Langkah-Langkah Menulis Berantai KAJIAN TEORI

mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Penelitian tersebut dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Magelang tahun ajaran 2008. Peran guru dalam model pembelajaran ini sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi. Dalam kegiatan pembelajaran kooperatif learning ada lima unsur esensial yang harus ditekankan yaitu saling ketergantungan yang positif, interaksi berhadapan, tanggung jawab individu, keterampilan sosial, terjadi proses dalam kelompok. Sedangkan pada menulis berantai, siswa bekerja dalam kelompok. Setiap anggota kelompok menuangkan perasaannya ke dalam satu paragraf dengan tema dan judul yang sama. Hal ini dilakukan secara berantai sampai batas waktu yang ditentukan berakhir. Keberhasilan seorang anggota kelompok akan berpengaruh pada keberhasilan kelompoknya. Metode inovatif ini merupakan salah satu metode yang melibatkan siswa belajar dengan cara bersama-sama. Kegiatan menulis dengan menggunakan metode pembelajaran ini membuat siswa aktif mengembangkan daya khayalnya, berimajinasi, dan langsung menghasilkan sebuah produk berupa cerita pendek. Pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode menulis berantai ini sangat memotivasi siswa dalam belajar sehingga berpegaruh terhadap hasil belajarnya. Suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan dapat dirasakan oleh siswa. Penelitian “Kefektifan Metode Menulis Berantai dalam Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Galur, Kulon Progo, Yogyakarta” memiliki relevansi terhadap kedua penelitian di atas, yang pertama ialah relevan dengan variabel terikat yaitu keterampilan menulis cerita pendek, kemudian dalam penggunaan metode penelitian yaitu eksperimental. Kedua penelitian yang relevan di atas akan dijadikan pembanding bagi penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang sudah ada adalah objek penelitiannya yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Galur, Kulon Progo, Yogyakarta, kemudian variabel terikat dalam penelitian ini berupa keterampilan menulis karangan cerita pendek. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu bertujuan untuk menguji keefektifan metode berantai dalam kemampuan menulis karangan cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri 1 Galur, Kulon Progo, Yogyakarta.

C. Kerangka Pikir

Keberhasilan dalam pembelajaran merupakan tujuan semua guru. Keberhasilan pembelajaran tersebut diusahakan dengan penggunaan waktu yang cukup dan metode atau strategi pembelajaran yang tepat, sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan. Metode pembelajaran yang tepat akan membantu siswa dalam memahami pelajaran. Seperti pelajaran yang lain, pembelajaran menulis memerlukan metode yang tepat agar kemampuan siswa dapat maksimal. Selama ini model pembelajaran di sekolah masih bersifat konvensional oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis. Menulis berantai adalah salah satu metode pembelajaran yang bertujuan agar siswa mengasosiasikan belajar sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan. Para siswa diberi kebebasan mengekspresikan imajinasinya melalui tulisan-tulisan yang dihasilkannya seperti cerita pendek. Dalam proses pembelajarannya, kegiatan menulis cerita pendek merupakan proyek bersama yang dilakukan oleh siswa dalam kelompoknya. Pada akhir pembelajaran, akan tercipta sejumlah cerita pendek berantai hasil karya siswa sejumlah kelompok yang dibentuk dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode menulis berantai ini dilakukan sebagai langkah memotivasi siswa dalam mengembangkan imajinasinya untuk menulis cerita pendek yang akan dilaksanakan secara individu dalam kelompok belajarnya. Pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode menulis berantai merupakan salah satu proses kegiatan terarah untuk menuangkan ide atau gagasan ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga siswa lebih menyukai menulis cerita pendek. Sebagai upaya untuk menguji kefektifan metode menulis berantai dalam kemampuan menulis cerita pendek. Peneliti menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran siswa kelas X SMA Negeri 1 Galur, Kulon Progo, Yogyakarta.