Tujuan Pendidikan Orang Dewasa
50 Pertama, tujuan yang memiliki nilai pendidikan yaitu pengembangan
intelektual kognitif atau pengembangan pengetahuan. Tujuan pendidikan orang dewasa seharusnya bukan
sebagai alat untuk peningkatan pendapatan atau
perubahan-perubahan sosial, namun kemampuan untuk pemecahan problem sosial. Pandangan ini menekankan
pada pentingnya pengembangan intelektual sebagai bagian untuk mewujudkan “knowing mind”sehingga orang dewasa
dapat menjalani kehidupan dengan pencerahan nilai-nilai kebenaran.
Kedua, untuk aktualisasi diri individu. Para ahli yang berpandangan
humanistik atau existensialis menekankan tujuanutama pendidikan orang dewasa adalah aktulisasi diri. Abraham
Maslow dan Carl Rogers memandang pendidian sebagai alat
untuk pengembangan individu sebagai upaya aktualisasi diri dan sebagai individu yang berfungsi secara
optimal. Maslow menyatakan tujuan pendidikan adalah “helping the person to become the best he is able to
become”. Knowles yang mendukung teori andragogi memandang proses belajar bukan sekedar aktivitas
intelektual kognitif saja, tetapi totalitas yang melibatkan keseluruhan diri, emosional, sikap, mental maupun
intelektual. Ketiga,
untuk pengembangan personal dan sosial. Berbeda dengan tujuan pertama dan kedua yang lebih menekankan tujuan
pendidikan orang dewasa pada pengembangan diri individu pengembangan intelektual dan aktualisasi diri,
Tujuan pendidikan orang dewasa pada kelompok ahli ini lebih
51 menekankan pada perubahan sosial social change. Para
ahli yang terpengaruh oleh pandangan progresivisme memandang bahwa pendidikan memiliki peran ganda yaitu
peningkatan pengembangan individu dan peningkatan masyarakat yang baik.
Keempat, untuk tansformasi sosial perubahan sosial. Freire 1997, Illich, Reimer mendukung tujuan pendidikan orang dewasa
bagi perubahan sosial yang radikal. Bagi Freire 1985, suatu masyarakat yang mengalami penindasan atau
dehumanisasi harus dirubah. Perubahan sosial radikal dari masyarakat yang tertindas menjadi masyarakat yang
merdeka bebas membutuhkan perubahankeadaran, mind- set individu-individu dan perubahan tenang pandangan
dunia.Individu-individu warga masyarakat yang menderita ketertindasan
harus memahami
tentang realita
ketertindasannya dan membangun kesadaran baru perlunya perubahan yang harus orang dewasa lakukan.
Kelima, untuk efektivitas organisasi. Ini merupakan pandangan
yang terkait dengan peranan orang dewasa dalam organisasi kerja. Sebagian besar orang dewasa memiliki
peran sebagai pekerja dalam organisasi kerja di kantor, industri, perdagangan, pertanian, pendidikan, dan
sejenisnya. Orang dewasa sebagai pekerja dalam organisasi dipandang sebagai sumber daya manusia yang
memiliki peran utama untuk pencapaian organisasi. Pelatihan
training, pendidikan
education, dan
pengembangan development sering digunakan sebagai istilah yang berkaitan dengan aspek pendidikan orang
52 dewasa bagi efektivitas organisasi. Pendidikan diberikan
untuk memperkuat peran dan fungsi orang dewasa dalam organisasi yang diikutinya.