36 ungguh basa yang tepat tentunya siswa juga dituntut untuk memiliki sopan
santun yang tepat pula. Hal ini sangat mungkin karena siswa akan tahau posisi dia dan dengan siapa lawan biacaranya.
2. Kelebihan Model Pembelajaran Bermain Peran
Menurut Aunurrahman 2012: 155 terdapat beberapa kelebihan
model pemebelajaran bermain peran, diantaranya adalah
a. Dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi
situasi yang sebenarmya kelak. b.
Dapat membantu siswa mempelajari nilai-nilai sosial dan moral dan pencerminannya dalam perilaku.
c. Mengembangkan empati terhadap orang lain.
d. Memupuk keberanian siswa.
e. Meningkatkan semangat siswa
f. Memeperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Secara lebih rinci, Supriyadi 2006: 123 menjelaskan bahwa kelebihan model pembelajaran bermain peran model adalah siswa dapat
langsung berlatih dialog dalam situasi yang sebenarnya. Situasi yang sebenarnya dalam hal ini yaitu dengan siapa berbicara dan dalam kondisi
seperti apa. Saat memerankan peran, siswa dapat bertlatih intonasi, lafal, dan ekspresi yang sesuai.
Dengan demikian model pembelajaran bermain peran dirasa dapat mengembangankan keterampilan berbicara dan pengembangan kebahasaan,
khususnya keterampilan berbicara bahasa Jawa.
37
3. Kekurangan Model Pembelajaran Bermain Peran
Selain kelebihan dari model pembelajaran bermain peran, terdapat juga kekurangan dari model ini. Menurut Roestiyah 2001: 92, kekurangan
model pembelajaran bermain peran tersebut diantaranya: a.
Jika dalam menggunakan model ini tidak ada hubungan antara praktik penggunaan model pembelajaran bermain peran dengan
kompetensi dasar yang diinginkan oleh guru dalam pembelajaran, maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal.
b. Model pembelajaran bermain peran tidak akan berjalan dengan
baik apabila siswa tidak melakukan dengan sungguh-sungguh. c.
Dalam pelaksanaan model bermain peran juga harus didukung oleh suasana kelas yang kondusif, jika tidak maka tidak akan
berjalan dengan baik. d.
Penggunaan model bermain peran juga dapat membuat siswa memiliki sifat negatif dari apa yang telah.
Dalam penjelasan lain, Syaiful Bahri Djamarah 2006: 88 mengemukakan bahwa model pembelajaran bermain peran juga mempunyai
kekurang. Kekurangan model pembelajaran bermain peran diantaranya: a.
Bermain peran membutuhkan waktu yang relatif panjang. b.
Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemain merasa malu untuk memerankan suatu adegan tertentu.
c. Apabila pelaksanaan bermain peran mengalami kegagalan, bukan
saja dapat memebri kesan yang kurang baik namun sekaligus tujuan pembelajaran tidak tercapai.
d. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dengan model ini.
Dari penjelasan beberapa pakar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran mempunyai beberapa kekurangan. Maka dari itu,
untuk mengatasi beberapa kekurangan tersebut guru dan peneliti melakukan kolaborasi dalam mengimplementasikannya. Model pembelajaran bermain
peran untuk pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa dibuat sederhana dengan tidak terlalu membani siswa, diantaranya teks bermain
38 peran dibuat tidak terlalu panjang dan pembagian kelompok dibuat tidak
terlalu banyak.
4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Bermain Peran