Refleksi Deskripsi Siklus I

67 Gambar 4. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Siklus I Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas dapat diketahui bahwa dari 27 siswa, 20 diantaranya sudah tuntas dengan mendapat nilai ≥ 70, 7 diantaranya masih dalam kategori tidak tuntas karena mendapat nilai 70. Nilai rata-rata kelas mencapai skor 79,17 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 52,5. Persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 74,07.

d. Refleksi

Refleksi merupakan bagian yang penting dalam setiap pembelajaran. Hal ini karena refleksi akan digunakan acuan apakah penelitian itu berhasil atau belum. Apabila belum selanjutnya digunakan untuk mencari masalah yang mungkin mengakibatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa belum mencapai nilai yang diinginkan. 74,07 25,93 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Siklus I P er se n tase K etun tasn Nilai Siswa Tuntas Tidak Tuntas 68 Adapaun kesimpulan hasil refleksi anatara guru dan peneliti kelas V berupa proses pembelajaran siswa dan hasil tes keterampilan berbicara bahasa Jawa dengan menggunakan model pemelajaran bermain peran lebih meningkat daripada kondisi awalpretest berdasarkan pedoman penilaian. Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa memenuhi keberhasilan tindakan yakni 75,57. Namun keterampilan berbicara bahasa Jawa siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan tindakan, yakni ketuntasannya baru mencapai 74,07. Maka dari itu akan dilanjutkan ke siklus II. Untuk aspek-aspek keterampilan berbicara bahasa Jawa siswa kelas V SD Neger Sorobayan dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran pada siklus I terlihat bahwa ada peningkatan dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada pretest. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa melalui model pembelajaran bermain peran pada siklus I belum optimal. Ada banyak hal yang menyebabkan belum optimalnya proses pembelajaran. Berikut adalah kendala-kendala yang dihadapi: 1 Siswa kurang berani bertanya ketika ada kesulitan. 2 Setelah maju tampil bermain peran, siswa cenderung tidak memperhatikan kelompok lain yang sedang memainkan peran. 3 Dalam tahap evaluasi dan diskusi tidak ada evaluasi tentang pelafalan. 69 4 Dalam tahap evaluasi dan berbagi pengalaman tidak dibahas tentang tingkat tutur bahasa Jawa. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka peneliti bersama guru melakukan perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II agar peningkatan prestasi belajar siswa dapat optimal. Perbaikan tersebut diantaranya: 1 Agar siswa mau bertanya, guru mendatangi setiap kelompok dan merangsang setipa kelompok untuk bertanya mengenai materi yang sulit. 2 Setelah maju memainkan peran, siswa diberikan tugas untuk membuat ringkasan sesuai dengan materi bermain peran. 3 Dalam sintaks diskusi dan evaluasi, guru dan siswa mengevaluasi tentang pelafalan dan tingkat tutur bahasa Jawa dan selanjutnya siswa disuruh mempraktikkan maju.

2. Deskripsi Siklus II

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

3 13 38

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipete 1 Kecamatan Curug Kota Serang.

0 1 36

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Krama Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Metode Sosiodrama dan Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN 2 Jomboran kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA LISAN MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK PADA SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Lisan Melalui Pendekatan Pragmatik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trosemi Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL.

0 8 277

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SD NEGERI JLABAN SENTOLO.

0 3 233

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 WATES.

2 13 211

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUTRAN KECAMATAN BANTUL.

1 8 82

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Drama Siswa Kelas V SD Negeri 168 Pekanbaru

0 2 11