77 Selain itu, guru juga merangsang siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum,
saat, maupun sesudah tindakan dalam pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan observasi siklus II berupa proses pembelajaran siswa dan
hasil tes keterampilan berbicara bahasa Jawa siswa. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Proses pembelajaran siswa
Proses pembelajaran siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Siswa
dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan, di mana sebelumnya siswa pasif menjadi cenderung aktif pada pembelajaran
bahasa Jawa. Di sisi lain, banyak siswa yang tidak malu lagi untuk bertanya. Dalam hal berdiskusi siswa juga sudah meningkat, semua
siswa dalam kelompok berdiskusi membagi perannnya masing- masing serta mencoba memainkan peran di tempat duduknya
masing-masing. Secara
keseluruhan, proses
pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa mengalami peningkatan dari
pertemuan I ke pertemuan II. Hal ini dapat diketahui dari tabel sebagai berikut:
78 Tabel 8. Peningkatan Persentase Proses Pembelajaran Siswa
No Uraian Pertemuan I
Pertemuan II Rata-rata Siklus II
1 Skor Total
1808 1882
1845 2
Skor Maksimal
2108 2108
2108 3
Persentase 85,77
89,28 87,52
Gambar 5. Diagram Batang Persentase Proses Pembelajaran Siswa Siklus II
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, maka hasil
analisis pengamatan pada proses pembelajaran siswa diperoleh persentase di siklus II adalah 87,52 dan berada pada kategori
sangat tinggi berdasarkan tabel kriteria keberhasilan proses pembelajaran siswa pada bab 3 halaman 51
. Oleh karena itu,
berdasarkan hasil observasi tersebut, proses pembelajaran siswa di siklus II telah mencapai keberhasilan tindakan yaitu 75 dari skor
maksimal dan dinyatakan berhasil.
87,52
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
100,00
Siklus II
P er
se n
tase
Proses Pembelajaran Siswa
79 2
Keterampilan berbicara bahasa Jawa Keterampilan berbicara bahasa Jawa siswa kelas V SD
Negeri Sorobayan mengalami peningkatan dibandingkan dengan pretest. Keterampilan berbicara bahasa Jawa tersebut dapat diketahui
dari daftar nilai sebagai berikut: Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Posttest Siklus II
No. Kode Siswa
Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas 1
NN 52, 5
2
FDA 90
3
FW 60
4
SGI 92,5
5
RTS 75
6
DMK 92,5
7
NAA 82,5
8
FWN 50
9
WP 85
10
SI 95
11
EM 85
12
YS 70
13
KNF 95
14
LH 85
15
NA 85
16
FS 65
17
ATP 80
18
DAR 62,5
19
NI 92,5
20
HPM 92,5
21
AK 87,5
22
ENH 90
23
ESS 87,5
24
ANH 85
25
ZZ 85
26
NDW 95
27
AFP 82,5
28
MHN 80
29
HSS 82,5
30
SNP 87,5
31
MRI 87,5
Jumlah
2537,5 26
5
80 Rata-rata kelas
81, 85 -
- Nilai Tertinggi
95 -
- Nilai Terendah
50 -
- Persentase
Ketuntasan 83,87
83,87 16,13
Gambar 6. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Siklus II Dari tabel dan diagram batang di atas terlihat nilai rata-rata
hasil tes keterampilan berbicara bahasa Jawa sudah meningkat dibandingkan pada siklus I, dari 79,17 menjadi 81,85. Untuk
persentase nilai siswa yang berada di atas KKM sudah memenhi target yakni 83,87 sedangkan targetnya 75.
83,87
16,13
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
100,00
Siklus II
P er
se n
tase K
etun tasan
Nilai Siswa
Tuntas Tidak
Tuntas
81
d. Refleksi