Implikasi pendidikan Orang Dewasa Dalam Pembelajaran

62 menyiapkan iklim belajar yang kondusif. Ada tiga hal yang perlu disiapkan agar tercipta iklim belajar yang kondusif itu. Pertama, penataan fisik seperti ruangan yang nyaman, udara yang segar, cahaya yang cukup, dan sebagainya. Termasuk di sini adalah kemudahan memperoleh sumber-sumber belajar baik yang bersifat materi seperti buku maupun yang bukan bersifat materi, seperti bertemu dengan pendidik. Kedua, penataan iklim yang bersifat hubungan manusia dan psikologis seperti terciptanya suasana atau rasa aman, saling menghargai, dan saling bekerjasama.Ketiga, penataan iklimorganisasional yang dapat dicapai melalui kebijakan pengembangan sumber daya manusia, penerapan filosofi manajemen, penataan struktur organisasi, kebijakan finansial, dan pemberian insentif. 2. Menciptakan Mekanisme Perencanaan Bersama Perencanaan pembelajaran dalam model andragogi dilakukan bersama antara pendidik dan peserta didik.Cara ini dilakukan agarpeserta didik merasa lebih terikat terhadap keputusan dan kegiatan bersama.Apabila peserta didik terlibat dan berpartisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan akan memiliki rasa sense of belonging yang kuat. sehingga akan belajar dengan penuh kesadaran. 3. Menetapkan Kebutuhan Belajar Dalam proses pembelajaran orang dewasa perlu diketahuilebih dahulu kebutuhan belajarnya. Ada dua cara untuk mengetahui kebutuhan belajar ini adalah dengan model kompetensi dan model diskrepensi. Model kompetensi dapat dilakukan dengan mengunakan berbagai cara seperti penyusunan model peran yang dibuat oleh para ahli. Pada tingkat organisasi dapat dilakukan 63 dengan melaksanakan analisis sistem, analisis performan, dan analisis berbagai dokumen seperti; deskripsi tugas, laporan pekerjaan, penilaian pekerjaan, analisisbiaya, dan lain-lain. Pada tingkat masyarakat dapat digunakan berbagai informasi yang berasal dari penelitian para ahli, laporan statistik, jurnal, bahkan buku, dan monografi. Model dikrepensi, adalah mencari kesenjangan. Kesenjangan antara kompetensi yang dimodelkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh peseta didik. Peseta didik perlu melakukan self assesment. 4. Merumuskan Tujuan Khusus Objectives Program Tujuan pembelajaran ini akan menjadi pedoman bagi kegiatan- kegiatan pengalaman pembelajaran yang akan dilakukan. Banyak terjadi kontroversi dalam merumuskan tujuan pembelajaran ini karena perbedaan teori atau dasar psikologi yang melandasinya. Pada modelandragogilebih dipentingkan terjadinya proses self- diagnosed needs. 5. Merancang pola Pengalaman Belajar Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu disusun pola pengalaman belajarnya atau rancangan programnya. Dalam konsep Andragogi, rancangan program meliputi pemilihan problem areas yang telah diidentifikasi oleh peserta didik melalui self- diagnostic, pemilihan format belajar individual, kelompok, atau massa yang sesuai, merancang unit-unit pengalaman belajar dengan metoda-metoda dan materi-materi, serta mengurutkannya dalam urutan yang sesuai dengan kesiapan belajar peserta didik dan prinsip estetika. Rancangan program dengan menggunakan model pembelajaran Andargogi pada dasarnya harus dilandasi oleh konsep self-directed learning, oleh karena itu rancangan 64 program dipersiapkan dengan pada pengelolan tentang learning- how-to-learn activity. 6. Melaksanakan Program Melaksanakan Kegiatan Belajar Catatan penting pertama untuk melaksanakan program kegiatan belajar adalah apakah cukup tersediasumberdaya manusia yang memiliki kemampuan membelajarkan dengan menggunakanmodel andragogi. Proses pembelajaran andragogi adalah proses pengembangan sumberdaya manusia bagi orang yang telah memiliki peran sosial yang jelas. Peranan yang harus dikembangkan dalam pengembangan sumberdaya manusia adalah peranaan sebagai administrator program, sebagai pengembang personel yang mengembangkan sumberdaya manusia. Dalam konteksi pelaksanaan program kegiatan belajar perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan berbagai teknik untuk membantu orang dewasa belajar dan yang berkaitan dengan berbagai bahan-bahan dan alat-alat pembelajaran.Teknik yang dimaksud misalnya;problem solving, problem based learning, experiential learning, learning by doing, bermain peran, simulasi, brainstorming, danberbagai teknik pembelajaran kolabrasi yang lain. Dalam implementasinya pembelajaran orang dewasa dilakukan melalui tahapan pendahuluan appersepsi, motivasi dan bina suasana, kegiatan inti langkah-langkah penerapan metode pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, dan bahan ajar, dan penutup evaluasi proses, hasil dan dampak. 65 7. Mengevaluasi Hasil Belajar dan Menetapkan Ulang Kebutuhan Belajar Proses pembelajaran model andragogi diakhiri dengan langkah mengevaluasi program. Aktivitas mengevaluasi merupakan pekerjaan yang harus terjadi dan dilaksanakan dalam setiap proses pembelajaran. Tidak ada proses pembelajaran tanpa evaluasi. Proses evaluasi dalam model pembelajaran pendidikan orang dewasa bermakna pula sebagai proses untuk merediagnosis kebutuhan belajar. Untuk membantu peserta didik mengenali ulang bentuk kompetensi yang diharapkannya dan mengakses kembali diskrepensi antara bentukdan tingkat kompetensi yang baru dikembangkannya. Pengulangan langkah diagnosis menjadi bagian integral dari langkah evaluasi. 8. Tindak lanjut Tindak lanjut merupakan aktivitas yang dilakukan setelah ditemukan informasi kondisi proses dan hasil belajar. Hasil temuan dalam pembelajaran pendidikan orang dewasa perlu ditindaklanjuti untuk mengetahui dampak dari aktivitas yang telah dilakukan. Proses pendidikan berlangsung secara berkelanjutan. Perlu disadari,pembelajaran pendidikan orang dewasa memiliki misi perubahan dan pemberdayaan untuk pembentukan karakter belajar yang kuat dan untukmelakukan pembaharuan pengetahuan secara terus-menerus Sullivan, 2004. Beberapa prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan dalam pendidikan orang dewasa adalah 1 perubahan kehidupan harus disikapi sebagai proses pembelajaran, 2 belajar merupakan proses inkuiri aktif dengan prakarsa utama dari dalam diri peserta didk, 3 belajar adalah upaya 66 membantu memberikan bekal untuk memenuhi kebutuhannya, 4 peserta didik memiliki keragaman belajar yang harus digali dan dimanfaatkan, 5 sumber belajar ada di setiap lingkungan yang harus diidentifikasi untuk kemanfaatan peserta didk, dan 6 belajar lebih berdaya guna bila dipandu dengan struktur proses yang mengakar daripada struktur isi yang tidak relevan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut, maka diagonis kebutuhan belajar merupakan pilar penting yang harus dilakukan untuk menciptakan program belajar yang benar- benar berakar dan relevan dengan kepentingan peserta didik. Menurut Huvelock 1995 pembelajaran untuk orang dewasa harus menempatkan agen pembaharu sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai 1 catalisator mempercepat proses terjadinya belajar, 2 resourceslinker penghubung berbagai sumber belajar, 3 process helper pembantu proses belajar, dan 4 solution helper pembantu pemecahan masalah belajar. 67

