Fungsi Lima Pusat Kontrol Otak

178 Terdapat tiga jenis gerakan dasar yang perlu dikembangkan kepada anak, yaitu: gerakan lokomotor, manipulatif dan stabilitas. Gerakan lokomotor mencakup gerakan berjalan, berlari, melompat, meloncat, melompat-lompat, mendaki. Sementara gerakan manipulatif mencakup gerakan melempar, menangkap, menendang, memasukkan. Selanjutnya gerakan stabilisasi mencakup mengayun, berguling, membalikkan badan dan berjalan di atas papan titian. Catron menjelaskan bahwa perkembangan motorik meliputi empat domain, yaitu: 1 koordinasi mata – tangan mata-kaki, 2 kemampuan lokomotor, 3 kemampuan non lokomotor, 4 pengendalian dan pengaturan tubuh. Keempat domain tersebut perlu dikembangkan sejak dini. Koordinasi mata tangan perlu distimulasi agar anak dapat mempelajari kemampuan manipulasi objek, kemampuan memproyeksi objek melempar, menangkap dan memukul, kemampuan motorik halus mencoret-coret, menggambar dan menulis, serta kemampuan megikuti jejak secara visual. Kemampuan lokomotor perlu dikembangkan dengan tujuan membantu anak mengembangkan kemampuan menggunakan otot-otot besar untuk berpindah menggunakan semua anggota tubuh secara horizontal dan proykesi tubuh seperti melompat, meloncat, berlari cepat, berjingkrak dan meluncur. Kemampuan non lokomotor perlu dikembangkan dengan tujuan untuk membantu anak melatih kemampuan berpindah dengan sebagian atau semua anggota tubuh dan manipulasi seperti gerakan menarik, mengangkat, memutar, mengulurkan tangan, berguling, melipat dan membungkuk.Kemampuan pengendalian dan pengaturan tubuh perlu distimulasi dengan tujuan agar anak mampu mengatur kemampuan motorik setiap hari dan membantu anak mempelajari keseimbangan dan kesadaran temporal, ketangkasan dan koordinasi berkaitan dengan kemampuan berhenti, memulai dan berpindah serta mempelajari persepsi tubuh dan ruang.

2. Fungsi Lima Pusat Kontrol Otak

Masa lima tahun pertama lahir-5 tahun adalah masa emas bagi perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ada tiga unsur yang menentukan dalam perkembangan motorik yaitu otak, syaraf dan otot. Ketika motorik bekerja, ketiga unsur tersebut melaksanakan masing-masing peranannya secara interasi positif, artinya unsur- 179 unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya. Jadi ketiga unsur tersebut saling bekerja sama sehingga terbentuk suatu gerakan yang bertujuan, misalnya berbicara, berjalan, berlalri, menulis menggambar dan sebagainya. Proses perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh karena itu, setiap gerakan yang dilakukan anak, sesederhana apapun sebenarnya merupakan hasil pola interaksi kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi otaklah, sebagai bagian dari susunan syaraf pusat yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental. Dengan kata lain aktivitas anak terjadi di bawah control otak, secara simultan berkesinambungan otak terus mengolah informasi yang diterimanya. Bersamaan dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf pusat yang mencakup lima pusat kontrol akan mendiktekan setiap gerakan anak. 3. Fungsi Perkembangan Motorik Adapun Hurlock menjelaskan bahwa keterampilan motorik dapat dikategorikan ke dalam empat bidang, yaitu: 1 keterampilan bantu diri, 2 keterampilan bantu sosial, 3 keterampilan bermain dan 4 keterampilan sekolah. Keterampilan bantu diri atau self help skills merupakan keterampilan yang berkaitan dengan keterampilan yang diperlukan oleh anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari activity daily living, seperti: menggunakan sendok dan garpu untuk makan, mengancingkan baju, dan menalikan sepatu. Keterampilan bantu sosial merupakan keterampilan yang dipergunakan oleh anak sebagai upaya agar dirinya dapat diterima oleh lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat, seperti: membereskan pekerjaan di rumah dan sekolah. Keterampilan bermain merupakan beragam keterampilan yang dipelajari oleh anak ketika dirinya bergabung dalam kelompok teman sepermainan sebagai usaha untuk dapat diterima dan menghibur dirinya sendiri, seperti: bermain layang-layang, menggambar, menggunakan alat-alat permainan lainnya. Keterampilan sekolah berkaitan dengan keterampilan yang harus dikuasai oleh anak agar dirinya mampu mengerjakan sejumlah tugas yang bersifat 180 akademis, seperti: menulis, menggunting, dan melukis. Penguasaan yang baik terhadap keterampilan sekolah akan sangat membantu anak dalam mencapai prestasi sekolahnya, baik dalam prestasi yang bersifat akademis maupun non akademis.

4. Klasifikasi Tingkatan Kemampuan Motorik