Kedudukan Kurikulum dalam Konteks Pendidikan sebagai Sistem

36 akan bergabung dengan aspek-aspek lain untuk mewujudkan proses pendidikan guna menghasilkan ouput dan outcome yang dikehendaki. Tanpa adanya kurikulum, proses pendidikan tidak bisa terselenggara.

D. Berbagai Teori Pendidikan sebagai Cikal Bakal Teori Kurikulum

Apakah teori pendidikan melahirkan teori kurikulum? Jawabanya ya. Setiap teori pendidikan memiliki cara pandang yang berbeda-beda terhadap kurikulumnya. Perbedaan-perbedaan cara pandang terhadap kurikulum ini menyebabkan adanya keragaman teori kurikulum. Nana Syaodih Sukmadinata 1988: 3 menyatakan kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Ada empat teori pendidikan yang memiliki kontribusi bagi tumbuh kembangnya kurikulum, baik teori maupun praktik. Keempat teori pendidikan, yaitu teori pendidikan klasik, teori pendidikan personal, teori pendidikan teknologi, dan teori pendidikan interaksional. Teori pendidikan klasik memiliki akar filsafat perenialisme dan esensialisme. Orientasi pendidikannya adalah menyiapkan lulusan menjadi ahli atau ilmuwan. Dengan demikian, guru memiliki peran sentral sebagai ahli bidang ilmu tertentu. Anak dipandang sebagai botol kosong, yang siap diisi oleh guru. Materi pembelajaran adalah ilmu pengetahuan yang berguna bagi peserta didik, yang terorganisasi secara logis dan sistematis. Desain kurikulumnya adalah subject academic. Teori pendidikan personal memiliki akar filsafat progresivisme. Orientasi pendidikannya adalah menyiapkan lulusan yang berkepribadian. Dengan demikian, guru memiliki peran sentral sebagai 37 fasilitator dan model. Anak dipandang sebagai pribadi yang unik, yang memiliki sejumlah potensi yang khas. Materi pembelajaran adalah pengalaman peserta didik, yang bersumber dari muatan nilai-nilai karakter. Desain kurikulumnya adalah humanistik. Teori pendidikan teknologi memiliki akar filsafat progresivisme. Orientasi pendidikannya adalah menyiapkan lulusan kompeten di bidang tertentu. Dengan demikian, guru memiliki peran sebagai fasilitator dan ahli di bidang tertentu. Anak dipandang sebagai individu yang aktif. Materi pembelajaran dikembangkan dari rumusankompetensi. Desain kurikulumnya adalah competency based curriculum. Teori pendidikan interaksional memiliki akar filsafat rekonstruksionisme. Orientasi pendidikannya adalah menyiapkan lulusan sebagai warga masyarakat yang demokratis. Dengan demikian, guru memiliki peran sebagai fasilitator. Anak dipandang sebagai individu yang aktif. Materi pembelajaran bersumber dari problem masyarakat kekinian. Desain kurikulumnya adalah social reconstruction. Setiap teori pendidikan memiliki corak dan desain kurikulum masing-masing. Oleh karena itu, keempat teori pendidikan tersebut akan mempengaruhi terhadap perkembangan dan kompleksitas kajian tentang kurikulum, baik teori maupun praktik. Corak dan desain kurikulum yang berkembang juga akan memperkaya wilayah kajian teori pendidikan yang berkembang.

E. Komponen Esensial Kurikulum

Mengacu pada pendapat Tyler, ada empat komponen esensial kurikulum yaitu tujuan kompetensi, materi, pembelajaran, dan