Siklus I Jenis Tindakan

60 1 Membentuk beberapa kelompok atau Group belajar. setiap kelompok memiliki ketua kelompok yang nantinya memimpin jalannya proses pembelajaran. 2 Guru mengidentifikasi permasalahan yang akan dipelajari setiap kelompok. 3 Masing-masing kelompok membahas dan berdiskusi tentang permasalahan tersebut sesuai dengan pembagian materi. 4 Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lainnya. 5 Guru bertugas sebagai fasilitator dan memberikan kesimpulan hasil belajar. 6 Di akhir pembelajaran dilakukan evaluasi. 7 Penutup. Dalam pelaksanaan kegiatan inti,guru sebagai peneliti sekaligus melakukan observasi untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas belajar dengan proses pembelajaran menggunakan metode Problem Solving pada peserta didik untuk memperoleh hasil data keaktifan. Pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan lembar observasi tentang aktifitas peserta didik. c. Pengamatan Proses pengamatan dilakukan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa ketika metode pemecahan masalah problem solving diterapkan pada mata pelajaran teknologi pengukuran. Sedangkan pengamatan ini dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Dalam pelaksanaan siklus kadang diperlukan refleksi untuk melihat apakah masih ada kekurangan dalam pelaksanaanya. Untuk itu supaya siklus 61 menjadi sempurna perlu diperbaiki yaitu dengan siklus II. Di dalam pelaksanaan siklus kedua perlakuan yang diberikan hampir sama dengan siklus pertama tetapi pada pelaksanaan tindakanya dilakukan postest supaya kekurangan pada siklus pertama bisa diperbaiki sehingga apa yang diharapkan bisa dicapai. Pada tahap ini yang perlu dilakukan yaitu: 1 Mengumpulkan data-data dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berupa nilai. 2 Mengolah hasil penilaian untuk menganalisis kekurangan ataupun kelebihan pembelajaran silus yang pertama. 3 Mengevaluasi hasil penilaian dan observasi antara peneliti dan guru sebagai dasar untuk memperbaiki siklus berikutnya.

2. Siklus II

Pada siklus II ini kegiatannya hampir sama dengan siklus I, tetapi tindakan pada siklus II diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada akhir siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus I agar mencapai indikator keberhasilan. Kegiatan pada siklus II yaitu: a. Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan, yang harus dilakukan peneliti adalah: 1 rencana jadwal pelaksanaan tindakan; 2 rencana pelaksanaan pembelajaran; 3 metode pelaksanaan pembelajaran: 4 materi atau bahan pelajaran; 5 media yang digunakan dalam proses pembelajaran; 6 mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; 7 mempersiapkan lembar penilaian keaktifan dan prestasi belajar. 62 b. Pelaksanaan Tindakan Proses Pelaksanaan action dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Kegiatan yang dilakukan meliputi, kegiatan awal-kegiatan inti-penutup. Penerapan pembelajaran model Problem Solving merupakan pembelajaran dengan sistem Group atau kelompok. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Guru menyampaikan hasil refleksi pada siklus I dan memberikan motivasi, sehingga pada siklus ke dua ini aktivitas belajar siswa akan meningkat dan berdmpak prestasi belajar yang meningkat. 2 Membentuk beberapa kelompok atau Group belajar. setiap kelompok memiliki ketua kelompok yang nantinya memimpin jalannya proses pembelajaran. 3 Guru mengidentifikasi permasalahan yang akan dipelajari setiap kelompok. 4 Masing-masing kelompok membahas dan berdiskusi tentang permasalahan tersebut sesuai dengan pembagian materi. 5 Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lainnya. 6 Guru bertugas sebagai fasilitator dan memberikan kesimpulan hasil belajar. 7 Di akhir pembelajaran dilakukan evaluasi. 8 Penutup. Dalam pelaksanaan kegiatan inti,guru sebagai peneliti sekaligus melakukan observasi untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas belajar dengan proses pembelajaran menggunakan metode Problem Solving pada peserta didik untuk memperoleh hasil data keaktifan. Pengambilan data pada

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PEKALONGAN

2 27 164

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN.

0 0 32

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 11 261

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN DI SMK N 1 SEDAYU.

0 5 196

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 261

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 2 127

Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Di SMK N 3 Yogyakarta.

0 7 204

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN 3 PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGELASAN SMAW DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 6 208

Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Statistika

0 0 14