Pengertian Kurikulum Materi Pelatihan Pekerti.

33 kebingungan. Kondisi ini yang menyebabkan berkembangnya wacana bahwa orang yang ingin mencari arti kurikulum itu diibaratkan seorang tuna netra yang ingin tahu tentang binatang gajah. Ketika orang tuna netra itu memegangi telinga gajah, dia kemudian menamakan gajah itu binatang yang bertelinga lebar. Ketika dia memegangi ekor gajah, dia menamakan gajah adalah binatang yang berekor pendek. Beberapa contoh pengertian kurikulum menurut pandangan ahli kurikulum dapat ditemukan dalam tulisan Longstreet dan Shane 1993 sebagai berikut. 1. Menurut John Dewey, kurikulum adalah; …..education consists primarily in transmission through communication….. As societies become more complex in structure and resources, the need for formal or intentional teaching and learning increases. 2. Hilda Taba, mengartikan kurikulum sebagai;..... a plan for learning; therefore, what is known about the learning process and development of the individual has bearing on the shaping of curriculum. 3. Orlosky and Smith, memberi arti kurikulum sebagai ....... the substance of the school program. It is the content pupils are expected to learn. 4. Menurut Goodlad; a curriculum consists of all those learnings intended for student or group of students. 5. Caswell and Campbell, mengartikan kurikulum sebagai …..all of the experiences children have under the guidance of teachers. Pengertian resmi tentang kurikulum dari Pemerintah Republik Indonesia tertuang dalam Peraturan PemerintahNomer 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang 34 digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengertian-pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli kurikulum dan berkembang dewasa ini, dalam pandangan penulis memicu berkembangnya tafsiran terhadap makna kurikulum dan ruang lingkup kajiannya. Hal ini beralasan karena pengertian kurikulum yang pakai seseorang sangat mempengaruhi terhadap ruang kajian dan aspek-aspek kurikulum yang dikembangkan. Tafsiran-tafsiran tentang kurikulum dapat dikemukakan sebagai berikut. Dilihat dari luas sempitnya ruang kajiannya, kurikulum dalam makna sempit berarti sekumpulan materi mata pelajaran course of study yang diajarkan kepada peserta didik. Dalam pandangan yang luas, kurikulum berarti semua pengalaman belajar learning experience yang dikuasai peserta didik di bawah bimbingan sekolah. Apabila dilihat dari tahapan pengembangannya, kurikulum dapat diartikan sebagai ide atau gagasan, rencana, proses, dan hasil. Dilihat dari konkrit – abstraknya wujud kurikulum, kurikulum dapat diartikan sebagai produk rancangan kurikulum, program sekolah, tujuan yang terencanakan, dan pengalaman belajar. Selanjutnya, jika dilihat dari aspek teori – praktik, kurikulum dapat dimaknai sebagai ilmu, sistem, dan rancangan pembelajaran. Pengertian kurikulum mana yang perlu diikuti? Semua pengertian kurikulum di atas bisa dipakai atau dijadikan referensi. Namun demikian, sebelum kita memilih satu dari sekian banyak pengertian kurikulum, yang terlebih dahulu perlu kita pertimbangkan adalah tujuan dan kepentingan kita menggunakan kurikulum. 35

C. Kedudukan Kurikulum dalam Konteks Pendidikan sebagai Sistem

Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Pendidikan sebagai sistem, di dalamnya memuat sejumlah aspek yang saling kait mengait secara mutual interaction. Aspek-aspek yang dimaksud berupa input, proses, dan produk. Kurikulum merupakan intrumental input, yang akan berkontribusi bagi terselenggaranya proses pendidikan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kurikulum itu merupakan aspek esensial bagi terselenggaranya aktivitas pendidikan di sekolah. Visualisasi kedudukan kurikulum dalam konteks pendidikan sebagai sistem dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut. LEARNING PROCESES RAW MATERIAL Participants INSTRUMENTAL INPUTS 1. Curriculum 2. Facilitator capacity integrity 3. Audiovisual Aids 4. Facilities ENVIRONMENTAL INPUTS 1. Regulation Policy 2. Demography 3. Political, economic, social change 4. Science technology development 5. Etc OUTPUTS OUTCOMES Dwi Heru Sukoco 2010 Gambar 1. Pendidikan sebagai sistem Berdasarkan gambar 1 di atas dapat dikatakan bahwa kurikulum merupakan salah satu aspek pada instrumental input, yang 36 akan bergabung dengan aspek-aspek lain untuk mewujudkan proses pendidikan guna menghasilkan ouput dan outcome yang dikehendaki. Tanpa adanya kurikulum, proses pendidikan tidak bisa terselenggara.

D. Berbagai Teori Pendidikan sebagai Cikal Bakal Teori Kurikulum

Apakah teori pendidikan melahirkan teori kurikulum? Jawabanya ya. Setiap teori pendidikan memiliki cara pandang yang berbeda-beda terhadap kurikulumnya. Perbedaan-perbedaan cara pandang terhadap kurikulum ini menyebabkan adanya keragaman teori kurikulum. Nana Syaodih Sukmadinata 1988: 3 menyatakan kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Ada empat teori pendidikan yang memiliki kontribusi bagi tumbuh kembangnya kurikulum, baik teori maupun praktik. Keempat teori pendidikan, yaitu teori pendidikan klasik, teori pendidikan personal, teori pendidikan teknologi, dan teori pendidikan interaksional. Teori pendidikan klasik memiliki akar filsafat perenialisme dan esensialisme. Orientasi pendidikannya adalah menyiapkan lulusan menjadi ahli atau ilmuwan. Dengan demikian, guru memiliki peran sentral sebagai ahli bidang ilmu tertentu. Anak dipandang sebagai botol kosong, yang siap diisi oleh guru. Materi pembelajaran adalah ilmu pengetahuan yang berguna bagi peserta didik, yang terorganisasi secara logis dan sistematis. Desain kurikulumnya adalah subject academic. Teori pendidikan personal memiliki akar filsafat progresivisme. Orientasi pendidikannya adalah menyiapkan lulusan yang berkepribadian. Dengan demikian, guru memiliki peran sentral sebagai