Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

89 memberikan pertimbangan terhadap program-program SDN Serayu dan mengusulkan programnya kepada sekolah. Upaya sekolah dalam perencanaan pengadaan sarana pembelajaran SDN Serayu dengan cara menyampaikan apa saja kebutuhan sekolah terkait dengan sarana pembelajaran, kemudian komite akan memilih mana yang sekiranya bisa dibantu komite dan juga forum kelas. Komite SDN Serayu tidak hanya menyoroti masalah sarana pembelajaran saja, tapi juga dalam prasarana sekolah komite memberi perhatian, misalnya ketika dinas perhubungan melarang adanya parkir di depan sekolah, komite memberi pertimbangan bagaimana solusi atas hal tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa komite telah melaksanakan perannya sebagai badan pemberi pertimbangan bagi sekolah. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan dalam “Fungsi dan tugas Dewan Sekolah dan Komite Sekolah” bahwa Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah memberi pertimbangan dan masukan terhadap peraturan-peraturan yang dirumuskan oleh lembaga eksekutif dan legislatif di daerah dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat dalam berbagai kebijakan sekolah. Komite SDN Serayu sebagai pendukung Supporting Agency dalam pengelolaan prasarana memiliki cakupan yang sangat luas. Dukungan yang diberikan bisa berupa ide, tenaga, dan juga finansial jika itu dibutuhkan. Komite SDN Serayu tidak hanya mendukung sekolah dengan dukungan finansial saja, tetapi dalam bentuk ide dan tenaga. Ketua komite SDN Serayu selalu menanamkan dalam dirinya dan anggotanya untuk tidak berpikir bahwa dukungan hanya berupa dana, tapi justru ide dan tenaga yang paling penting. 90 Komite SDN Serayu telah menjalankan perannya sebagai pendukung dalam pengelolaan sarana pembelajaran SDN Serayu dalam bentuk ide, tenaga sebagai pencari dana atau panitia pengadaan, dan finansial sebagai donatur dalam pengadaan sarana pembelajaran. Akan tetapi, tidak sedikit forum kelas yang mendukung sekolah untuk pengadaan sarana pembelajaran dengan mewujudkan langsung sarana yang akan diberikan ke sekolah, seperti pergola, pot, bibit tanaman, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 56 3 yang berbunyi Komite sekolahmadrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Komite SDN Serayu sebagai pengawas Controlling Agency memberikan pengawasan terhadap perencanaan pengadaan sarana pembelajaran dengan cara ikut serta dalam membuat perencanaan dan penentuan anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan sarana dalam RKAS bersama dengan kepala sekolah dan guru. Komite SDN Serayu melakukan pengawasan terhadap pengaturan sarana pembelajaran ialah dengan mengawasi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, mengetahui cara penyimpanan dan juga mengetahui cara pemeliharaan sarana pembelajaran. Pengawasan terhadap sarana pembelajaran tidak dilakukan secara resmi, hanya sebatas mengetahui apakah sarana pembelajaran yang sudah tersedia telah digunakan sebagaimana mestinya. Pengawasan komite SDN Serayu yang sensitif pada anggaran, namun biasanya pengawasan yang dilakukan hanya bersifat pengawasan secara 91 sosial. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sri Renani 2008:83 bahwa Komite Sekolah memberikan pengawasan sosial terhadap sekolah. Pengawasan ini lebih fokus pada implikasi sosial dan dilakukan secara preventif, misalnya saja ketika sekolah menyusun RAPBS atau ketika sekolah menyusun laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Komite SDN Serayu sebagai mediator dengan masyarakat dan pemerintah dilaksanakan dengan menghubungkan sekolah dengan masyarakat dan pemerintah terkait pemenuhan sarana dan prasarana sekolah. Komite SDN Serayu telah berperan sebagai penyalur aspirasi dari masyarakat terhadap program sekolah. Selain itu, komite SDN Serayu juga telah menghubungkan sekolah dengan dinas terkait seperti ketika ada penutupan jalan depan SDN Serayu dan juga larangan