261 sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap
suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian
kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan. Untuk menentukan pencapaian kompetensi tertentu, peniaian diri perlu digabung dengan teknik lain.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
a dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
b peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya; c dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
5. Tehnik-tehnik Penilaian Autentik di RA
Ada berbagai teknik yang digunakan dalam penilaian. Berbagai teknik tersebut dapat digunakan secara bersama-sama untuk dapat saling melengkapi. Berbagai teknik tersebut
dijabarkan berikut ini.
1. Observasi ,merupakan pengamatan langsung terhadap berbagai peristiwa yang terjadi
pada anak. Aspek yang diobservasi serta hasilnya bervariasi, tergantung pada tujuan penilaian.
262
Gambar: Pendidik sedang melakukan pengamatan aktivitas anak
Pada dasarnya ada beberapa cara dalam menuangkan hasil observasi dalam bentuk catatan, antara lain:
a. Catatan kejadian khusus anekdot yaitu catatan perkembangan anak yang dibuat oleh pendidik pada saat anak menunjukkan perkembangan penting saat bermain baik positif
maupun negatif, yang dimunculkan anak pada waktu bermain. Yang dimaksud dengan perkembangan penting yang dimunculkan anak saat bermain adalah kejadian-kejadian
yang muncul di luar kebiasaan anak baik kejadian yang menunjukkan peningkatan perkembangan anak maupun kejadian yang memerlukan perhatian khusus.
Contoh kejadian khusus antara lain : - Anak yang biasanya pendiam menjadi periang
- Anak yang biasanya pemurung tiba-tiba menjadi ceria - Anak yang biasanya riang tiba-tiba menjadi pendiam, dan sebagainya
Catatan khusus mengenai peristiwa atau perilaku anak sebaiknya ditulis secara uraian, objektif dan faktual apa adanya, dan tidak menggunakan interpretasi penafsiran dan
asumsi dugaan. Interpretasi dilakukan setelah mengkaji peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang sering menyulitkan pendidik, karena harus membuat catatan faktual,
sementara juga harus membuat interpretasi obyektif dari peristiwa yang timbul atau perilaku yang ditampilkan oleh anak.
263 b. Catatan berkesinambungan running record
Catatan ini memuat kejadian secara rinci dan berurutan. Pendidik mencatat semua kejadian atau perilaku yang terus menerus yang dilakukan anak itu. Catatan
berkesinambungan berbeda dengan catatan anekdot karena catatan berkesinambungan mencatat semua perilaku anak bukan hanya sekedar peristiwa-peristiwa tertentu saja, dan
pencatatan dilakukan langsung, tidak menunda kemudian setelah pembelajaran selesai.
Contoh Catatan Berkesinambungan:
Nama anak : Tiwi, 5 tahun
Hari, tanggal : Kamis, 6 Pebruari 2012
Pengamat : Ahmad
c. Catatan spesimen Specimen Records Catatan spesimen hampir mirip dengan catatan berkesinambungan tetapi lebih rinci.
Catatan ini sering digunakan oleh pendidik yang menginginkan uraian lengkap dari suatu
264 perilaku khusus anak, misalnya perilaku yang berkaitan dengan emosi anak. Sementara
catatan berkesinambungan lebih sering digunakan untuk mencatat perilaku anak secara umum, dengan tidak formal. Pendidik yang membuat specimen records bukan orang yang
sedang terlibat dalam kegiatan kelas dan harus menjaga jarak dari anak. Seperti catatan berkesinambungan, specimen records dilakukan dengan cara menulis secara naratif
perilaku atau peristiwa saat terjadi, tetapi uraian itu biasanya berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya seperti waktu, anak, dan penataannya. Rincian peristiwa
yang akan dicatat tergantung pada tujuan pengamatan. Waktu melakukan pencatatan spesimen ditentukan sendiri oleh pendidik, tergantung dari
perilaku yang akan diamati secara khusus, misalnya : - Saat melingkar circle time
- Saat pijakan sebelum main
Contoh Catatan Spesimen:
Nama anak : Hendro, 2 tahun
Hari, tanggal : Kamis, 6 Pebruari 2012
Waktu :
Pengamat : Raditya
Pengamatan I : 12 Januari 2012
Aspek Kegiatan Peristiwa
Interpretasi pendidik
Pengamatan I Nilai-nilai Agama
dan Moral Materi pagi
Lingkaran besar – Berdoa bersama
Hendro keluar lingkaran besar,
sementara teman- temannya mengikuti
bacaan doa dari bu guru. Ketika ditanya
guru Hendro mengatakan,
“Capek, duduk terus...”
