Standar Sarana dan prasarana Sekolah

40 Banyak ruang kelas minimal di satuan pendidikan sama dengan banyak rombongan belajar. Ruang kelas dilengkapi dengan jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai dan memiliki pintu yang memadai ketika terjadi bahaya atau pintu yang dapat dikunci ketika tidak dipergunakan. Sarana yang harus tersedia di dalam ruang kelas meliputi: kursi siswa, meja siswa, kursi guru, meja guru, lemari, rak hasil karya siswa, papan panjang, papan tulis, papan tulis, tempat sampah, tempat cuci tangan, jam dinding, dan kotak kontak. Perabot kelas yang terbuat dari kayu harus kuat, stabil, dan aman bagi pengguna. b. Ruang perpustakaan Perpustakaan merupakan ruang yang berfungsi untuk memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka melalui kegiatan membaca, mengamati, dan mendengar. Ruang perpustakaan minimal memiliki luas sama dengan ruang kelas dan lebar yang sama di lengkapi dengan jendela yang memberikan pencahayaan yang memadai untuk membaca. Buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku pengayaan, buku referensi, sumber belajar lain, rak buku, rak majalah, rak surat kabar, meja baca, kursi baca, kursi kerja, meja kerjasirkulasi, lemari katalog, lemari, papan pengumuman, meja multimedia, peralatan multimedia, buku inventaris, tempat sampah, 41 kotak kontak, dan jam dinding harus tersedia di dalam perpustakaan sekolah yang memenuhi standar nasional sarana dan prasarana. Apabila di suatu perpustakaan satuan pendidikan belum memiliki salah satu atau dua yang disebutkan, maka perpustakaan belum memenuhi standar sarana dan prasarana. c. Laboratorium IPA Laboratorium berfungsi sebagai sarana untuk mendukung kegiatan dalam bentuk percobaaneksperimen. Apabila di satuan pendidikan terdapat laboratorium IPA, maka harus dilengkapi dengan sarana seperti lemari, model kerangka manusia, model tubuh manusia, globe, model tata surya, kaca pembesar, cermin datar, cermin cembung, cermin cekung, lensa datar, lensa cekung, lensa cembung, magnet batang, serta poster yang memuat metamorfosis, hewan langka, hewan dilindungi, tanaman khas Indonesia, contoh ekosistem, dan sistem-sistem pernafasan pada hewan. Laboratorium harus dapat menunjang proses pembelajaran dengan baik karena di dalam laboratorium siswa melakukan dan membangun sendiri pengetahuannya dengan bimbingan guru. d. Ruang Pimpinan Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat kegiatan pengelolaan sekolah, mencukupi untuk ruang pertemuan kecil dengan beberapa guru atau orang tua siswa, Komite Sekolah, 42 petugas dinas, dan sebagainya. Ruang pimpinan harus mudah diakses oleh guru maupun tamu sekolah dan dapat dikunci dengan baik agar terjaga keamanannya. e. Ruang Guru Ruang guru berfungsi sebagai tempat bekerja, istirahat, dan tempat menerima tamu. Ruang guru harus mudah dicapai dari halaman maupun luar sekolah dan dekat dengan ruang pimpinan. Meja dan kursi harus sama banyak dengan jumlah guru yang mengajar di sekolah. Papan pengumuman juga harus tersedia untuk memberikan informasi bagi guru. f. Tempat Ibadah Tempat ibadah memungkinkan siswa untuk melakukan ibadah yang telah diwajibkan oleh agama yang dianutnya pada waktu berada di sekolah. Ruang ibadah harus dilengkapi sarana seperti lemarirak, perlengkapan ibadah, dan jam dinding. g. Ruang UKS Ruang UKS berfungsi sebagai tempat penanganan dini terhadap kecelakaan atau gangguan kesehatan lain yang dialami oleh siswa. Selain itu, UKS juga dapat berfungsi sebagai ruang konseling. Ruang UKS harus dilengkapi sarana yang paling penting seperti tempat tidur, perlengkapan P3K, tandu, selimut, tensimeter, dan termometer. h. Jamban 43 Jamban memiliki fungsi sebagai tempat buang air besar atau buang air kecil. Sekolah harus menyediakan minimal 3 jamban, 1 untuk siswa laki-laki, 1 untuk siswa perempuan, dan 1 untuk guru. Bangunan jamban harus dilengkapi dinding, atap, dan kunci serta mudah untuk dibersihkan. Air bersih juga harus tersedia di setiap unit jamban. i. Gudang Gudang sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah, dan menyimpan arsip sekolah. Gudang harus dapat dikunci untuk menghindari kejahatan pencurian. j. Ruang Sirkulasi Ruang sirkulasi merupakan ruang penghubung antarruang dalam bangunan sekolah. Ruang sirkulasi memungkinkan siswa menggunakannya sebagai tempat bermain, berinteraksi dengan teman, dan memfasilitasi ketika hujan maka tidak bisa melakukan kegiatan di luar ruangan. Ruang sirkulasi juga harus memperhatikan pencahayaan dan penghawaan yang cukup. k. Tempat bermain Tempat bermainolahraga memungkinkan siswa untuk bermain, berolahraga, pendidikan jasmanai, upacara, serta kegiatan ekstrakurikuler. Pohon penghijauan harus ditanam di tempat bermain agar sejuk dan nyaman. 44 Berdasarkan penjelasan mengenai standar sarana dan prasarana yang harus dimiliki satuan pendidikan, sekolah negeri tidak mungkin untuk melakukan pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan dengan mengandalkan dana dari pemerintah saja. Peran Komite Sekolah sangat dibutuhkan untuk pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan karena dengan aktifnya semua pihak yang terkait maka akan memudahkan sekolah untuk memenuhi standar nasional pendidikan. Sebagai contoh, ketika terjadi kerusakan pada prasarana sekolah, Komite Sekolah hendaknya mengupayakan dirinya untuk menggalang dana perbaikan atau renovasi prasarana sekolah. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaring dana dari alumni atau pun memberikan dana sukarela. Laporan BSNP Pendidikan Tinggi tahun 2010 tujuan dari standar sarana dan prasarana pendidikan ialah untuk menentukan kualitas dan kuatintas sarana dan prasarana minimal yang harus dimiliki perguruan tinggi guna melaksanakan tugas dan fungsinya dan mendukung tercapainya mutu dan kualitas pendidikan. Sekolah dasar dan pendidikan tinggi merupakan bagian dari lembaga pendidikan formal, sehingga tujuan standar sarana dan prasarana tidak jauh berbeda. sementara Fungsi standar sarana dan prasarana ialah sebagai acuan bagi semua pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan perancangan sarana dan prasarana, pelaksanaan, pengadaan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana, serta pengawasan ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana. Meskipun 45 lembaga standar sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan perguruan tinggi berbeda, namun tujuan dan fungsinya sama.