parkir di depan SDN Serayu. Komite SDN Serayu juga telah membangun hubungan dengan masyarakat sekitar untuk membantu sekolah meningkatkan pelayanannya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 pasal 3 yang berbunyi peran serta masyarakat berfungsi ikut memelihara, menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan pendidikan nasional. Lebih lanjut, pada pasal 3 diatur tujuan adanya peran serta masyarakat adalah untuk mendayagunakan kemampuan masyarakat bagi dunia pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Komite SDN Serayu tidak bekerja sendiri, karena komite memberdayakan forum kelas untuk membantu pelaksanaan perannya di SDN Serayu. Forum kelas merupakan sub dari komite SDN Serayu, sehingga ketika melakukan koordinasi komite lebih mudah. Usaha komite SDN Serayu untuk 92 mengaktifkan forum kelas bisa dikatakan berhasil, terlihat dari semakin banyaknya wali murid yang peduli terhadap pelayanan yang diberikan sekolah sehingga membantu sekolah untuk memberikan pelayanan yang baik bagi siswanya. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa komite SDN Serayu telah melaksanakan perannya dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah. Hal ini dapat dilihat melalui ketersediaan sarana dan prasarana SDN Serayu yang melebihi standar minimal sarana dan prasarana yang meliputi ruang pimpinan, ruang guru, ruang kelas, tempat ibadah, tempat rekreasiolahraga, perpustakaan, laboratorium IPA, gudang, kamar mandijamban, ruang sirkulasi, UKS, dan beberapa prasarana tambahan seperti ruang laboratorium TIK dan sarana berupa komputer untuk menunjang pembelajaran TIK, didukung dengan sebagian besar wali murid SDN Serayu merupakan keluarga menengah ke atas, sehingga untuk memberikan bantuan dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah khususnya pengadaan sarana dan prasarana sekolah lebih mudah dan memiliki peluang besar. Setiap ruang kelas di SDN Serayu memiliki sarana standar yang ditetapkan seperti kursi siswa, meja siswa, kursi guru, meja guru, lemari, rak hasil karya siswa, papan panjang, papan tulis,, tempat sampah, jam dinding, dan kotak kontak dan terdapat tambahan sarana pembelajaran berupa LCD dan kipas angin. SDN Serayu memiliki sarana dan prasarana bantuan dari komite sekolah dengan cara memberdayakan forum kelas. Komite SDN Serayu berusaha untuk memberikan pertimbangan, dukungan, pengawasan, dan menjadi mediator 93 dalam pengelolaan sarana dan prasarana SDN Serayu terutama pada sarana pembelajaran. Komite SDN Serayu berupaya melaksanakan perannya dalam tahapan pengelolaan sarana pembelajaran mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan juga penyingkiran. 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Komite sekolah di SDN Serayu berperan aktif dalam pengelolaan sarana pembelajaran, meski pun tidak terlalu nampak dalam penyingkiran atau penghapusan prasarana sekolah. Peran komite SDN Serayu secara lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Peran komite sebagai badan pemberi pertimbangan Advisory Agency dalam pengelolaan sarana pembelajaran telah dilaksanakan dengan menghadiri rapat RAPBS, menyusun RAPBS, dan memberikan ide, saran, dan pertimbangan dalam perencanaan sarana pembelajaran, memberikan pertimbangan tentang cara yang digunakan dalam pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penyingkiran sarana dan prasarana sekolah. 2. Peran komite sebagai pendukung Supporting Agency sekolah dalam pengelolaan sarana pembelajaran dengan cara memberi dukungan tenaga dan ide dalam perencanaan, memberikan persetujuan dalam perencanaan di rapat RAPBS, mendukung pengadaan dengan memberikan fasilitas dan memberikan bantuan dana , pengaturan, penggunaan dan penyingkiran sarana pembelajaran. 3. Peran komite sebagai pengawas Controlling Agency sekolah dalam pengelolaan sarana pembelajaran yaitu dengan mengawasi RAPBS dan pelaksanaannya. Komite juga memberikan pengawasan terhadap perencanaan baik sarana yang akan direncakan mau pun anggarannya, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penyingkiran sarana dan 95 prasarana meski pun hanya sebatas mengetahui sudah digunakan atau belum. 