C. Faktor Pendukung
Selain dari adanya faktor penghambat ada juga faktor yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar ini yang dilakukan oleh guru
diantaranya adalah: 1. Tersedianya berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler;
Adanya berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler memberikan kesempatan siswa untuk dapat mengekspresikan dan mengekploitasi
potensi dirinya kearah yang lebih positif. Seperti yang dikatakan bapak Reno selaku waka kesiswaan bahwa “Memberikan kegiatan ekstra
kurikuler lebih banyak secara tidak langsung memberikan fasilitas kepada siswa lebih banyak agar lebih bisa mengekspresikan dirinya kearah yang
lebih positif dengan dibantu bimbingan dari seorang guru” Wawancara, 14 Jan 2014.
2. Mengajar dengan cara team teaching; Mengajar dengan team teaching memberi kesempatan kepada guru
untuk memberikan bimbingan kepada seorang siswa yang mengalami masalah secara langsung. Bimbingan itu bisa dilakukan ketika pelajaran
berlangsung karena guru yang satu bertugas memberikan materi pelajaran yang satu lagi memberikan bimbingan. Kemudian dengan adanya sistem
ini suasana kelas menjadi lebih terkondisikan, dan siswa pun menjadi lebih terpantau.
3. Adanya program bina karakter, yaitu kerjasama dengan pihak kepolisianbrimob diawal tahun untuk memberikan motivasi-motivasi
kepada siswa baru; Program ini dilakukan sekolah untuk pembentukan karakter
kebangsaan siswa dengan dibina selama tiga hari di markas brimob Gondowulung. Harapannya dengan adanya program ini siswa-siswi SMK
Piri 1 ini memiliki karakter yang bagus baik dari segi kedisiplinannya, kemandiriannya, kerjasama, tanggung jawabnya, dan lain-lain. Program ini
baru dilaksanakan pada tahun ini, harapannya program ini terus berlanjut untuk penanaman nilai-nilai karakter siswa.
4. Adanya pembinaan secara rutin; Pembinaan ini bisa dilakukan oleh semua guru, baik di dalam kelas
maupun diluar kelas. Seperti yang dikatakan bapak Danang bahwa “...apabila sopan-santunya kurangcara berbicaranya kurang sering
berkata yang jelek-jelek itu nanti kita berikan pembianaan tersendiri secara khusus” Danang Dwi P, dalam wawancara pada tanggal 17 Jan
2014. 5.
Adanya program 3S yaitu “Senyum, Sapa, dan Salam” Dengan adanya program 3S ini memberikan suasana keakraban
antara guru dengan guru atau bahkan guru dengan siswa. Dampak dari adanya program 3S ini sendiri adalah siswa dan gurunya lebih ramah,
siswa lebih menghormati gurunya.
6. Guru sudah mulai memahami bahwa “anak tidak untuk selalu disalahkan”
7. Pengadaan buku tentang motivasi di perpustakaan; dan 8. Program AMT Achievement Motivation Training.
132
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penanaman Nilai-Nilai Karakter Guru dan Sekolah Kepada
Siswa.
Kegiatan penanaman nilai karakter di SMK Piri 1 Yogyakarta ini dilaksanakan oleh a semua guru mata pelajaran, b Sekolahan, dan c
Kegiatan pengembangan diri melalui berbagai macam kegiata ekstra kurikuler yang dimiliki sekolah.
Penanaman nilai-nilai karakter yang dilakukan oleh guru ini lebih banyak kepada pengarahan-pengarahan kepada siswanya. Seperti misalkan
mengajak anak untuk sholat dzuhur berjamaah, kemudian di dalam KBM guru selalu memperhatikan nilai sopan-santun seperti menegur anak yang
berpakaian kurang rapih, memberikan motivasi-motivasi. Selain itu ada pembinaan secara rutin kepada anak didik yang sering melanggar tata
tertib sekolah baik itu didalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran, dan yang terpenting dalam menanamkan sebuah nilai karakter kepada anak
didik adalah melalui kegiatan percontohan suri teladan yang baik yang dilakukan oleh seorang guru kepada anak didiknya.