Ragam Tulisan Cerita Pendek

mengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian. A. Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerita Pendek” berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai : antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan. Dapat disimpulkan bahwa pengertian cerita pendek adalah cerita fiksi rekaan yang memiliki tokoh utama yang sedikit dan keseluruhan ceritanya membentuk kesan tunggal,kesatuan bentuk, dan tidak ada bagian yang tidak perlu. Thahar 1999:30 mengemukakan bahwa salah satu teknis menulis cerita pendek adalah merekayasa rangkaian cerita menjadi unik, baru, dan tentu saja tidak ada duanya. Dengan kata lain, menulis cerita pendek dapat dikatakan sebagai kegiatan mengarang cerita dengan keunikan sendiri yang memiliki fantasi dan angan-angan agar dekat dengan hati pembaca. Secara ringkas dapat diartikan bahwa cerita pendek adalah bagian dari prosa fiksi yang dibaca sekali duduk. Dalam cerita pendek menampilkan peristiwa yang menentukan dari kehidupan. Cerita pendek mempunyai alur yang sederhana berbeda dengan novel. Alur cerita pendek sederhana meliputi pengenalan, permasalahan, konflik, dan akhir cerita yang sedih atau bahagia. Cerita pendek dibuka atau diawali dengan akhir yang mengejutkan. Berdasarkan berbagai pendapat mengenai cerita pendek maka dapat disimpulkan bahwa cerita pendek berbeda dengan novel. Cerita pendek adalah cerita rekaan atau cerita pendek. Seberapa pendek cerita pendek tersebut yaitu cerita pendek rampung dibaca hanya sekali duduk. Meskipun ada istilah hanya ada sekali duduk, cerita pendek haruslah ketat dan padat, dan yang terpenting cerita pendek harus dapat menimbulkan kesan selesai bagi pembacanya. Pada umumnya, membaca novel, cerita pendek atau fiksi lainnya, yang pertama- tama menarik perhatian orang adalah ceritanya.

B. Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek

Cerita pendek sebagai salah satu jenis prosa fiksi memiliki unsur-unsur yang berbeda dari jenis tulisan yang lain. Tompkins dan Hoskinson dalam Akhaidah 1994:312 berpendapat bahwa unsur-unsur sebuah cerita pendek terdiri atas Pemulaanpengantar, tengahisi, dan akhir cerita, pengulangan atau repetisi, konflik, alurplot, latarseting, penokohan, tema, dan sudut pandang penceritaan. Cerita pendek yang baik memiliki keseluruhan unsur- unsur yang membangun jalan cerita yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, penokohan, alurplot, latarseting, gaya bahasa dan sudut pandang penceritaan. Menurut Nurgiyantoro 2010:90 menjelaskan bahwa aspek cerita sebuah karya fiksi merupakan suatu hal yang amat esensial. Ia memiliki peranan sentral. Dari awal hingga akhir karya itu yang ditemukan adalah cerita. Cerita, dengan demikian, erat berkaitan dengan berbagai unsur pembangun fiksi yang lain. Struktur atau unsur-unsur intrinsik tersebut adalah tema, amanat, latar, penokohan, sudut pandang, alur, dan gaya bahasa.