Uji Prasyarat Analisis Analisis Data

keterampilan menulis cerita pendek dengan menggunakan metode menulis berantai antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek tanpa menggunakan metode menulis berantai siswa kelas X di SMA Negeri 1 Galur, Kulon Progo, Yogyakarta, Kulon Progo, Yogyakarta diterima oleh hasil penelitian.

b. Uji Hipotesis 2

Uji statistik untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan adalah uji paired sample t test. Hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 21. Hasil Uji Paired t Test Hasil Pengukuran Mean Gain Skor t hitung Sig. Nilai Pretest Eksperimen 46,27 5,45 5,299 0,000 Nilai Posttest Eksperimen 51,73 Nilai Pretest Kontrol 46,00 2,55 5,785 0,000 Nilai Posttest Kontrol 48,55 Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pretest-posttest kelas eksperimen secara signifikan dibuktikan dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,0000,05 dan ada perbedaan yang signifikan hasil pretest-posttest kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih besar dari 0,05. Berdasarkan uji hipotesis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas penggunaan metode menulis berantai lebih tinggi dari pada pembelajaran yang hanya menggunakan metode menulis konvensional dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa kelas X di SMA Negeri 1 Galur, Kulon Progo, Yogyakarta, Kulon Progo, Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan gain selisih rata-rata kelompok eksperimen sebesar 5,45 yang lebih tinggi dari rata-rata kelompok kontrol sebesar 2,55.

c. Pengujian Hipotesis

1 Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diajar menulis cerpen dengan menggunakan metode menulis berantai dan kelompok yang diajar menulis cerpen tanpa menggunakan metode menulis berantai, DITOLAK. Ha: ada perbedaan yang signifikan antara yang diajar menulis cerpen dengan menggunakan metode menulis berantai dan kelompok yang diajar menulis cerpen tanpa menggunakan metode menulis berantai, DITERIMA. 2 Ho: penggunaan metode menulis berantai dalam pembelajaran menulis cerpen tidak lebih efektif daripada pembelajaran menulis cerpen tanpa menggunakan metode menulis berantai, DITOLAK. Ha: penggunaan metode menulis berantai dalam pembelajaran menulis cerpen lebih efektif daripada pembelajaran menulis cerpen tanpa menggunakan metode menulis berantai, DITERIMA.

D. Pembahasan

1. Perbedaan kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek, antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode menulis berantai dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan metode menulis berantai di SMA Negeri 1 Galur, Kulon Progo, Yogyakarta, Kulon Progo, Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pencapaian kemampuan menulis cerita siswa kelas X setelah menggunakan metode menulis berantai menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai siswa di kelas eksperimen setelah penggunaan menulis berantai mayoritas termasuk dalam kategori cukup baik, yaitu sebanyak 17 siswa 77,3, kategori baik ada 5 siswa 22,7, dan tidak ada nilai siswa yang termasuk kategori kurang. Hal ini berarti bahwa siswa sudah cukup memiliki keahlian dalam meuangkan ide-ide cemerlang dan mengembangkannya menjadi satu cerpen yang bagus, sehingga dengan adanya metode berantai, kemampuan menulis cerpen siswa mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kemampuan menulis cerpen antara siswa yang menggunakan metode berantai dengan siswa sebelum menggunakan metode berantai. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji independent t test yang memiliki nilai signifikansi yang kurang dari 0,05. Yang berarti bahwa ada perbedaan kemampuan menulis cerpen siswa dengan menggunakan metode menulis berantai antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek tanpa menggunakan metode menulis