14
20.2. Menguasai penggunaan berbagai alat permainan untuk mengembangklan aspek fisik, kognitif, social-emosional, nilai moral, social budaya, dan
bahasa anak TKPAUD. 20.3.
Menguasai berbagai permainan anak. 21. Menguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaranbidang
pengembangan yang diampu. 21.1.
Memahami kemampuan anak TKPAUD dalam setiap bidang pengembangan.
21.2. Memahami kemajuan anak dalam setiap bidang pengembangan di
TKPAUD. 21.3. Memahami tujuan setiap kegiatan pengembangan.
22. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; 22.1. Memilih materi bidang pengembangan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik. 22.2. Mengolah materi bidang pengembangan secara kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik. 23. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif. 23.1. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus.
23.2. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. 23.3. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
23.4. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. 24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri. 24.1. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
berkomunikasi. 24.2. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan
diri. .
e. Sikap Profesionalitas Guru PAUDTKRA
Guru profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Dengan
15
keahliannya itu, seorang guru mampu menunjukkan otonominya, baik pribadi maupun sebagai pemangku profesinya.
Di samping dengan keahliannya, sosok profesional guru ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya profesional
hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung sebagai sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara, dan agamanya. Guru profesional
mempunyai tanggung jawab sosial, intelektual, moral dan spiritual. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu memahami dirinya,
mengelola dirinya, mengendalikan dirinya menghargai serta mengembangkan dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami
dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki kemampuan interaksi yang efektif. Tanggung jawab intelektual diwujudkan melalui
penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menunjang tugas-tugasnya. Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui
penampilan guru sebagai makhluk yang beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma-norma agama dan moral.
Sebagai illustrasi profesionalitas Guru PAUDTKRA berikut tampak perbandingan antara sikap professional dan sikap amatir tidak professional.
PROFESIONAL AMATIR
Guru PAUDTKRA memandang tugas sebagai bagian dari ibadah
Guru PAUDTKRA memandang tugas semata-mata bekerja
Guru PAUDTKRA memandang profesi guru adalah mulia dan terhormat
Guru PAUDTKRA memandang profesi guru biasa saja
Guru PAUDTKRA menganggap kerja itu adalah amanah
Guru PAUDTKRA memandang kerja itu hanya mencari nafkah
Guru PAUDTKRA memandang profesi guru sebagai panggilan jiwa
Guru PAUDTKRA memandang profesi guru sebagai keterpaksaan
Guru PAUDTKRA menganggap kerja itu nikmat dan menyenangkan
Guru PAUDTKRA memandang kerja itu beban dan membosankan
Guru PAUDTKRA menganggap kerja itu sebagai bentuk pengabdian
Guru PAUDTKRA memandang kerja itu murni mencari penghasilan
Guru PAUDTKRA memiliki rasaruhul jihad dalam mengajarnya
Guru PAUDTKRA mengajar sekedar menggugurkan kewajiban
Guru PAUDTKRA mempelajari setiap aspek dari tugasnya
Guru PAUDTKRA amatir mengabaikan untuk mempelajari tugasnya
Guru PAUDTKRA akan secara cermat menemukan apa yang diperlukan
dan diinginkan Guru PAUDTKRA amatir menganggap
sudah merasa cukup apa yang diperlukan dan dinginkan
Guru PAUDTKRA memandang, Guru PAUDTKRA amatir
16
PROFESIONAL AMATIR
berbicara, dan berbusana secara sopan dan elegan
berpenampilan dan berbicara semaunya Guru PAUDTKRA akan menjaga
lingkungan kerjanya selalu rapi dan teratur
Guru PAUDTKRA amatir tidak memperhatikan lingkungan kerjanya
Guru PAUDTKRA bekerja secara jelas dan terarah
Guru PAUDTKRA amatir bekerja secara tidak menentu dan tidak teratur
Guru PAUDTKRA tidak membiarkan terjadi kesalahan
Guru PAUDTKRA amatir mengabaikan atau menyembunyikan
kesalahan Guru PAUDTKRA berani terjun
kepada tugas-tugas yang sulit Guru PAUDTKRA amatir menghindari
pekerjaan yang dianggap sulit Guru PAUDTKRA akan mengerjakan
tugas secepat mungkin Guru PAUDTKRA amatir akan
membiarkan pekerjaannya terbengkalai Guru PAUDTKRA akan senantiasa
terarah dan optimistik Guru PAUDTKRA amatir bertindak
tidak terarah dan pesimis Guru PAUDTKRA akan
memanfaatkan dana secara cermat Guru PAUDTKRA amatir akan
menggunakan dana tidak menentu Guru PAUDTKRA bersedia
menghadapi masalah orang lain Guru PAUDTKRA amatir menghindari
masalah orang lain Guru PAUDTKRA menggunakan
nada emosional yang lebih tinggi seperti Guru PAUDTKRA antusias, gembira,
penuh minat, bergairah Guru PAUDTKRA amatir
menggunakan nada emosional rendah seperti marah, sikap permusuhan,
ketakutan, penyesalan, dan sebagainya
Guru PAUDTKRA akan bekerja sehingga sasaran tercapai
Guru PAUDTKRA amatir akan berbuat tanpa mempedulikan ketercapaian
sasaran Guru PAUDTKRA menghasilkan
sesuatu melebihi dari yang diharapkan Guru PAUDTKRA amatir
menghasilkan sekedar memenuhi persyaratan
menghasilkan sesuatu produk atau pelayanan bermutu
Guru PAUDTKRA amatir menghasilkan produk atau pelayanan
dengan mutu rendah Guru PAUDTKRA mempunyai janji
untuk masa depan Guru PAUDTKRA amatir tidak
memiliki masa depan yang jelas
f. Hak dan Kewajiban Guru