman materi SKI di Kelas 7 MTs Muhammadiyah Klaten
98
c Upaya meningkatkan kemampuan bahasa lisan siswa kelompok B TK ABA Kartasura 1 dengan teknik pembelajaran panggung boneka.
2 Latarbelakang Masalah. Menguraikan kondisi objektif yang mengharuskan dilaksanakan PTK. Kondisi ini merupakan hasil identifikasi guru atau peneliti
terhadap masalah proses pembelajaran yang diselenggarakan. Dengan kata lain latar belakang penelitian menggambarkan keadaan yang ada dengan harapan,
menjelaskan adanya kesenjangan. 3 Perumusan Masalah. Mengemukakan masalah-masalah yang akan dipecahkan
melalui PTK yang akan dilaksanakan peneliti. Masalah dirumuskan dalam kalimat pertanyaan dan secara jelas terlihat aspek-aspek what,
howmanymuch. Contoh rumusan masalah PTK : Apakah Pembelajaran dengan Menggunakan Panggung Boneka dapat meningkatkan kemampuan
bahasa lisan siswa Kelompok B TK ABA Kartasura Tahun Pelajaran 2013- 2014?
4 Tujuan dan Manfaat. Tujuan penelitian menjelaskan sasaran atau hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai. Perlu juga dipaparkan secara spesifik
keuntungan-keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa, guru pelaksana PTK, dan lainnya.
5 Kajian Pustaka Teori dan Hipotesis Tindakan. Pada bagian ini diuraikan landasan teori yang relevan, yang dipergunakan peneliti dalam nenentukan
alternatif tindakan yang akan diimplementasikan. Kajian teori berisikan ulasan-ulasan teoritik dengan konsep pembelajaran dan konteks PTK yang
akan dilaksanakan. Untuk keperluan ini, dalam bagian ini diuraikan juga kajian terhadap penelitian yang relevan dari hasil-hasil PTK yang terdahulu.
Argumentasi logik dan teoritik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Atas dasar kerangka konseptual yang disusun itu, maka hipotesis
tindakan dapat dirumuskan. Hipotesis tindakan berisi pernyataan secara jelas tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi akar masalah yang didukung
oleh kerangka teoritik. Contoh rumusan hipotesis tindakan : Pembelajaran dengan Menggunakan Panggung Boneka dapat meningkatkan kemampuan
bahasa lisan siswa Kelompok B TK ABA Kartasura Tahun Pelajaran 2013- 2014.
6 Metode Penelitian.
99
Tahapan-tahapan cara dalam melaksanakan PTK.
a
Subjek Penelitian. Subyek tindakan disebutkan dengan jelas, tidak terlalu luas dan dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat, menyangkut
komponen-komponen pembelajaran atau sekolah.
b
Settinglokasitempat penelitian. Disebutkan kelas dan sekolah siswa yang dilibatkan. Untuk penelitian tindakan-tindakan di kelas, disebutkan
lokasinya misalnya sekolah, sarana perpustakaan dan lain-lain.
c
Teknik Pengumpulan Data dan Analisis data
d
Rencana Tindakan. Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, seperti:
Perencanan. Persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang
diprakarsai seperti pembuatan skenario pembelajaran, dan lain-lain yang trekait dengan pelaksanakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Implementasi Tindakan. Deskripsi tindakan yang akan digelar, skenario
kerja, tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
Observasi dan interpretasi. Uraian tentang prosedur perekaman dan
penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
Analisis dan refleksi.
Uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang akan digelar, personil yang akan dilibatkan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
b. Secara garis besar, rincian dari setiap Laporan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:
1 Abstrak. Pada bagian ini dituliskan dengan ringkas hal-hal pokok tentang a permasalahan khususnya rumusan masalah, b tujuan, c prosedur
pelaksanaan PTK, dan d hasil penelitian. Ditulis dalam satu halaman, satu spasi, maksimal tiga alinea atau hal ini tergantung pada sumber data atau
ketentuan dari lembaga pemesan. 2 Pendahuluan. Memuat unsur latar belakang masalah, data awal tentang
permasalahan pentingnya masalah dipecahkan, identifikasi masalah, rumusan
100
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta definisi istilah, bila dianggap perlu.
