Tenaga pendidik dan kependidikan Sarana Prasarana
69 juga didukung dengan sikap siswa yang mampu menerima perbedaan
siswa berkebutuhan khusus. Dikarenakan sekolah selalu mengajarkan dan menekankan nilai-nilai budi pekerti luhur yang juga terlaksana
melalui sistem among dengan keteladanan oleh gurupamong. Di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa, kebijakan
mengenai pendidikan multikultural diterapkan melalui kurikulum dan dilakukan dengan penanaman nilai-nilai multikultural yang terintegrasi
di dalam pembelajaran. Pemahaman warga sekolah mengenai pendidikan multikultural sangat diperlukan, hal ini untuk mengetahui
sejauh mana sekolah memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan multikultural. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan dengan kepala sekolah dan beberapa guru dan siswa di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa dapat diketahui mengenai
pemahaman warga sekolah tentang pendidikan multikultural, pemahaman tentang pendidikan multikultural dapat dideskripsikan
sebagai berikut. Kepala sekolah sendiri sudah memiliki pemahaman tentang
pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural merupakan sebuah keragaman yang bersifat plural dan dikemas menjadi satu dengan satu
tujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan belajar bersama-sama tanpa ada suatu perbedaan yang menjadi masalah. Sesuai dengan
pernyataan beliau mengenai pendidikan multikultural, beliau mengatakan bahwa :
70 “Pendidikan multikultural itu pendidikan yang bermacam-
macam dan bisa membaur anak-anak agar anak bisa mengetahui pribadi-
pribadi orang lain, dan anak itu “aku harus mengerti dari anak-anak tersebut
”. Dari bahasa, dari daerahnya, dari agamanya, dari sosialnya itu anak bisa membaur, bisa menjadi satu
” AR,30052016. Begitu pula pernyataan narasumber berikut selaku wali kelas,
terkait pendidikan multikultural, beliau mengatakan : “Pendidikan multikultural itu berbagai aspek, bisa dilihat dari
peserta didiknya, bisa dilihat dari keadaan sekolah itu sendiri, ataupun alat-alat yang digunakan untuk mengajar siswa. Jadi misalnya
multikultural untuk kebudayaan itu juga bisa. Jadi peserta didiknya tidak hanya asli dari jogja saja, tetapi ada yang dari sorong, ada yang
dari berbagai suku dijadiin satu, tetapi basicnya nanti dijadiin satu tetapi pengembangannya dengan berbagai macam cara dan
pendekatan” L,23052016. Keragaman yang ada di Taman Muda Ibu Pawiyatan
Tamansiswa baik agama, bahasa, suku, dan karakter maupun kemampuan siswa sudah menjadi hal yang biasa. Semua warga
sekolah sudah terbiasa dan menerima keberagaman yang ada di lingkungan sekolah, di dalam maupun diluar kelas. Kebiasaan dan
pemahaman mengenai pendidikan multikultural menjadikan warga sekolah mampu berbaur menjadi satu dan bersikap positif menyikapi
keberagaman yang ada. Selain
pemahaman yang
dimiliki tentang
pendidikan multikultural, sekolah juga mengupayakan mewujudkan keberagaman
yang ada menjadi suatu kebhinnekaan. Dengan kondisi yang multikultural, sekolah mewujudkan kebhinnekaan yang sudah menjadi
semboyan negara Indonesia. Perwujudan pendidikan multikultural dapat dilakukan dengan sikap saling menghargai, menghormati dan