3
dalam kehidupan manusia. Setelah itu diteruskan pada pembahasan tentang guru professional, apa syarat-syarat seseorang guru disebut guru professional. Bagaimana
usaha untuk menjadikan seorang guru menjadi professional, kemudian diteruskan dengan pembahasan tentang sikap profesionalitas yang harus dimiliki oleh semua guru,
dan diakhiri dengan kajian tentang kode etik profesi guru serta pendidikan karakter.
2. Konsep Peningkatan Kompetensi Guru
Pembicaraan tentang profesionalisme guru tidak bisa lepas dari pentingnya guru yang professional.Menurut Rice dan Bishopirick 1971, guru professional
adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas- tugasnya sehari-hari. Profesionalisasi guru oleh kedua pasangan penulis tersebut
dipandang sebagai suatu proses yang bergerak dari ketidaktahuan ignorance menjadi tahu, dari ketidakmatangan immaturity menjadi matang, dari diarahkan oleh orang
lain other-directedness menjadi mengarahkan diri sendiri. Glickman 1981 menegaskan bahwa seseorang akan bekerja secara
professional bilamana orang tersebut memiliki kemampuan ability dan motivasi motivation. Maksudnya, seseorang akan bekerja secara profesional bilamana
memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan kesungsuhan hati untuk mengerjakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Seorang guru dapat dikatakan profesional
bilamana memiliki kemampuan tinggi high level of abstract dan motivasi kerja tinggi high level of commitment.
a. Pengertian Profesi.
Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan. Professional artinya orang yang ahli atau tenaga ahli. Professionalism artinya sifat
professional. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah profesionalisasi ditemukan sebagai berikut: Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian keterampilan, kejuruan dan sebagainya tertentu. Profesional adalah 1 bersangkutan dengan profesi, 2 memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya dan 3 mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Profesionalisasi adalah proses membuat suatu badan organisasi agar menjadi
profesional. Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
4
miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian, profesionalitas guru adalah suatu “keadaan” derajat keprofesian seorang guru dalam sikap, pengetahuan,
dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran agama Islam. Dalam hal ini, guru diharapkan memiliki profesionalitas keguruan yang
memadai sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif. Secara istilah profesi biasa diartikan sebagai suatu bidang pekerjaan yang
didasarkan pada keahlian tertentu. Hanya saja tidak semua orang yang mempunyai kapasitas dan keahlian tertentu sebagai buah pendidikan yang ditenpuhnya menempuh
kehidupannya dengan keahlian tersebut, maka ada yang mensyaratkan adanya suatu sikap bahwa pemilik keahlian tersebut akan mengabdikan dirinya pada jabatan
tersebut. Ahmad Tafsir memberikan pengertian profesionalisme sebagai paham yang
mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang professional. Sudarwan Danim merujuk pendapat Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills
berpendapat bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut kemampuan intelektual khusus yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang
bertujuan untuk menguasai ketrampilan atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah
tertentu. Profesional menurut rumusan Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 Bab I
Pasal 1 ayat 4 digambarkan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu dan norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Dari berbagai pengertian di atas tersirat bahwa dalam profesi digunakan teknik dan prosedur intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, sehingga dapat
diterapkan untuk kemaslahatan orang lain. Dalam kaitan ini seorang pekerja profesional dapat dibedakan dari seorang pekerja amatir walaupun sama-sama
menguasai sejumlah teknik dan prosedur kerja tertentu, seorang pekerja profesional memiliki filosofi untuk menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya.
b. Syarat-syarat Profesi.