Peran Komite Sekolah sebagai pendukung Supporting Agency dalam

71 dinding, dan kotak kontak. Komite memberdayakan forum kelas untuk mengadakan rak karya siswa sebagai tempat untuk menyimpan hasil karya siswa yang telah dibuat. Dalam inventaris di atas kita juga dapat melihat beberapa sarana pembelajaran yang diberikan oleh komite sekolah, seperti gitar untuk menunjang pembelajaran seni musik, radio kaset sebagai media pembelajaran, dan sebagainya yang dapat menunjang terjadinya pembelajaran yang nyaman di sekolah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 2016, semua kelas di SDN Serayu telah mendapatkan peran komite dalam mengelola sarana pembelajaran yang tersedia di kelas. Komite SDN Serayu sebagian besar memang berperan sebagai perencana, dalam pelaksanaan untuk pengadaan sarana pembelajaran komite SDN Serayu memberdayakan forum kelas. dari hasil observasi pula diketahui bahwa setiap kelas di SDN Serayu telah memiliki kursi siswa sesuai dengan jumlah siswa, meja siswa sesuai dengan jumlah siswa, kursi guru dan meja guru, almari minimal 1 di satu ruang kelas, papan tulis, jam dinding, kotak kontak, tempat sampah, dan rak hasil karya siswa. Namun untuk tempat cuci tangan sekolah dan komite SDN Serayu belum bisa menyediakan fasilitas itu. Sementara ini, SDN Serayu menyediakan tempat cuci tangan yang dipasang di depan ruang kelas yang bisa sekaligus digunakan untuk berwudhu bagi siswa muslim. Perencanaan sarana pembelajaran melibatkan peran komite SDN Serayu sebagai pendukung, karena perencanaan yang dibuat harus 72 disetujui oleh komite untuk dapat dilaksanakan atau dijalankan sekolah. Dukungan dalam perencanaan sarana pembelajaran bisa berupa ide, saran, persetujuan, dan kepanitiaan. Selain itu, dalam perencanaan sarana pembelajaran komite SDN Serayu juga mendukung melalui perencanaan anggaran yang akan digunakan untuk rencana pengadaan prasarana sekolah. Sebagai contoh, dalam rapat perencanaan LCD dan kipas angin komite memberikan saran untuk pembiayaannya bagaimana. Komite SDN Serayu juga mendukung perencanaan sarana pembelajaran dengan memberikan ide untuk membuat standar sarana kelas minimal dan menata sarana olahraga sebagai salah satu sarana untuk pembelajaran olahraga. Dukungan untuk pengelolaan ruang laboratorium TIK dilakukan dengan mencarikan wali murid yang bersedia untuk membantu pengadaan AC di ruang laboatorium TIK. Pemeliharaan sarana pembelajaran mendapat dukungan dari komite SDN Serayu, seperti pemeliharaan ruang kelas, Ketika di lantai atas terdapat ruangan yang atapnya bocor, sekolah memberitahukan kepada komite SDN Serayu. Kemudian melalui rapat komite SDN Serayu menyetujui untuk melakukan perbaikan terhadap atap yang rusak tersebut. Komite yang membiayai dan mencari tukang untuk memperbaiki plafon. Biaya didapatkan dari sumbangan sukarela wali murid. Berdasarkan hasil triangulasi teknik wawancara dengan dokumentasi inventaris sekolah, dapat diketahui bahwa komite SDN Serayu telah melaksanakan peran sebagai pendukung dalam pengelolaan sarana 73 pembelajaran SDN Serayu. Komite SDN Serayu tidak terfokus pada dukungan dana saja, tetapi juga dalam pemberian ide, saran, dan juga tenaga. Pengadaan sarana dan prasarana mendapat dukungan dari komite dengan mendukung melalui persetujuan, pertimbangan, dana, atau pun tenaga. LCD yang dimiliki dari kelas I sampai dengan kelas VI merupakan bentuk dukungan dari masing-masing forum kelas yang diberdayakan oleh komite SDN Serayu. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 2016 terhadap seluruh ruang kelas. Masing-masing kelas dari kelas I sampai dengan kelas VI sudah menyediakan LCD. Forum kelas lebih banyak memberikan bantuan sarana dan prasarana meski pun forum kelas merupakan sub dari komite sekolah. Forum kelas memberikan bantuan berupa LCD dan kipas angin, beberapa forum kelas justru telah memberikan pergola untuk mendukung program Adiwiyata. Hal ini disosialisasikan oleh komite sekolah untuk mendorong wali murid agar memiliki kepedulian terhadap pendidikan anaknya. Tidak sedikit wali murid yang memberikan bantuan secara pribadi pada sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada, misalnya pintu untuk mushola, karpet mushola, dan AC untuk ruang UKS dengan adanya peran komite SDN Serayu untuk mensosialisasikan kepada wali murid. Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Februari 2016, mushola dilengkapi dengan karpet yang cukup memadai untuk digunakan warga sekolah terutama untuk siswa. UKS memiliki 4 unit 74 tempat tidur, 4 kasur, 4 bantal, wastafel, kotak P3K, 3 unit timbangan, dan dilengkapi fasilitas AC yang didapatkan dari bantuan wali murid. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Februari 2016, diperoleh informasi mengenai bantuan dari BLH untuk mendukung program Adiwiyata. Komite menghubungkan sekolah dengan BLH Kota Yogyakarta agar diberikan bantuan. Sebagai contoh, tempat sampah, gerobak sampah, dan komposer untuk membuat pupuk. Wali murid dan masyarakat setempat pun mendukung program Adiwiyata dengan cara memfasilitasi program tersebut melalui pemberian pot, pemberian pergola, dan bibit tanaman. Komite juga memberikan dukungan berupa tempat sampah sebagai sarana pembelajaran di dalam ruang kelas. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan P pada tanggal 9 Februari 2016, KS pada tanggal 17 Februari 2016 , ACP pada 17 Februari 2016, dan TS pada 25 Februari 2016, sebagai berikut. P : Prasarana tambahan berupa pergola yang dipasang di lantai dua juga merupakan bantuan dari forum kelas untuk mendukung program Adiwiyata. KS : BLH kota memberikan bantuan berupa gerobak sampah dan pengolah sampah. Pot-pot dan bunga berasal dari bantuan Komite tapi secara pribadi. Sekolah selalu menerima bantuan dari pihak mana pun, termasuk dari masyarakat sekitar. ACP : Pergola merupakan bantuan dari orang tua melalui forum kelas. TS : Program insidental seperti Adiwiyata Komite diajak rapat, kemudian Komite menyarankan apa yang sesuai dengan target. 75 Hal ini didukung dengan hasil dokumentasi berupa gambar tempat sampah yang diberikan oleh Komite SDN Serayu berikut ini. Gambar 8. Bak sampah bantuan dari Komite Sekolah Gambar 9. Bentuk dukungan Komite SDN Serayu untuk program Adiwiyata Gambar di atas merupakan bentuk dukungan dari komite SDN Serayu untuk mengadakan prasarana berupa pot dan bunga dan memelihara dalam rangka mendukung program Adiwiyata yang menjadi program utama SDN Serayu sebagai sekolah Adiwiyata. Forum kelas berperan penting dalam membantu komite sekolah untuk pengelolaan sarana dan prasarana sekolah terutama dalam pengadaan sarana pembelajaran. Hal ini dibuktikan oleh dokumen 76 inventarisasi barang yang diperoleh dari bantuan wali murid, seperti kursi tamu dari wali murid kelas II dan proyektor dari wali murid kelas III. Selain itu, beberapa barang tidak disertai keterangan jelas entah dari forum kelas atau wali murid secara pribadi seperti, kursi, meja, 3 projektor, kursi putar, tripod, bola basket, dan bola kaki. Setiap sekolah memerlukan sarana atau prasarana, sekolah selalu memberitahukan kepada komite untuk dicarikan solusi. Komite juga dengan inisiatif sendiri selalu memdorong wali murid agar peduli terhadap pemenuhan sarana dan prasarana sekolah dalam rangka peningkatan pelayanan pendidikan yang diberikan oleh SDN Serayu. Komite sekolah selalu mengusahakan untuk selalu sigap terhadap kebutuhan siswa tentang sarana pembelajaran. Sebagai contoh, pemberian papan tulis untuk sekolah diharapkan dapat dimanfaatkan sekolah sebagai sarana pembelajaran untuk kelas yang papan tulisnya sudah tidak layak digunakan lagi. Begitu pula papan absen, papan data, tempat sampah, LCD, kipas angin, dan sebagainya. Peran komite tidak terlalu nampak pada pengaturan sarana pembelajaran, komite cenderung mendukung dalam penggunaan sarana pembelajaran yang telah tersedia di sekolah. Sebagai contoh, ketika forum kelas memberikan LCD, komite menanyakan apakah LCD telah digunakan atau belum. Kemudian laboratorium TIK yang sudah memuat cukup komputer untuk digunakan siswa, apakah sudah mulai digunakan dengan optimal belum. Selain itu, komite selalu memberi dukungan pada pihak 77 sekolah untuk memanfaatkan sarana pembelajaran yang ada secara optimal untuk menunjang pembelajaran. Penghapusan sarana pembelajaran tidak terlalu mendapat peran dari komite, karena sekolah lebih mengerti dan memahami kondisi sarana yang mengalami kerusakan atau pun sudah tidak layak untuk dimanfaatkan lagi. Penghapusan sarana merupakan wewenang pihak sekolah, akan tetapi sekolah juga harus melaporkan kepada komite apabila ada proses penghapusan barang. Komite akan memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.

