Dimensi pendidikan multikultural Program dan Dimensi Pendidikan Multikultural

43 latar belakang kebudayaan dari para peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-kurangnya bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam arti yang luas. “Pembelajaran multikultural pada dasarnya merupakan program pendidikan bangsa agar komunitas multikultural dapat berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan demokrasi yang ideal bagi bangsanya” Banks, dalam Yaya Suryana dan H.A Rusdiana, 2015: 282. Dengan demikian, pembelajaran multikultural adalah proses pendidikan yang dapat membimbing, membentuk, dan mengondisikan siswa agar memiliki mental atau karakteristik terbiasa hidup di tengah-tengah perbedaan yang sangat kompleks, baik perbedaan ideologi, sosial, ekonomi maupun perbedaan agama. Syafiq A. Mughni Yaya Suryana dan H.A Rusdiana, 2015: 282 menjelaskan bahwa inti pembelajaran pendidikan multikultural, yaitu sebagai berikut: 1 Adanya dialog secara aktif dan partisipatoris. Artinya, selama proses pembelajaran harus dibiasakan berdialog secara intensif dan partisipatoris sehingga siswa mampu mengembangkan pengetahuannya secara bebas dan independen. 2 Adanya toleransi antar siswa, antara siswa dan guru, serta antar guru. Toleransi ini bertujuan membudayakan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik perbedaan pendapat maupun ideologi yang dilakukan oleh guru ataupun siswa. 44

b. Tujuan Pembelajaran Multikultural

Berdasarkan tujuan pendidikan multikultural, terdapat tiga macam tujuan, yaitu tujuan yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan pembelajaran. 1 Aspek sikap, yaitu untuk mengembangkan kesadaran dan kepekaan kultural, toleransi kultural, penghargaan terhadap identitas kultural, sikap responsif terhadap budaya, keterampilan untuk menghindari dan meresolusi konflik. 2 Aspek pengetahuan, yaitu untuk memperoleh pengetahuan tentang bahasa dan budaya orang lain, dan kemampuan untuk menganalisis dan menerjemahkan perilaku kultural, serta pengetahuan tentang kesadaran perspektif kultural. 3 Aspek pembelajaran, yaitu untuk memperbaiki distorsi, stereotip, dan kesalahpahaman tentang kelompok etnik dalam buku teks dan media pembelajaran; memberikan berbagai strategi untuk mengarahkan perbedaan di depan orang, memberikan alat-alat konseptual untuk komunikasi antar budaya; mengembangkan keterampilan interpersonal; memberikan teknik-teknik evaluasi; membantu klarifikasi nilai; menjelaskan dinamika kultural Lawrence J. Saha dalam Yaya Suryana dan H.A Rusdiana, 2015: 283. Pendidikan multikultural membantu siswa mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda. 45

c. Dasar-dasar Pembelajaran Multikultural

1 Unsur kebudayaan Pembelajaran tidak terlepas dari usur kebudayaan karena : a Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang kompleks b Kebudayaan merupakan prestasi manusia yang material c Kebudayaan dapat berbentuk fisik d Kebudayaan dapat berbentuk perilaku e Kebudayaan merupakan realitas yang objektif f Kebudayaan tidak terwujud dalam kehidupan manusia yang terasing. Berdasarkan nilai-nilai kebudayaan yang beragam, kompleks dan terintegrasi, proses pembelajaran harus menggunakan multidisipliner, seperti filsafat, sosiologi, antropologi, biologi, psikologi, dan komunikasi. 2 Keanekaragaman budaya yang ada di masyarakat Keanekaragaman budaya yang ada di masyarakat harus dijadikan dasar pengayaan dalam pembelajaran sehingga guru harus menciptakan “belajar untuk hidup bersama dalam damai dan harmoni” sesuai dengan salah satu pilar belajar dan UNESCO, yaitu learning to live together. 3 Peran guru dalam menerapkan nilai-nilai sebagai inti kebudayaan Peran guru dalam menerapkan nilai-nilai sebagai inti kebudayaan adalah : a menjadi model, b menciptakan masyarakat bermoral, c mempraktikkan disiplin moral,