9 kondisi. Situasi dan kondisi dalam hal ini yakni dengan siapa dia bebicara serta
dalam kondisi yang seperti apa. Di sisi lain, siswa juga diasah sopan santun serta sikapnya saat memainkan peran. Dengan demikian, persoalan yang mendesak dan
perlu dilakukan adalah meningkatkan kemampuan guru, mengevaluasi proses belajar, serta meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Alternatif
untuk mengajarkan keterampilan berbicara bahasa Jawa yaitu dengan model pembelajaran bermain peran. Hal ini dipilih karena anak dapat praktek berbicara
bahasa Jawa secara langsung dengan melihat posisi serta kondisi yang ada. Di samping itu, dengan model pembelajaran bermain peran, siswa dapat belajar
sambil bermain sehingga siswa merasa senang dan tidak terbebani.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar permasalahan di atas antara lain:
1. Mata pelajaran bahasa Jawa terutama pada aspek berbicara kurang disukai
siswa karena hanya sebatas muatan lokal. 2.
Banyak siswa yang masih kesulitan mengenali tingkat tutur bahasa dalam bahasa Jawa.
3. Banyak siswa yang masih ramai dan tidak memperhatikan proses
pembelajaran. 4.
Keterampilan berbicara bahasa Jawa siswa kelas V SD Negeri Sorobayan Sanden Bantul masih tergolong rendah, terlihat dari hasil perolehan nilai rata-
rata bahasa Jawa dan persentase siswa yang tuntas KKM.
10
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada upaya meningkatkan keterampilan berbicara
bahasa Jawa melalui model pembelajaran bermain peran di kelas V SD Negeri Sorobayan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, naka rumusan yang diajukan adalah bagaimana meningkatkan keterampilan berbicara
bahasa Jawa melalui model pembelajaran bermain peran pada siswa kelas V SD Negeri Sorobayan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumuan masalah yang telah ditentukan maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan
berbicara bahasa Jawa melalui model pembelajaran bermain peran pada siswa kelas V SD Negeri Sorobayan.
F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Melengkapi pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa.
11 2.
Sebagai bahan kajian dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Jawa, khususnya pembelajaran keterampilan berbicarabahasa Jawa.
Secara praktis manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah 1.
Bagi Siswa a.
Siswa memiliki ketertarikan dalam mempelajari bahasa Jawa. b.
Siswa mampu menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan tingkat tuturnya dalam komunikasi sehari-hari.
2. Bagi Guru
a. Dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam pemilihan model pembelajaran
bahasa Jawa di SD. b.
Dapat memberikan wawasan yang baru tentang model pembelajaran yang inovatif sehingga keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa
akan meningkat. 3.
Bagi Peneliti a.
Memperkenalkan model pembelajaran sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa pada siswa sekolah dasar kelas V.
b. Sebagai tambahan wawasan dan acuan bagi peneliti selanjutnya.
G. Definisi Operasional Variabel