Asumsi-Asumsi Pendidikan Orang Dewasa

53 pendapat Knowles bahwa orang dewasa memiliki karakteristik tersendiri dalam belajar, yaitu; 1. Konsep diri, kesungguhan dan kematangan konsep diri orang dewasa bergerak dari ketergantungan seorang anakmenuju kearah pengembangan diri, sehingga dirinya mampu untuk mengarahkan dirinya secara mandiri.Dimilikinya kemandirian inilah orang dewasa membutuhkan penghargaan dari orang lain sabagai manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri. Untuk mendapatkan penghargaan, dapat dilakukan melalui penyampaian informasi kepada orang lain secara tertulis, baik berasal dari pengalaman hidup maupun gagasan baru yang dihasilkan melalui refleksi pengalaman hidup. 2. Peranan pengalaman, perjalanan waktu seorang individu tumbuh dan berkembang menuju kearah kematangan. Dalam perjalanannya, seorang individu mengalami dan mengumpulkan berbagai pengalaman pahit getirnya kehidupan, hal ini menjadikan seorang individu sebagai sumber belajar yang demikian kaya, dan pada saat yang bersamaan individu tersebut memberikan dasar yang luas untuk belajar dan memperoleh pengalaman baru. 3. Kesiapan belajar, setiap individu semakin menjadi matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik ataupun biologisnya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh tuntutan perkembangan dan perubahan tugas dan peranan sosialnya. Pada orang dewasa siap belajar sesuatu karena tingkat perkembangan orang dewasa yang harus menghadapi perannya sebagai pekerja, orang tua, atau pemimpin organisasi. Bekal pengalaman hidup yang telah dimiliki dalam menjalankan perannya,orang dewasa lebih tertarik untuk 54 mengungkapkan dan menyampaikan ide, nasehat, dan solusi pemecahan masalah.. 4. Orientasi Belajar, orang dewasa mempunyai kecenderungan memiliki orientasi belajar yang berpusat pada pemecahan permasalahan yang dihadapi problem centered orientation. Hal ini dikarenakan belajar bagi orang dewasa seolah-olah merupakan kebutuhan untuk menghadapi permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan keseharian. Menulis berdasarkan pengalaman hidup merupakan aktivitas yang menarik bagi seseorang, apalagi dalam pengungkapannya dilakukan melalui penghayatan. Hasil karya dalam bentuk tulisan, merupakan karya monumental bagi orang dewasa dalam mengukir sejarah. Untuk saat ini, tulisan yang dihasilkan akan memberikan nilai tambah dalam kehidupannya, baik untuk menguatkan jati dirinya, memantabkan perannya dalam masyarakat, meningkatkan status, menambah penghasilan dan menambah pencerahan lighting pada masyarakat Dalam konteks pembelajaran, pendidikan orang dewasa merupakan seperangkat konsep atau prinsip tentang bagaimana membantu orang dewasa dapat belajar secara efektif dalam menambah atau memperjelas, memperdalam, dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehingga mutu kehidupannya meningkat.

F. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa

Prinsip pendidikan orang dewasa berkaitan dengan sikap dan cara pandang orang dewasa dalam belajar. Beberapa pemikiran yang paling menonjol diacu dalam menganalisis prinsip pendidikan orang 55 dewasa, diantaranya; Malcom Knowles, Freire,Carl Rogers, Yulius Nyere, Alan Knox. Knowles berasumsi bahwa proses belajar orang dewasa pada dasarnya berbeda dengan anak, sebab orang dewasa telah memiliki banyak pengalaman, memiliki konsep diri, berorientasi pada waktu kekinian, dan kesiapan belajarnya berkait dengan kebutuhan. Atas dasar asumsi tersebut maka dalam proses pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, materi diorganisasi atas dasar kebutuhan dan hasilnya segera dapat dimanfaatkan. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah metode yang dapat menggali pengalaman yang dimiliki, kebutuhan yang dirasakan saat ini dan yang akan datang, kemudian memberdayakannya. Dalam penggalian pengalaman dan proses memberdayakan harus melibatkan orang dewasa dalam mendiagnosis kebutuhan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar. Setiap peserta didikorang dewasa memiliki pengalaman dan persepsi personal secara berbeda-beda. Perbedaan pengalaman dan persepsi individu perlu diakomodasi dalam menyusun perencanaan program dan proses pendidikan. Atas dasar inilah sudah sepantasnya orang dewasa dihargai sebagai subyek didik yang aktif dan potensial. Dalam kaitan itu, Vella 2002, 32-34 mengembangkan 12 prinsip pendidikan orang dewasa kaitannya dengan pembelajaran. Keduabelas prinsip tersebut merupakan cara untuk memulai, mempertahankan dan memelihara dialog antara pendidik dengan peserta didik. Keduabelas prinsip tersebut adalah : 1. Asesmen kebutuhan dan sumber belajar learning needs and Resources Assessment