H. RINGKASAN

Pendidikan adalah sebagai proses menjadi dirinya sendiri process of becoming bukan proses untuk dibentuk process of beings haped menurut kehendak orang lain, maka kegiatan belajar harus melibatkan individu atau client dalam proses pemikiran apa yang orang dewasa inginkan, mencari apa yang dapat dilakukan untuk memenuhi keinginan itu, menentukan tindakan apa yang harus dilakukan, dan merencanakan serta melakukan apa saja yang perlu dilakukan untuk mewujudkan keputusan itu.Pendidikan orang dewasa bertujuan a pengembangan intelektual kognitif atau pengembangan pengetahuan.b aktualisasi diri individu, cpengembangan personal dan sosial, d tansformasi sosial perubahan sosial, e untuk efektivitas organisasi. Knowles mengembangkan empat pokok asumsi pembelajaran orang dewasa, yaitu; konsep diri, peranan pengalaman, kesiapan belajar dan orientasi belajar. Pembelajaran orang dewasa merupakan cara atau prosedur yang dilakukan oleh seorang pendidik secara sadar dan interaktif dalam membantu mengembangkan kemampuan warga belajar secara optimal. Pengertian tersebut mendorong munculnya berbagai metode pembelajaran yang interaktif, partisipatif, motivatif, persuasif dan stimulatif dalam membantu mengoptimalkan kemampuan peserta didik. 68

I. LATIHAN

1. Untuk meningkatkan pemahaman anda, kerjakan tugas berikut ini Coba buktikan dengan teman anda, bahwa orang dewasa telah memiliki; a. Pengalaman yang berharga untuk pembelajaran, b. Cara sendiri untuk belajar, c. Kesiapan belajar sesuai dengan pengalamannya, d. Kekhasan dalam belajar . 2. Untuk meningkat pemahaman dan pengetahuan tentang prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa, coba lakukan latihan sebagai berikut: a. Lakukan identifikasi karakteristik peserta didik orang dewasa pada salah satu program pelatihan b. Lakukan identifikasi kebutuhan belajar di mahasiswa pada semester awal, tengah, dan akhir c. Coba carikan alasan, mengapa mahasiswa membutuhkan program tersebut 3. Bagaimana model pendidikan orang dewasa yang sesuai dengan kehidupan masyarakat kampus? 4. Jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran orang dewasa