Langkah-langkah Model Pembelajaran Bermain Peran

38 peran dibuat tidak terlalu panjang dan pembagian kelompok dibuat tidak terlalu banyak.

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Bermain Peran

Joice dan Weil 1996: 95 menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakn model pembelajaran bermain peran sebagai berikut: a. Persiapan kelompok 1. Menetapkan topik serta tujuan yang ingin dicapai. 2. Guru memberikan gambaran masalah dalm situasi yang akan disimulasikan. b. Penataan panggung Guru membahas skenario bermain peran yang menggambarkan urutan permaianan peran. Misalnya siapa dulu yang muncul, kemudian diikuti oleh siapa, dan seterusnya. c. Pemilihan Partisipan Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi dan peranan yang harus dimainkan. d. Setting tahapan bermain 1. Guru menetapkan aturan bermain peran dan waktu yang disediakan. 2. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya khusunya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi e. Pelaksanan skenario 1. Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran 39 2. Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian. Dalam hal ini. guru dapat juga memberikan tugas bagi siswa lain yang tidak ikut berperan agar mereka dapt terlibat aktif. 3. Guru hendaknya mengehentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan f. Diskusi dan evaluasi Guru bersama siswa mendiskusikan permaian dan melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang telah dilakukan. g. Memainkan peran kembali Setelah evaluasi, siswa dapat melakukan permainan peran kedua dengan harapan akan lebih baik dari permainan peran yang pertama. h. Diskusi dan evaluasi Guru bersama siswa mendiskusikan permaian dan melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang telah dilakukan. i. Berbagi pengalaman dan generalisasi Siswa diajak untuk berbagi pengalaman tentang tem permaian peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan kesimpulan. Sejalan sama dengan yang telah dikemukakan oleh Joice Weil, Hamzah B Uno 2012: 26-29 menjelaskan bahwa model pembelajaran bermain peran terdri atas sembilan langkah. Langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 40 a. Langkah pertama, pemanasan. Guru memperkenalkan siswa mengenai permasalah yang akan dipelajari. b. Langkah kedua, memilih pemain. c. Langkah ketiga, menata panggung. Dalam hal ini guru mendiskusikan dengan siswa di mana dan bagaiman peran iu dimainkan. d. Langkah keempat, guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat. e. Langkah kelima, permaian peran dimulai. f. Langkah keenam, guru mendiskusikan permaianan tadi dan melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan. g. Langkah ketujuh, permaian peran diulang. h. Langkah kedelapan, pembahasan dan evaluasi diarahkan pada realitas. i. Langkah kesembilan, siwa diajak berbagi pengalaman tentang tema permainan peran yang yang dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan. Dari dua pendapat di atas, sebenarnya langkah-langkahnya hampir sama. Namun dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah menurut Joice WeIl, yaitu terdiri atas: persiapan kelompok, penataan panggung, pemilihan partisipan, setting tahapan bermain peran, pelaksanaan skenario, memainkan peran, diskusi dan evaluasi, memerankan kembali, dan berbagi pengalaman. Hal ini dipilih karena setiap langkah telah dijelaskan dengan rinci mengenai proses pembelajarannya. 41

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

3 13 38

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipete 1 Kecamatan Curug Kota Serang.

0 1 36

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Krama Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Metode Sosiodrama dan Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN 2 Jomboran kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA LISAN MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK PADA SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Lisan Melalui Pendekatan Pragmatik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trosemi Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL.

0 8 277

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SD NEGERI JLABAN SENTOLO.

0 3 233

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 WATES.

2 13 211

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUTRAN KECAMATAN BANTUL.

1 8 82

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Drama Siswa Kelas V SD Negeri 168 Pekanbaru

0 2 11