Hendro belum mengikuti bacaan
doa Hendro belum
nyaman berada dalam lingkaran
besar yang berposisi duduk
Pengamatan II Nilai-nilai Agama
Bermain di Sentra Persiapan
Hendro membaca Basmalah,
Hendro bisa membaca doa
265
dan Moral kemudian Hendro
menggunting kertas dengan pola lurus.
Guntingan Hendro tepat di atas garis
lurus sebelum beraktivitas
Motorik halus Hendro sedang
berkembang
Pengamatan III Nilai-nilai Agama
dan Moral Bermain di
Halaman Hendro bermain
kejar-kejaran. Tidak ada aktivitas berdoa
Pengamatan IV Nilai-nilai Agama
dan Moral Makan Bersama
Hendro duduk di kursi kecil, dekat
meja, bersiap untuk berdoa. Hendro
membaca doa sebelum makan,
memimpin teman- temannya
Hendro berani memimpin teman-
teman-temannya. Hendro sudah
mampu membaca doa sebelum makan
d. Time sampling Metode time sampling memerlukan pengamatan yang menunjukkan kekerapan suatu
perilaku terjadi. Perilaku harus terjadi sering, berulang-ulang, dalam waktu yang singkat. Misalnya: perilaku berteriak-teriak, memukul atau menangis dapat diamati dan dihitung
dengan mudah. Time sampling merupakan metode yang sangat berguna jika digunakan untuk mengamati anak dengan alasan-alasan berikut :
- Membutuhkan waktu dan usaha yang tidak terlalu banyak dibandingkan catatan narasi. - Lebih obyektif dan terkontrol karena perilaku yang diamati spesifik dan dibatasi.
- Memungkinkan pengamat mengumpulkan data dari sejumlah anak ataupun sejumlah perilaku dalam satu kali waktu pengamatan.
- Memberikan informasi yang berguna dalam interval waktu dan frekuensi dari perilaku tertentu.
- Memberikan hasil kuantitatif yang berguna untuk analisis statistik.
266
Contoh Time Sampling :
Nama anak : Narendra, 5 tahun
Hari, tanggal : Kamis, 9 Mei 2012
Pengamat : Ahmad
Waktu Setiap 5 Menit Menendang
Memukul 1. 1
1 2. 2
1 3. 0
4. 1 2
e. Event sampling Event sampling adalah suatu metode yang memberikan kesempatan kepada pengamat
untuk menunggu dan kemudian mencatat perilaku khusus yang sudah dipilih lebih dulu. Event sampling digunakan untuk mempelajari kondisi di mana perilaku tertentu terjadi
atau sering terjadi.
Contoh Event Sampling:
Nama : Kelompok :
Usia : HariTgl :
Pengamat : Perilaku : Mencubit Teman sampai menangis
Waktu Peristiwa Pencetus
Perilaku Konsekuensi
08.10
Doni menyusun balok menjadi bangunan.
Mario mengambil balok Doni.
Doni membentak Mario, kemudian
mencubit tangan kanan Mario
Mario menjerit kemudian menangis.
Guru mendatangi mereka berdua, lalu
menasehati keduanya dan mengajak untuk
saling memaafkan
Doni bermain ayunan. Doni turun dari ayunan
Dita menangis keras.
267 Dita menghentikan
ayunan Doni kemudian berkacak
pinggang. Doni membentak Dita dan
mencubit lengan kirinya
Guru menenangkan serta menasehati
keduanya dan mengajak untuk saling
menyayangi dan memaafkan.
f. Daftar cek checklist Daftar cek adalah instrumen yang disusun berdasarkan aspek dan indikator
perkembangan sesuai kelompok usia, ada yang menggunakan skala nilai adapula yang tidak. Skala nilai bisa dua pilihan, misalnya 1-2, atau lebih dari dua 1 sampai 4,
sedangkan yang tidak menggunakan skala nilai dapat dua pilihanyatidak, sudahbelum atau lebih dari dua pilihan tidak pernah, kadang-kadang, sering ataupun yang lainnya.
Contoh penilaian Checklist:
268
2. Unjuk kerja