Keaktifan belajar Kajian Teori 1. Pendidikan Menengah Kejuruan

26 Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar hanya mungkin terjadi apabila peserta didik aktif mengalami sendiri. Karena di dalam belajar terdapat aktifitas fisik dan psikis sehingga keduanya saling berhubungan dalam proses pembelajaran. Dengan aktifitas fisik kegiatan belajar menjadi dinamis dan dengan aktifitas psikis maka kemampuan dari seseorang akan tergali. Belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung yang telah didapatkan oleh peserta didik tersebut karena dengan demikian peserta didik tidak hanya sekedar mengamati tetapi dia juga menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan sehingga hasilnya dapat dipertnggungjawabkan. Menurut Oemar Hamalik 2011: 171, proses pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri sesuai dengan keinginan dan kemampuan siswa tersebut. Guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang memacu siswa lebih aktif. Sekolah adalah salah satu pusat belajar, dengan demikian di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Aktifitas peserta didik yang baik tidak cukup dengan hanya mendengarkan dan mencatat saja seperti yang lazim kita temui di sekolah-sekolah pada umumnya, tetapi aktifitas yang baik akan terjadi apabila terdapat beberapa aspek yang saling berhubungan. Menurut Paul B. Diedric dalam Ahmad Rohani 1991: 8, Kegiatan siswa dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, intruksi. 27 3. Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menaggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Dengan syarat tersebut yang telah dijelaskan di atas, sebenarnya aktifitas di sekolah sangatlah komplek dan banyak variasinya. Apabila berbagai macam kegiatan penunjang aktifitas tersebut dapat diterapkan disekolah, sangatlah mungkin sekolah-sekolah pada umumnya akan menjadi lebih dinamis yaitu kegiatan transfer ilmu tidak hanya berjalan satu arah dari guru ke peserta didik tetapi peserta didik juga aktif memberikan tanggapan. Dengan demikian peserta didik yang terlibat tidak akan mudah bosan dengan kegitan pembelajaran dan menjdikan aktifitas belajar tersebut menjadi efektif. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tentunya perlu dilakukan inspeksi terhadap peserta didik untuk melihat sejauh mana keaktifan mereka berkembang. Karena hasil ahkir dari keaktifan tersebut akan dikonversi menjadi nilai yang nantinya juga akan mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar mereka. Menurut Nana Sudjana 2009: 61, penilaian proses belajar mengajar 28 terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan dalam mengikuti proses belajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal. 1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 2. Terlibat dalam pemecahan masalah. 3. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. 4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. 5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. 6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. 7. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis. 8. Kesempatan dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa implikasi keaktifan bagi siswa adalah berwujud seperti perilaku mencari informasi yang dibutuhkan, analisis hasil percobaan, rasa ingin tahu dari hasil percobaan, menciptakan karya tulis, dan peilaku sejenisnya. Implikasi keaktifan bagi guru adalah guru mengubah perananya dari sebelumnya yang mempunyai sifat didaktis menjadi sifat yang individualis, artinya bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari, mendapatkan, dan memproses hasil belajarnya sehingga kreativitas siswa dalam belajar maupun memecahkan masalah dapat tedorong.

5. Prestasi Belajar

Menurut Zainal Arifin 2009: 12, Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi 29 yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar tidak sama dengan hasil belajar karena keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran. Sedangkan menurut Rusman 2010: 134, belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi yang terjadi dalam diri seseorang dengan lingkungan. Proses belajar tiak hanya berarti menghafal, akan tetapi merupakan sebuah proses yang berkesinambungan sebagai langkah untuk mengembangkan potensi diri seseorang. Proses belajar dibutuhkan untuk dapat mengembangkan kemampuan seseorang secara optimal. Menurut Ghufron 2010 : 9, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa atau mahasiswa setelah melakukan aktivitas belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka atau huruf. Dari keterangan tersebut prestasi belajar merupakan hasil akhir dari sebuah kegiatan pembelajaran. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang berkesinambungan dan sistematis untuk mencapai tujuan yang berdampak pada perubahan tingkah laku yang meliputi berbagai kegiatan seperti kegiatan mendengar, membaca, mengamati dan meniru sehingga tercapai hasil sebuah pengalaman. William Burton yang dikutip Oemar Hamalik 2011: 31, menyimpulkan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: 1. Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui under going.

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PEKALONGAN

2 27 164

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN.

0 0 32

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 11 261

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN DI SMK N 1 SEDAYU.

0 5 196

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 261

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 2 127

Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Di SMK N 3 Yogyakarta.

0 7 204

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN 3 PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGELASAN SMAW DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 6 208

Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Statistika

0 0 14