yang baik kepada anak didiknya suri teladan; 2 pemberian tugas; 3 membuat kesepakatan antara guru dan perserta didik; 4 adanya suatu
pembinaan yang dilakukan secara rutin; 5 pemberian hukuman bagi siswa yang melanggar tata tertib; 6 pemberian motivasi-motivasi kepada
siswa; 7 sharing atau tanya jawab; 8 demonstrasi; dan 10 ceramah. Metode ataupun strategi yang sudah dipaparkan di atas tentunya
memiliki kefektifannya masing-masing dari proses penanaman nilai-nilai karakter entah itu didalam kegiatan belajar mengajarnya itu sendiri
ataupun diluar kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi hal yang paling utama untuk dilakukan oleh seorang guru dalam proses penanaman nilai-
nilai karakter ini adalah adanya suatu percontohan sikap dan perilaku yang baik kepada siswa, karena pendidikan karakter itu merupakan suatu atribut
dari seorang guru seperti yang diutarakan oleh bapak kepala sekolah bahwa “....pendidikan karakter itu melekatada pada guru itu sendiri, atau
menjadi sebuah atribut dari seorang gur u” jadi kesadaran dan kemauan
guru untuk merubah sikap dan perilaku agar dapat di contoh bagi siswanya adalah suatu tindakan yang harus dilakuakan telebih dahulu dalam
penanaman nilai-nilai karakter ini.
2. Penanaman Nilai-nilai Karakter Oleh Sekolah
Pendidikan karakter tidak saja dilakukan dalam kegiatan pembelajaran akan tetapi juga dalam suatu budaya sekolah yang
membantu transformasi pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan
menjadi warga satuan pendidikan yang berkarakter. Strategi pembudayaan menyangkut pelestarian, pembiasaan, dan pemantapan nilai. Strateginya
sendiri bisa berwujud pemodelan, penghargaan, pengidolaan, fasilitas, serta hadiah dan hukuman.
a Budaya Sekolah
Dari penelitian yang sudah dilakukan ada beberapa budaya sekolah yang mencerminkan adanya suatu penanaman nilai-nilai karakter
diantaranya adalah adanya program 3S yaitu “Senyum, Sapa, dan Salam” dimana setiap pagi bapak-ibu guru menyambut siswanya dengan
bersalaman di depan pintu gerbang di lobi yang harapannya dengan adanya program ini hubungan antara guru dan siswa menjadi lebih akrab
dan siswa menjadi lebih menghargai gurunya. Selain itu ada juga sholat dzuhur berjamaah, upacara bendera setiap hari senin, kegiatan ekstra
kurikuler, dan sholat dhuha.
Gambar 10. Guru Piket Menyambut Siswa Yang Datang Dengan Bersalaman.
Gambar 11. Kegiatan Sholat Dhuha.
Gambar 12. Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah Sebagai Budaya Sekolah.
Gambar 13. Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah Sebagai Budaya Sekolah.
Menciptakan suasana aman, nyaman dan terjaganya lingkungan agar tetap bersih merupakan salah satu budaya sekolah dalam
menanamkan nilai karakter kepada siswa. SMK Piri 1 ini termasuk sekolah yang menjaga kebersihan lingkungannya, salah satunya adalah
tersediannya tong sampah diberbagai sudut sekolah, tamanisasi yang cukup bagus, dan kamar mandi yang bersih. Hal ini tidak lepas dari peran
serta seorang petugas kebersihan yang disiplin dalam menjalankan tugasnya seperti setiap pagi sebelum siswa datang ke sekolah petugas
kebersihan sudah datang untuk membersihkan lingkungan sekolah, membersihkan tong sampah, menyapu halaman sekolah, dan mereka juga
selalu bersikap ramah kepada setiap orang. Selain itu juga terdapat tempat peribadahan yang luas.
Gambar 14. Petugas Kebersihan Menyapu Halaman Sekolah
Gambar 15. Petugas Kebersihan Membersihkan Tong Sampah.
b Program-program Sekolah
Kegiatan yang mendukung dari adanya suatu penanaman nilai-nilai karakter ini kepada siswa adalah adanya beberapa program yang dimiliki
sekolah diantarannya yaitu: 1 Bina karakter yang bekerjasama dengan pihak kepolisianbrimob, yang dilaksanakan selama tiga hari pada setiap
awal tahun ajaran baru. Pada program ini siswa di didik agar memiliki karakter kebangsaan yang baik, kemudian diberikan pembinaan
karakternya mengenai kedisiplinannya, tanggung jawab, kemandirian, kejujur, dan pemberian motivasi-
motivasi; 2 program 3S yaitu “Senyum, Sapa, dan Salam” menciptakan suasana keakraban antara sesama guru
ataupun antara guru dengan murid; 3 Program MPK Majelis Perwakilan Kelas oleh OSIS yang dilaksanakan di pantai parang tritis bekerjasama
dengan badan SAR disana; 4 melaksanakan kunjungan industri; dan 5 AMT Achievement Motivation Training, program ini berbeda dengan
bina karakter yang dilakukan di brimob Gondowulung, akan tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu membentuk karakter. Dalam program ini
sekolah mendatangkan seorang motivator untuk memberika motivasi- motivasi kepada Guru dan siswa, kegiatan AMT ini dilaksanakan rutin
setiap enam bulan sekali.
3. Karakter Siswa