Tes tertulis Instrumen Penelitian

66

G. Analisis Data

Analisis data pada penelitian tindakan ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga data aktivitas belajar siswa diperoleh dari pengamatan pada setiap siklus dari siklus pertama sampai siklus terakhir. Kemudian data tersebut dianalsis secara kualitatif dengan persentase. Sama halnya untuk data prestasi belajar siswa dianalisis secara deskriptif dengan persentase pada masing-masing indikator yang dibuat pada setiap siklus. Hasil pengamatan dari siklus 1 menjadi pedoman untuk penyempurnaan menyusun kegiatan pada siklus 2, sehingga indikator keaktifan siswa yang belum tercapai pada siklus 1 dapat dikembangkan pada siklus 2. Analisis tingkat keberhasilan siswa dalam menerima materi dilakukan dengan cara memberikan soal tes pada akhir pelajaran sekitar 30 menit pada akhir siklus untuk mengetahui sejauh mana kompetensi siswa yang sudah didapat setelah mendapat pengajaran dari peneliti atau guru.

H. Indikator keberhasilan

Indikator keberhaslan dari penelitian tindakan kelas dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Untuk melihat tingkat keberhasilan dari keaktifan bisa dilihat dari hasil observasi. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan prestasi belajar yaitu dengan melihat kriteria ketuntasan minimal KKM. Untuk rincian dari tiap indikator yaitu: 67

1. Data hasil observasi

Data hasil observasi diambil ketika siswa sedang mengikuti pelajaran. Isi dari lembar observasi yaitu tentang keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran dan nilainya ada tiga tingkatan. Keaktifan peserta didik dikatakan berhasil apabila skor rata-rata keaktifan siswa lebih dari 70. Untuk menghitung skor keaktifan peserta didik yaitu dengan membandingkan jumlah peserta didik yang mendapatkan skor 3 Baik dan 4 Sangat Baik dengan jumlah keseluruhan siswa. Sedangkan untuk menghitung rata-rata keaktifan siswa setiap siklus yaitu dengan menjumlahkan persentase tiap aspek kemudian dibagi dengan jumlah aspek yang dinilai.

2. Data hasil belajar

Data hasil belajar diambil dengan menggunakan tes soal pilihan ganda. Sedangkan keberhasilan dari hasil belajar dilihat dari skor nilai minimal angka 75 yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal KKM. Prestasi belajar siswa dikatakan berhasil apabia lebih dari 80 dari jumlah siswa mendapatkan nilai yang sesuai dengan KKM.

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PEKALONGAN

2 27 164

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN.

0 0 32

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 11 261

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN DI SMK N 1 SEDAYU.

0 5 196

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 261

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 2 127

Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Di SMK N 3 Yogyakarta.

0 7 204

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN 3 PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGELASAN SMAW DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 6 208

Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Statistika

0 0 14