3 Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan. Menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang memberi arah kepelaksanaan PTK dan usaha
peneliti membangun argumen teoritik bahwa dengan tindakan tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan dan
pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Dalam uraian bab ini diakhiri dengan pertanyaan penelitian dan hipotesis tindakan.
4 Pelaksanaan Penelitian. Mengandung unsur: deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa di sekolah sebagai subyek penelitian. Kejelasan
tiap siklus: rancangan, pelaksanakaan, cara pemantauan, beserta jenis instrumen, usaha validasi hipotesis dengan cara refleksi. Tindakan yang
dilakukan bersifat rasional dan feasible serta collaborative. Berikan gambaran kondisi lapangan saat tindakan dilakukan, secara kuantitatif maupun kualitatif
tentang semua aspek yang dapat direkam pada waktu penelitian. 5 Hasil penelitian dan Pembahasan. Menyajikan uraian masing-masing siklus
dengan data lengkap mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan, dan refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan. Sajian data dalam
bab ini mendeskripsikan secara jelas perubahanperbaikan yang diperoleh dari hasil kegiatan observasi, yang dapat dibuat dalam bentuk grafiktabel dengan
berikan berbagai penjelasan dan analisis data. 6 Simpulan dan Saran.
Kemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil analisis pada bab sebelumnya, dengan memperhatikan perumusan masalah dan tujuan penelitiannya.
Utarakan keterbatasan penelitiannya, kemudian sampaikan saran. Ada dua macam saran: a saran untuk penelitian lanjut, dan b saran untuk penerapan
hasil penelitian. c. Contoh format laporan PTK
FORMAT LAPORAN PTK: BAGIAN AWAL
Halaman Judul
101
Abstrak Kata Pengantar
Daftar Isi
BAGIAN UTAMA
Bab I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
B. Penegasan Istilah C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian
Bab II: KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teori
1. .................................................. 2. ..................................................
3. Dst. B. Telaah Pustaka
C. Hipotesis Tindakan Bab III: METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian B. Subyek Penelitian
C. TeknikMetode Pengumpulan Data D. Teknik Analisis Data
E. Prosedur PTK Bab IV HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data B. Uji Hipotesis
C. Pembahasan Bab V PENUTUP
A. Kesimpulan B. SaranRekomendasi
BAGIAN AKHIR
102
Daftar Pustaka Lampiran-lampiran
E. RANGKUMAN
PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang
dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas, dengan
maksud memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara umum PTK bertujuan untuk:
1. Perbaikan dan atau peningkatan praktek pengajaran 2. membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran
dan pendidikan di dalam dan luar kelas, 3. meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan, dan
4. menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran
secara berkelanjutan sustainable. 5. membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam
pembelajaran.Mulyasa: 2011, 89-90 Manfaat PTK antara lain: Inovasi Pembelajaran, Peningkatan Profesionalisme
Guru, dan dapat dijadikan sebagai sumber masukan. Karakteristik PTK antara lain: PTK merupakan prosedur penelitian di kelas yang dirancang untuk menanggulangi
masalah nyata yang dialami guru berkaitan dengan siswa di kelas itu, metode PTK diterapkan secara kontekstual, dalam arti bahwa variabel-variabel yang ditelaah selalu
berkaitan dengan keadaan kelas itu sendiri, PTK terarah pada suatu perbaikan atau peningkatan kualitas pembelajaran, PTK bersifat luwes dan mudah diadaptasi, PTK
banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung atas refleksi diri peneliti, PTK sedikitnya ada kesamaan dengan penelitian eksperimen dalam hal percobaan tindakan
yang segera dilakukan dan ditelaah kembali efektivitasnya, PTK bersifat situasional dan spesisifik, yang pada umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus.