Pendahuluan Materi Pelatihan Pekerti.

2 dan Thailand,sementaral PT di Indonesia masih berada pada peringkat di bawah kedua negara tersebut. Hasil pemeringkatan universitas yang dilakukan oleh Webometric, belum satupun universitas dari Indonesia yang masuk ranking 10 besar. Urutan 1 dan 2 diduduki oleh National University of Singapore dan Nanyang Technological University. Thailand menempatkan 8 perguruan tingginya diurutan ke-3 sampai dengan 10. Indonesia baru menempatkan Universitas Gajah mada di urutan 12 dan Institut Teknologi Bandung di urutan 16 http:www.webometrics.infoenasia_pacifico south20east 20 asia . Upaya yang sistematis dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi telah dilakukan dengan diterbitkannya undang-undang maupun peraturan pemerintah pengganti undang-undang dan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan.Salah satu peraturan pemerintah terkait dengan upaya peningkatan mutu adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 91: 1 Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan, 2 Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan NSP. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN PT merupakan institusi independen yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan akreditasi institusi maupun prodi di PT. BAN PT adalah institusi di luar PT yang melakukan akreditasi secara berkala dan berkelanjutan semua perguruan tinggi dan prodi yang ada di PT di Indonesia. 3

B. Prinsip Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi

Ada tiga prinsip utama dalam upaya melakukan penjaminan mutu perguruan tinggi, yaitu konsistensi, meningkat berkelanjutan continuous improvement, danpembudayaan. Penjaminan mutu diartikan sebagai upaya pencapaian standar mutu current standard yang ditetapkan sebelumnya secara konsisten sampai standar tersebut tercapai. Prinsip konsisten ini dapat dipenuhi bila PT memiliki bagian yang secara khusus melakukan penjaminan mutu di dalam PT tersebut. Beberapa PT telah memiliki bagian khusus dalam bentuk Kantor Penjaminan Mutu, Pusat Penjaminan Mutu, atau Lembaga Penjaminan Mutu dan lainnya yang melakukan penjaminan mutu internal.Institusi penjaminan mutu internal ini akan mengelola penjaminan mutu dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian upaya pencapaian mutu. Prinsip maju berkelanjutan mempunyai makna bahwa penjaminan mutu itu tidak bersifat final dengan standar mutu yang ditetapkan saat ini. Ada standar mutu yang seharusnya dicapai agar prodi dinyatakan berkualitas yaitu standar mutu ideal. Pencapaian standar mutuharus dilakukan secara bertahap dan berjenjang. Prodi atau institusi diberi kebebasan untuk menentukan tahapan standar mutu sampai mencapai standar mutu ideal. Yang perlu diperhatikan adalah tahapan itu harus disesuaikan dengan kondisi saat ini base line. Proses penjaminan mutu adalah proses pembudayaan komunitas PT untuk memiliki budaya mutu. Budaya dari komunitas prodi atau institusi biasanya belum kompatibel dengan sistem penjaminan mutu. Sistem ini memerlukan budaya mutu yang harus ditumbuhkan dalam komunitas prodi. Pembentukan budaya adalah 4 upaya pembiasaan yang biasanya memerlukan waktu yang lama. Dengan prinsip petama consistency dan kedua contious improvement maka prinsip pembudayaan mutu akan dengan mudah tumbuh dalam komunitas prodi. Penetapan standar mutu oleh pemerintah mungkin juga berubah menyesuaikan dengan perkembangan pendidikan tinggi secara internasional dan cenderung semakin tinggi agar segera dapat mengejar ketertinggalan dengan PT luar negeri. Saat ini pemerintah juga baru menyusun rencana kebijakan tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi SNPT yang saat ini masih di Kantor Kementerian. Pemerintah juga sudah mengeluarkan Perpres nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI yang harus juga menjadi acuan penjaminan mutu PT. Pentahapan dan penjejangan dalam pencapaian standar mutu PT bukan hanya mencapai standar mutu yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini, tetapi PT juga dapat mengacu pada standar mutu internasional meskipun pemerintah tidak menetapkan. Dengan kata lain pencapaian standar mutu PT dapat melampaui standar mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Perguruan tinggi yang bermutu, secara umum diartikan sebagai perguruan tinggi yang mampu: 1 menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misi; 2 memenuhi kebutuhan stakeholders, berupa: kebutuhan sosial societalneeds, kebutuhan dunia kerja industrial needs, dan kebutuhan profesional professional needs; serta 3 secara berkelanjutan menetapkan tingkat mutu berikutnya, setelah mutu yang ditetapkan telah tercapai. Pada dasarnya upaya peningkatan mutu adalah upaya pembentukan budaya mutu agar dapat keberlanjutan upaya