93
dengan tindakan unsur lain, yaitu proses pembelajaran, peralatan atau sarana pendidikan, guru, atau siswa sendiri.
f. Unsur Lingkungan Belajar. Dapat dilihat baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang melingkupi
siswa di rumahnya. Dalam penelitian tindakan, bentuk perlakuan atau tindakan yang dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih kondusif.
Contoh judul yang berkenaan dengan lingkungan belajar yang dapat diangkat menjadi permasalahan penelitian tindakan antara lain: mengubah situasi ruang
kelas, penataran sekolah, penataran lingkungan yang terkait dengan 6K, yang sebaiknya dilakukan dengan melibatkan siswa.
g. Unsur Pengelolaan Pembelajaran. Merupakan kegiatan yang sedang diterapkan dan dapat diatur atau direkayasa
dalam bentuk tindakan. Contoh judul yang digolongkan sebagai kegiatan pengelolaan misalnya cara mengelompokkan siswa ketika guru memberikan
tugas, pengaturan urutan jadwal, pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan milik siswa, dan sebagainya.
7. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas PTK
PTK merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran. Seperti telah diuraikan sebelumnya, PTK bersifat
partisipatori dan kolaboratif yang dilakukan karena ada kepedulian bersama terhadap situasi pembelajaran kelas yang perlu ditingkatkan. Saudara bersama
pihak-pihak sejawat, murid, Kepala Sekolah mengungkapkan kepedulian akan peningkatan situasi tersebut, saling menjajagi apa yang dipikirkan, dan bersama-
sama berusaha mencari cara untuk meningkatkan situasi pembelajaran. Refleksi awal, penelaahan lapangan dan tema kepedulian merupakan tahapan
berpikir sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian tindakan. Refleksi awal tidak lain merupakan latar belakang masalah untuk melahirkan gagasan umum.
Penelaahan lapangan adalah keberhasilan dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada. Menganalisis sumber penyebabnya, dan berdasarkan logika ilmiah
diwujudkanlah tema kepedulian yang merupakan permasalahan pokok yang akan diteliti.
94
SIKLUS PELAKSANAAN PTK
Permasalahan Rencana Tindakan I
Alternatif Pemecahan Pelaks. Tindakan I
Observasi Pengumpulan Data I
Analisis Data I Refleksi I
Belum Terselesaikan?
Pelaks. Tindakan II Observasi
Pengumpulan Data II
Analisis Data II Refleksi II
Rencana Tindakan II Alternatif Pemecahan
Bahan Terselesaikan
Siklus selanjutnya
Secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencakup empat daur: perencaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi
reflecting. Menurut Kemmis 1982 dan Burns 1999 langkah-langkah pelaksanaan PTK meliputi 1 menyusun rencana tindakan bersama-sama, 2
bertindak dan 3 mengamati secara individual dan bersama-sama dan 4 melakukan refleksi bersama-sama pula. Keempat langkah tersebut dijelaskan
sebagai berikut: a. Penyusunan Rencana
Tahapan ini dilalui dengan menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan. Pada tahap perencanaan peneliti menentuka fokus peristiwa yang perlu
mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan
berlangsung Suharsimi A, dkk: 2006, h. 75. b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan hendaknya dituntun oleh rencana yang telah dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana,
95
mengingat dinamika proses pembelajaran di kelas Saudara, yang menuntut penyesuaian. Oleh karena itu, Saudara perlu bersikap fleksibel dan siap
mengubah rencana tindakan sesuai dengan keadaan yang ada. Semua perubahanpenyesuaian yang terjadi perlu dicatat karena kelak harus
dilaporkan. Pelaksanaan rencana tindakan memiliki karakter perjuangan materiil, sosial, dan politis ke arah perbaikan. Mungkin negosiasi dan
kompromi diperlukan, tetapi kompromi harus juga dilihat dalam konteks strateginya. Nilai tambah taraf sedang mungkin cukup untuk sementara waktu,
dan nilai tambah ini kemudian mendasari tindakan berikutnya. c. Observasi
Observasi tindakan di kelas Saudara berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersama prosesnya. Observasi itu berorientasi ke depan,
tetapi memberikan dasar bagi refleksi sekarang, lebih-lebih lagi ketika putaran atau siklus terkait masih berlangsung. Perlu dijaga agar observasi: 1
direncanakan agar a ada dokumen sebagai dasar refleksi berikutnya dan b fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga; 2 dilakukan
secara cermat karena tindakan Saudara di kelas selalu akan dibatasi oleh kendala realitas kelas yang dinamis, diwarnai dengan hal-hal tak terduga; 3 bersifat
responsif, terbuka pSaudarangan dan pikirannya. Apa yang diamati dalam PTK adalah 1 proses tindakannya, b pengaruh tindakan yang disengaja dan tak
sengaja, c keadaan dan kendala tindakan, d bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah
direncanakan dan pengaruhnya, dan e persoalan lain yang timbul Observasi kelas akan memberi manfaat apabila pelaksanaannya diikuti balikan
review discussion. Diskusi bahkan akan bermanfaat jika: 1 Diberikan tidak lebih dari 24 jam setelah observasi
2 Dilakukan dalam suasana yang mutually supportive dan non-threatening 3 Bertolak dari rekaman data
4 Diinterpretasikan secara bersama-sama d. Refleksi
Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Lewat refleksi
Saudara berusaha 1 memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala
96
yang nyata dalam tindakan strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi pembelejaran kelas, dan 2
memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas di mana pembelajan dilaksanakan. Dalam melakukan refleksi, Saudara sebaiknya juga berdiskusi
dengan sejawat , untuk menghasilkan rekonstruksi makna situasi pembelajaran kelas Saudara dan memberikan dasar perbaikan rencana siklus
berikutnya. Refleksi memiliki aspek evaluatif; dalam melakukan refleksi, Saudara hendaknya menimbang-nimbang pengalaman menyelenggarakan
pembelajaran di kelas, untuk menilai apakah pengaruh persoalan yang timbul memang diinginkan, dan memberikan saran-saran tentang cara-cara untuk
meneruskan pekerjaan. Tetapi dalam pengertian bahwa refleksi itu deskriptif, Saudara meninjau ulang, mengembangkan gambaran agar lebih
hidup a tentang proses pembelajaran kelas Saudara, b tentang kendala yang dihadapi dalam melakukan tindakan di kelas, dan, yang lebih penting lagi, c
tentang apa yang sekarang mungkin dilakukan untuk para siswa Saudara agar mencapai tujuan perbaikan pembelajaran. Tahap evaluasi ini menjadi
peninjauan yang segar yang dapat dipakai untuk menyiapkan cara untuk perencanaan baru Kemmis dkk., 1982: 6-7.
8. Jenis-Jenis PTK