3. Peran Komite sekolah dalam memberikan pengawasan Controlling

Agency terhadap pengelolaan sarana pembelajaran Setiap kegiatan, proses, atau program hendaknya diawasi dalam pelaksanaannya. Hal ini akan menghindari terjadinya penyimpangan atau penyelewengan, termasuk dalam pengelolaan sarana pembelajaran. Komite sekolah telah melaksanakan peran sebagai pengawas terhadap pengelolaan sarana pembelajaran, terutama dalam ketersediaannya sesuai dengan hasil wawancara terkait pengawasan Komite sekolah dengan P pada tanggal 9 Februari 2016, KS pada 17 Februari 2016, ACP pada 17 Februari 2016, dan TS pada 25 Februari 2016, sebagai berikut. P : Komite SD Serayu melakukan pengawasan dengan cara terlibat dalam penyusunan RAPBS. Komite harus mengetahui anggaran sekolah, karena tanpa persetujuan Komite APBS tidak dapat disahkan. Bantuan yang di luar RAPBS diawasi melalui sekretaris atau pun bendahara. Acuan yang digunakan untuk mengawasi adalah RAPBS. 78 KS : Komite SDN Serayu melakukan pengawasan melalui komunikasi. Selain itu, dalam rapat pun Komite menanyakan apa yang menjadi temuan dalam pelaksanaan. ACP : Pengawasan yang sensitif adalah masalah keuangan. Pengawasan hanya secara moral. Kalau memang ada indikasi-indikasi penyelewengan kemudian ada laporan- laporan, Komite akan tindak lanjuti.Komite mengawasi penggunaan sebatas mengetahui sarana dan prasarana tersebut sudah digunakan dengan optimal atau belum. TS : Bidang anggaran Komite ikut menyusun dan menyetujui RAPBS. Mulai dari perencanaan Komite mengawasi, terlebih dalam pelaksanaan. Berdasarkan triangulasi sumber hasil wawancara, komite sekolah telah mengawasi perencanaan prasarana sekolah untuk pengelolaan sarana dan prasarana sekolah. Komite melakukan pengawasan dengan cara ikut serta dalam menyusun RAPBS. Pengawasan yang sensitif adalah pengawasan terhadap masalah keuangan. Perencanaan sarana pembelajaran disampaikan di dalam rapat RAPBS yang dihadiri komite, pengawas, dan juga perwakilan dari dinas. Apabila RAPBS sudah disepakati bersama maka ketua komite menandatangani APBS sebagai bukti persetujuan. Persetujuan terhadap RAPBS memerlukan ketelitian dari komite untuk membaca adanya indikasi- indikasi penyimpangan atau penyelewengan yang mungkin terjadi dalam penyusunan RAPBS. Komite menghadiri rapat RAPBS sebagai wakil orang tua siswa bersama dengan dinas dan pengawas. Komite ikut menyusun RAPBS. Ikut serta dalam penyusunan RAPBS merupakan bagian dari pengawasan terhadap anggaran yang akan dikeluarkan sekolah selama satu tahun. Hal ini didukung dengan notulen rapat pada tanggal 79 dokumentasi persetujuan komite sekolah pada APBS SDN Serayu tahun 20152016 berikut ini. Gambar 10. Persetujuan APBS SDN Serayu TA 2015-2016 yang disetujui oleh komite sekolah RAPBS tidak akan menjadi APBS tanpa ditandatangani oleh komite sekolah, maksudnya ialah RAPBS harus mendapat persetujuan dari komite agar menjadi APBS yang sah. Gambar di atas menjadi bukti bahwa komite sekolah menjalankan perannya sebagai pengawas dalam APBS dengan menyutujui APBS tersebut. Gambar 11. Salah Satu Bentuk Pengawasan dari Anggota Komite SDN Serayu dengan Memberikan Kritikan 80 Gambar di atas juga membuktikan bahwa komite sekolah menjalankan perannya terhadap pengeluaran sekolah dengan memberikan kritik terhadap pembengkakan dana yang digunakan untuk pembangunan ruang kelas baru pada tahun 2014. Kritikan tersebut berbunyi “dana kok bisa membengkak besar? Dananya apakah harus dibangun 2 lokal?”. Kritikan ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana pembengkakan dana terjadi dan apa alasannya. Berdasarkan triangulasi teknik wawancara dengan dokumentasi notulen rapat, dapat diketahui bahwa komite SDN Serayu melakukan pengawasan dalam pengelolaan pengadaan ruang kelas SDN Serayu. Hal ini dapat dilihat dari gambar notulen di atas. Komite menyetujui APBS yang telah disusun bersama. Selain itu, salah satu anggota komite sekolah menanyakan pembengkakan dana pembangunan gedung sebagai bagian dari peran sebagai pengawas. Pengawasan terhadap perencanaan juga akan membantu sekolah dalam membuat perencanaan segala sesuatunya dengan matang, komite bisa memastikan bahwa prasarana yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan biayanya pun masuk akal untuk dikeluarkan. Komite SDN Serayu memberikan pengawasan secara mendalam di dalam rapat dan juga dalam RAPBS. Perencanaan menjadi pusat dari terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga harus diawasi dengan baik dalam perencanaannya.