Pelaksanaan Penjaminan Mutu PT
19 Konsep mekanisme pelaksanaan proses penjaminan mutu
perguruan tinggi bila SNPT sudah disyahkan dapat dilihat pada gambar 1 berikut. Johannes Gunawan, 2013. Kemendikbud memberikan
tugas penyusunan Draft Standar Nasional Perguruan Tinggi kepada Badan Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Standar Kualifikasi
Nasional. Selanjutnya Draft SNPT diserahkan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk disahkan dan SNPT dijadikan acuan oleh
perguruan tinggi untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Setiap perguruan tinggi diharuskan menyelenggarakan
Sistem Penjaminan
Mutu Internal
dan melaporkannya
ke Kemendikbud-Ditjen Dikti yang selanjutnya menugaskan BAN-PT untuk
melakukan proses akreditasi dan mengumumkan status akreditasi perguruan tinggi tersebut.
Gambar 1. Mekanisme Proses Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi E.
Penjaminan Mutu Internal
Kegiatan penjaminan
mutu perguruan
tinggi internal
dimaksudkan untuk menciptakan budaya dan kebiasaan mutu yang
20 dilakukan oleh perguruan tinggi sendiri internally driven dan untuk
menjamin keberlanjutan upaya tersebut continuous improvement. Penjaminan mutu internal PT ini diamanatkan oleh Pasal 50 ayat 6
UU.Sisdiknas juncto Pasal 91 PP.No. 19 Tahun 2005 tentang SNP;UU PT Pasal 53 yang menyebutkan bahwa sistem penjaminan
mutu pendidikan tinggi: sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh perguruan tinggi; dan sistem penjaminan mutu
eksternal yang dilakukan dilakukan melalui akreditasi UU PTPasal 42 4 Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi didasarkan pada
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi PDPT. Secara ringkas hubungan antara SPMI, SPME dan PDPT dalam proses penjaminan mutu
pendidikan tergambarkan dalam bentuk bagan alir dalam Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Hubungan antara PDPT, SPMI dan SPME
Langkah-langkah pokok dalam pelaksanaan penjaminan mutu tergambar dalam bagan alir di bawah ini Gambar 3. Diawali dengan
penetapan kebijakan mutu yang memuat semua kebijakan mutu di tingkat perguruan tinggi. Dokumen ini memuat naskahbukudokumen
yang berisi definisi, konsep, tujuan, strategi, berbagai standar danatau standar turunan, prioritas, dan seterusnya. Langkah selanjutnya adalah
menyusun dokumen
manual mutu
sebagai pedoman
atau
21 petunjukinstruksi
kerja bagi
stakeholders internalyang
harus menjalankan mekanisme penjaminan mutu. Dokumen ini mencakup
manual penetapan standar, manual pelaksanaan standar, manual pengendalian pelaksanaan standar dan manual peningkatan standar.
Gambar 3. Siklus Proses Penjaminan Mutu
Kegiatan berikutnya adalah penyusunan dokumen standar mutu. Dokumen ini mencakup: 1 Hal sampul yang memuat judulnama
standar, kode, tanggal pemberlakuan, nama dan tanda tangan pejabat yang menyetujui dan mengesahkan; 2 Definisi Istilah istilah khas yang
digunakan agar tidak menimbulkan tafsir; 3 Rasional yang mencakup alasan, tujuantarget yang ingin dicapai; 4 Pernyataan Isi Standar
misal: mengandung unsur A,B,C, dan D; 5 Strategi pencapaian standar kiat bagaimana mencapai standar; 6 Indikator pencapaian
standar apa yang diukurdicapai, bagaimana mengukurmencapai, dan target pencapaian; 7 Pihak-pihak yang terlibat dalam pemenuhan
standar; 8 Referensi keterkaitan standar ini dengan standarperaturan lain. Adapun jumlah minimum adalah naskahdokumenbuku yang
berisiminimum 8 delapan standar bagi pendidikan tinggi sebagaimana diatur dalam PP. No.19 tahun 2005 tentang SNP,standar turunandari
kedelapan standar tersebut dan penambahan standar lain sesuai kebutuhan.
22 Langkah berikutnya adalah penyusunan formulir mutu. Setiap
standar membutuhkan beberapa formulir sebagai alat untuk memenuhimelengkapi apa-apa yang diaturnya. Misalnya standar
rekruitasi dan seleksi calon mahasiswa membutuhkan formulir: pengumuman penerimaan calon mahasiswa, daftar calon mahasiswa,
daftar hadir selesksi, formulir daftar ulang, dan lain-lain. Dengan formulir-formulir tersebut akan menjadi bukti bahwa standar tersebut
telah dilaksanakan. Setelah naskahdokumen formulir untuk semua standar mutu
tersusun, dilanjutkan dengan pelaksanaan penjaminan mutu untuk setiap standar yang telah ditetapkan. Langkah berikutnya adalah
melakukan audit pelaksanaan penjaminan mutu. Melalui audit
keterlaksanaan penjaminan mutu akan diketahui sejauh mana standar mutu yang telah ditetapkan dipatuhi, dijalankan dan dicapai. Hasil audit
ini akan dijadikan dasar untuk langkah berikutnya yaitu tindakan penjaminan mutu. Jadi, tindakan penjaminan mutu adalah pengambilan
keputusan berdasarkan hasil audit.
23
Gambar 4. Manajemen Kendali Mutu
Ada dua jenis keputusan tindakan, yaitu jika standarnya telah tercapai, maka tindakannya adalah membuat standar baru. Jika
standarnya belum tercapai, maka tindakannya adalah melakukan perbaikan untuk mencapai standar. Langkah-langkah tindakan ini
merupakan proses pengendalian implementasi mutu dan terangkum dalam Gambar 4 di atas.