24 diakui Pemerintah, untuk mengawasipenyelenggaraan pendidikan
tinggi untuk dan atas nama masyarakat, sebagai bentuk akuntabilitas publik sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 60 ayat 2 UU Sisdiknas
dan Pasal 86 ayat 3 PP.No. 19 Tahun 2005 tentang SNP disebut Akreditasi.
Kegiatan akreditasi meliputi akreditasi institusi dan akreditasi program studi. Sementara ini kedua jenis akreditasi ini masih dilakukan
semuanya oleh BAN PT. Ke depan rencananya BAN PT hanya akan melakukan akreditasi institusi, sedangkan akreditasi program studi
dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri LAM. Kedua bentuk akreditasi institusi dan program studi merupakan kegiatan penilaian
terhadap tujuh standar. Secara lengkap tujuh komponen standar akreditasi ditunjukkan dalam Tabel 1 berikut ini. Pada setiap deskriptor,
penilaian dalam akreditasi ini menggunakan model penskoran lima tingkatan, yaitu skor 4 untuk kategori sangat baik, skor 3 untuk kategori
baik, skor 2 untuk kategori cukup, skor 1 untuk kategori kurang, skor 0 untuk kategori sangat
kurang.Hasil akreditasi sebuah institusi perguruan tinggi atau program studi oleh BAN-PT diwujudkan dalam
pemeringkatan, yaitu dalam kategori terakreditasi A, B,C dan tidak terakredtiasi, seperti dalam Tabel 2.
25 Tabel 1. Tujuh Standar dalam Akreditasi
N0. STANDAR
JML ELEMEN
JML DESKRIPTOR PRODI
UNIT PENGELOLA
1 Visi, Misi, Tujuan Dan
Sasaran, serta Strategi Pencapaian
5 3
3
2 Tata Pamong,
Kepemimpinan,Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu 8
6 6
3 Mahasiswa Lulusan
8 17
5 4
Sumber Daya Manusia 6
23 6
5 Kurikulum, Pembelajaran
11 27
3 6
Pembiayaan, Sarana Prasarana, dan
Sisteminformasi 6
16 12
7 Penelitian, Pengabdian
kepada Masyarakat, Kerjasama
9 8
8 Jumlah
59 100
43
Tabel 2. Pemeringkatan Akreditasi Program Studi oleh BAN-PT
Peringkat Skor Setiap Tingkat Program Studi
Diploma Sarjana
Magister Doktor
A 361 - 400
361 - 400 361-400
361-400 B
301 - 360 301 - 360
301-360 301-360
C 200 - 300
200 - 300 200-300
200-300 Tidak
Terakreditasi 200
200 200
200
26
G. Peran Dosen dalam Penjaminan Mutu
Dosen merupakan komponen penting dalam penjaminan mutu pendidikan tinggi. Dalam Draft SNPT edisi Juli 2013 Pasal 34
disebutkan bahwa dosen paling sedikit memiliki kompetensi pendidik dengan sertifikat yang meliputi: a kompetensi pedagogik; b
kompetensi profesional; c kompetensi kepribadian; dan d kompetensi sosial. Dalam proses akreditasi, komponen penilaian terhadap dosen
masuk dalam elemen standar 4, yaitu sumber daya manusia. Pada Buku 3A, Borang Akreditasi Sarjana, Magister, dan
Doktor disebutkan bahwa ada dua ketegori dosen, yaitu dosen tetap dan dosen tidak tetap. Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dan
ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan Kopertis, dan dosen yayasan pada PTS
dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi,
dan mempunyai penugasan kerja minimum 36 jamminggu. Selanjutnya dosen tetap dipilah dalam 2 kelompok, yaitu: dosen tetap
yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dan dosen tetap yang bidang keahliannya di luar PS.
Pada Buku VI Matriks Penilaian Borang Akreditasi Sarjana, untuk Standar IV, terdapat enam elemen dalam penilaian SDM, yaitu:
1.
Efektivitas sistem
seleksi, perekrutan,
penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga
kependidikanuntuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik,
2.
Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan
27
3.
Kualifikasi akademik, kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, dan jumlah rasio dosen mahasiswa,
jabatan akademik dosen tetap dan tidak tetap dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa danatau pakar,
sesuai dengan kebutuhan untuk menjamin mutu program akademik.
4.
Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas Dosen Tidak Tetap
5.
Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia SDM dalam tiga tahun terakhir
6.
Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator,
programer, staf
administrasi, danatau
staf pendukung
lainnyauntuk menjamin mutu penyelenggaraan program studi. Di antara enam elemen, yang paling banyak deskriptornya 8
deskriptordan menjadi variabel penting dalam menjamin mutu program akademik adalah elemen nomor 3, yaitu kualifikasi akademik,
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, dan jumlah rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik dosen tetap dan
tidak tetap.
H. Penutup
Proses penjaminan mutu suatu perguruan tinggi dilakukan melalui dua system, yaitu sistem penjaminan mutu internal dan sistem
penjaminan mutu eksternal. Sistem penjaminan mutu internal dilakukan oleh perguruan tinggi secara mandiri. Sedangkan sistem penjaminan
mutu eksternal dilakukan melalui proses akreditasi. Ada dua macam akreditasi, yaitu akreditasi institusi dan
akreditasi program studi. Sementara ini kedua macam akreditasi masih