Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

41

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu penelitian Isnaini 2013 yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa sesuai Unggah-Ungguh Basa Siswa Kelas V SD Negeri Srikaya melalui Model Bermain Peran ”. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran bermain peran dalam mata pelajaran dapat meningkatkan keterampilan berbicara kelas. Hal itu dapat dilihat dengan digunakannya model pembelajaran bermain peran, proses pembelajaran menjadi lebih baik. Siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan pratindakan yang semula pasif dan monoton.

F. Kerangka Pikir

Berlatar belakang pada masalah yang ada yakni mata pelajaran bahasa Jawa kurang disukai di sekolah. Hal ini karena mata pelajaran bahasa Jawa hanya sebatas muatan lokal sehingga siswa kurang antusias dala proses pembelajaran. Permasalahan tersebut terutama pada aspek berbicara. Pada aspek berbicara, siswa sulit mengenali tingkat tutur bahasa dalam bahasa Jawa. Hal ini karena kurangnya praktik berbicara menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan konteksnya serta proses pembelajaran hanya sebatas ceramah. Dampak dari hal tersebut menyebabkan proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa lebih berpusat pada guru dan siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran. Keterampilan berbicara bahasa Jawa dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya adalah proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Proses belajar 42 mengajar yang baik adalah proses belajar yang mampu berjalan dengan dua arah. Hal ini berarti komunikasi terjadi antara guru dengan siswa, tidak hanya guru saja yang selalu mendominasi dan aktif di kelas. Karena seorang guru yang baik adalah sebagai fasilitator dan motivator di dalam kelasnya. Proses belajar mengajar yang baik inilah yang akan membentuk siswa terampil berbicara bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan siswa selalu terlibat dalam pembelajaran yang terjadi di kelasnya, sehingga memungkinkan siswa lebih tertarik dan memahami apa yang dipelajarinya. Dalam membentuk proses belajar yang baik, seorang guru perlu memahami karakteristik siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Piaget dan Rita Eka Izzaty di atas bahwa pada masa kanak-kanak akhir mulai bersikap sosial sehingga materi pembicaraan lebih ditunjukkan kepada lingkungan sosial, tidak pada dirinya. Dengan demikian, pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir ini juga ditekankan agar anak belajar secara berkelompok. Selain itu, siswa di kelas tinggi mulai belajar berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Maka dari itu, untuk menunjang hal tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk dapat praktik berbicara secara langsung dan terlibat aktif selama proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat tentunya akan berdampak pada hasil yang akan dicapai. Dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa, cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa yaitu dengan praktik berbicara secara langsung sesuai dengan tingkat tuturnya. Model pembelajaran bermain peran dipilih karena siswa dapat praktik berbicara yang 43 sebenarnya, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Hal ini dapat terlihat ketika siswa berlath bermain peran dan saat memainkan peran di depan kelas. Selain itu, siswa dapat terlibat aktif selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran bemain peran dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran sehingga mampu meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa di kelas V SD Negeri Sorobayan.

G. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

3 13 38

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipete 1 Kecamatan Curug Kota Serang.

0 1 36

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Krama Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Metode Sosiodrama dan Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN 2 Jomboran kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA LISAN MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK PADA SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Lisan Melalui Pendekatan Pragmatik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trosemi Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL.

0 8 277

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SD NEGERI JLABAN SENTOLO.

0 3 233

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 WATES.

2 13 211

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUTRAN KECAMATAN BANTUL.

1 8 82

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Drama Siswa Kelas V SD Negeri 168 Pekanbaru

0 2 11