66
b. Tenaga pendidik dan kependidikan
Tabel 6. Jumlah Tenaga Pendidik No
Jabatan Status Pegawai
JUMLAH PNS
GTY GTT
1 Kepala Sekolah
1 1
2 Guru Kelas
1 2
3 6
1. 3
Guru Agama 3
2 5
2. 4
Guru Penjas 1
1 3.
5 Guru Mulok
2 2
4 4.
6 Guru Inklusi
2 2
Jumlah 5
4 10
19
Tabel 7. Jumlah Tenaga Kependidikan
No Jabatan
Status Pegawai Jumlah
PTY PTT
1 Administrasi
2 2
2 Bendahara Sekolah
1 1
3 Petugas Perpustakaan
1 1
4 Petugas Kebersihan
Caraka 1
1 2
Jumlah 1
5 6
c. Sarana Prasarana
Tabel 8. Sarana Prasarana yang Dimiliki Sekolah No.
Jenis Ruang Kondisi
Sub Jumlah
Baik Rusak
Ringan Rusak
Berat 1
2 3
4 5
6 1.
Ruang Kelas 6
6 2.
Ruang Perpustakaan 1
1 3.
Laboratorium IPA 1
1 4.
Ruang Kepala Sekolah
1 1
5. Ruang Guru
1 1
6. Ruang Komputer
1 1
7. Tempat Ibadah
1 1
8 Ruang Kesehatan
UKS 1
1 9
Kamar Mandi WC Guru
1 1
10 Kamar Mandi WC
Siswa 3
3 11
Gudang 1
1 12
Tempat Bermain Tempat Olahraga
1 1
67
B. Hasil Penelitian
1. Implementasi Pendidikan Multikultural di SD Taman Muda Ibu
Pawiyatan Tamansiswa a.
Pemahaman warga sekolah tentang pendidikan multikultural
Pendidikan multikultural merupakan pendidikan yang di dalamnya memberikan nilai-nilai yang membina siswa untuk
berdampingan dengan keberagaman di dalamnya. Proses pendidikan merupakan suatu kegiatan dalam rangka untuk membentuk perilaku
manusia dengan nilai yang berlaku. Pendidikan multikultural sebagai upaya dalam menghadapi kondisi siswa yang beragam baik dari segi
suku, agama, dan budaya. Pendidikan multikultural secara eksplisit mengakui dan
menyambut keragaman dari warisan etnik yang ditemukan dalam diri setiap orang yang disebut “orang Indonesia” sehingga menolak
pandangan bahwa sekolah harus berupaya mencairkan perbedaan kultural atau sebaiknya hanya menoleransi pluralism budaya.
Pendidikan multikultural mengakui pentingnya semua anak memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi secara positif dan personal
dengan anak-anak dari berbagai latar belakang sosioekonomi dan warisan budaya.
SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa merupakan sekolah yang terdiri dari peserta didik yang tidak hanya berasal dari
satu daerah. Peserta didik tersebut berasal dari agama, suku, daerah asal dan latar belakang yang berbeda sehingga bahasa, budaya bahkan