4. Peran komite sekolah sebagai mediator bagi sekolah dengan orang tua, masyarakat, dan dinas terkait dilakukan dengan menyampaikan aspirasi dari masyarakat setempat, menyampaikan kepentingan sekolah ke dinas terkait, dan menyampaikan keperluan sekolah kepada orang tua dan masyarakat. Komite juga memberikan bantuan dana yang didapat dari orang tua atau masyarakat dalam rangka membantu sekolah untuk pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian terkait dengan peran komite sekolah dalam pengelolaan sarana pembelajaran, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Bagi sekolah, inventarisasi barang bantuan komite atau wali murid pribadi sebaiknya didata dengan lebih teliti dan rinci, sehingga tidak kesulitan ketika diperlukan. 2. Bagi komite SDN Serayu, sebaiknya komite membantu sekolah untuk mengadakan kursi taman sebagai tempat siswa rekreasi ketika jam istirahat, karena sarana dan prasarana SDN Serayu akan semakin lengkap jika dipasang kursi taman di depan kelas atau di pinggir lapangan. 96 Daftar Pustaka A.L Hartani. 2011. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo B. Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta Barnawi Mohammad Arifin. 2012. Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta : Ruzz Media Barnawi dan Mohammad Arifin. 2013. Branded School Membangun Sekolah Unggul Berbasis Peningkatan Mutu. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Fungsi dan Tugas Dewan Sekolah dan Komite Sekolah diunduh dari http:www.dikdas.kemdikbud.go.idapplicationmediafilecontent- 1095.pdfsa=Uved=oahUKEwjHx6STrMfKAhWDC14KHQ9KAAo QFggOMAAusg=AFQJCNHWPaFytgDt7-dHgGgl1RGothVDsw pada hari Minggu, 3 Januari 2016 pukul 09:45 WIB H.A.R. Tilaar. 2006. Standarisasi Pendidikan Nasional Suatu Tinjauan Kritis. Jakarta: Rineka Cipta Ibrahim Bafadal. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara Ibrahim Bafadal. 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta : PT Bumi Aksara J. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2004 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Laporan BSNP Tahun 2010 diunduh dari www.bsnp-indonesia.orgidwp- content...Laporan-BSNP-2010.pdf pada hari Selasa, 19 Januari 2016 M. Misbah. 2009 . “Peran dan Fungsi Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Insania Vol. 14 No. 1 Januari-April 2009 68-91 diunduh dari 97 download.portalgaruda.orgarticle.php?article=49342val=3912 pada hari Rabu, 20 Januari 2016 pukul 11:24 WIB Muchlas Samani. 2009. Manajemen Sekolah :Panduan Praktis Pengelolaan Sekolah. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa Penggunaan Dana BOS untuk 13 jenis Komponen. Diunduh dari http:bos.kemdikbud.go.idrekap pada hari Jum’at, 15 Januari 2016 Pukul 15:15 WIB Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah. Diunduh dari direktori.madrasah.kemenag.go.idmedia...Permendiknas24TH2007.pd ... pada hari Jum’at, 15 Januari 2016 pukul 15:45 WIB Peraturan Pemerintah No.28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar. Diunduh dari www.hukumonline.compusatdatadownloadfile...lt4d1182fd7d8e3 pada hari Senin, 19 Oktober 2015 pukul 16:52 WIB Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Diunduh dari luk.staff.ugm.ac.idaturPP17-2010Lengkap.pdf pada hari Selasa, 12 Januari 2016 pukul 19:18 WIB Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Diunduh dari kemenag.go.idfiledokumenPP1905.pdf pada hari Selasa, 12 Januari 2016 pukul 18:43 WIB Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Diunduh dari sindiker.dikti.go.iddokPPPP32-2013PerubahanPP19- 2005SNP.pdf pada hari Jum’at, 15 Januari 2016 pukul 15:45 WIB Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional. Diunduh dari jdih.ristek.go.id?q=systemfilesperundangan662553718_2.pdf pad hari Senin, 19 Oktober 2015 pukul 20:20 WIB