Siklus II Jenis Tindakan

62 b. Pelaksanaan Tindakan Proses Pelaksanaan action dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Kegiatan yang dilakukan meliputi, kegiatan awal-kegiatan inti-penutup. Penerapan pembelajaran model Problem Solving merupakan pembelajaran dengan sistem Group atau kelompok. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Guru menyampaikan hasil refleksi pada siklus I dan memberikan motivasi, sehingga pada siklus ke dua ini aktivitas belajar siswa akan meningkat dan berdmpak prestasi belajar yang meningkat. 2 Membentuk beberapa kelompok atau Group belajar. setiap kelompok memiliki ketua kelompok yang nantinya memimpin jalannya proses pembelajaran. 3 Guru mengidentifikasi permasalahan yang akan dipelajari setiap kelompok. 4 Masing-masing kelompok membahas dan berdiskusi tentang permasalahan tersebut sesuai dengan pembagian materi. 5 Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lainnya. 6 Guru bertugas sebagai fasilitator dan memberikan kesimpulan hasil belajar. 7 Di akhir pembelajaran dilakukan evaluasi. 8 Penutup. Dalam pelaksanaan kegiatan inti,guru sebagai peneliti sekaligus melakukan observasi untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas belajar dengan proses pembelajaran menggunakan metode Problem Solving pada peserta didik untuk memperoleh hasil data keaktifan. Pengambilan data pada 63 penelitian ini dengan menggunakan lembar observasi tentang aktifitas peserta didik. c. Pengamatan Proses pengamatan dilakukan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa ketika metode pemecahan masalah problem solving diterapkan pada mata pelajaran teknologi pengukuran. Sedangkan pengamatan ini dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Refleksi pada siklus II ini secara garis besar tetap sama pada siklus I yaiitu untuk mengetahui sejauh mana metode yang diterapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Untuk itu supaya siklus menjadi sempurna perlu diperbaiki yaitu dengan siklus II. Pada tahap ini yang perlu dilakukan yaitu: 1 Mengumpulkan data-data dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berupa nilai. 2 Mengolah hasil penilaian untuk menganalisis kekurangan ataupun kelebihan pembelajaran silus yang pertama. 3 Mengevaluasi hasil penilaian dan observasi antara peneliti dan guru sebagai dasar untuk memperbaiki siklus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial variabel penelitian yang diamati Sugiyono, 2012: 148. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan tes tertulis. Lembar observasi berisi komponen dan aspek yang 64 akan diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini berfungsi untuk melihat tingkat keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes tertulis berguna untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. Rincian instrumen penelitian tersebut yaitu:

1. Lembar observasi

Observasi dilakukan saat proses pembelajaran dengan tujuan menilai keaktifan peserta didik di dalam kelas, indikator yang digunakan mengaju pada teori Sardiman 1986:100. Indikator tersebut meliputi Visual activities, Oral activities, Listening activities, Writing activities, Motor activities, Mental activities, Emotional activities. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Pedoman observasi yang digunakan untuk melihat keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Kriteria Penilaian Keaktifan Peserta Didik Variabel Keaktifan Indikator No. Butir Visual Activities a. Memperhatikan penjelasan dari guru selama pembelajaran. b. Memperhatikan teman yang sedang menyampaikan pendapat di depan kelas. 1 2 Oral Activities a. Bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami. b. Ikut menyampaikan pendapat mengenai pelajaran yang disampaikan guru 3 4 Listening activities a. Ikut Berdiskusi dengan teman satu kelompok. b. Mendengarkan presentasi kelompok lain. 5 6 Writing Activities a. Mencatat materi yang disampaikan guru. 7 Mental Activities a. Menanggapi pendapat yang disampaikan kelompok lain. 8 Emotional Activities a. Bersemangat dalam mengikuti pelajaran. 9

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PEKALONGAN

2 27 164

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN.

0 0 32

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 11 261

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN DI SMK N 1 SEDAYU.

0 5 196

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 261

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 2 127

Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Di SMK N 3 Yogyakarta.

0 7 204

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN 3 PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGELASAN SMAW DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 6 208

Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Statistika

0 0 14