c menyerahkanmengumpulkan tugas yang sama lebih dari satu kali untuk mata pelajaran yang berbeda tanpa ijin; d maipulasi; e
Pengelabuan; f Menyontek; g Sabotase.
b. Jenis-jenis pendidikan karakter
Pendidikan karakter terdiri dari berbagai macam bentuk, Yahya Khan 2010:2 membagi pendidikan karakter yang sering dilakukan di
sekolah menjadi empat bagian yaitu: pendidikan karakter berbasis nilai religius, nilai budaya, lingkungan, dan potensi diri.
1 Pendidikan karakter berbasis nilai religius, yang merupakan kebenaran wahyu Tuhan konservasi moral.
2 Pendidikan karakter bebasis nilai budaya, antara lain yang berupa budi pekerti, pancasila, apresiasi sastra, keteladanan tokoh-tokoh
sejarah dan para pemimpin bangsa. 3 Pendidikan karakter berbasis lingkungan konservasi lingkungan
4 Pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil proses kesadaran pemberdayaan potensi diri yang diarahkan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan konservasi humanis.
c. Fungsi Pendidikan Karakter
Menurut Kementrian Pendidikan Nasional 2010: 7 fungsi pendidikan karakter adalah:
1 Pengembangan: pengembangan potensi perserta didik untuk menjadi pribadi berprilaku baik; ini bagi perserta didik yang telah memiliki
sikap dan perilaku yang mencerminka budaya dan karakter bangsa. 2 Perbaikan:
memperkuat kiprah
pendidikan nasional
untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang
lebih bermartabat; dan 3 Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya
bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
d. Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tagguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,
bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengethuan, dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila Heri Gunawan, 2012: 30.
Tujuan pendidikan karakter adalah: 1 Mengembangkan potensi kalbunuraniafeksi peserta didik sebagai
manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2 Mengembangkan kebiaasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa
yang religius; 3 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa; 4 Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasa kebangsaan; dan 5 Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan dignity
Ibid, 2010.
Pendidikan karakter sebagai sebuah pedagogi memiliki tujuan agar setiap pribadi semakin menghayati individualitasnya. Selain itu
mampu menggapai kebebasan yang dimilikinya sehingga ia dapat semakin tumbuh sebagai pribadi maupun warga negara yang bebas dan
bertanggung jawab, bahkan sampai pada tingkat tanggung jawab moral integral atas kebersamaan hidup Doni Koesoema, 2007: 140
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahawa pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk
membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,
budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan berprilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama
sebagai keluaga, masyarakat, dan bernegara, serta membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain
pendidikan karakter mengajarkan anak didik berpikir cerdas. Pendidikan karakter juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk karakter peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru
berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya. Namun pada dasarnya pendidikan karakter ini dilakukan secara
bersama dimulai dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri hingga kultur sekolah yang mencirikan pendidikan karakter.
5. SMK