C. Sarana dan Prasarana

1. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang diharapkan mampu mendidik siswa untuk menguasai pengetahuan, mencapai kedewasaan, dan berperilaku sesuai dengan harapan. Sekolah sebagai sarana mendapatkan gelar tinggi, meningkatkan status sosial, dan mendapatkan pekerjaan yang prestisius harus memiliki kualifikasi untuk menunjang perkembangan potensi siswa. Oleh karena itu, pendidikan harus didukung oleh 8 standar pendidikan nasional yang meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, dan standar pengelolaan. Sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu standar pendidikan yang harus dicapai oleh suatu sekolah agar layak untuk digunakan sebagai tempat belajar mengajar. Sarana dan prasarana dalam bahasa Inggris disebut dengan facility. Menurut Amirin dalam Barnawi dan Mohammad Arifin 2013 : 45 fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu alat maupun barang yang memfasilitasi atau memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebagaimana yang tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 45 ayat 1 menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal 46 maupun nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan. Penetapan keputusan ini menjadi tanda bahwa peserta didik berhak mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai yang dapat menunjang pengembangan dirinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah dapat memberikan kemudahan bagi seluruh warga sekolah.

2. Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana

Menurut Depdiknas dalam Barnawi dan Mohammad Arifin 2013 : 46 sarana pendidikan adalah segala sesuatu peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung dapat digunakan dalam proses pendidikan sedangkan prasarana ialah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Sarana diidentikan dengan fasilitas yang secara langsung menunjang proses pembelajaran, sedangkan pasarana merupakan fasilitas yang tidak langsung menunjang proses pembelajaran. Sarana dan prasarana sekolah dibedakan berdasarkan “langsung” dan “tidak langsung”. Menurut Amirin dalam Barnawi dan Mohammad Arifin 2013 : 46 perbedaan antara sarana dan prasarana terletak pada fungsinya, yaitu fungsi langsung dan tidak langsung. Sejalan dengan pengertian sarana dan prasarana menurut Depdiknas, ia menjelaskan bahwa sarana memiliki fungsi secara langsung karena fasilitas dapat 47 digunakan secara langsung dan manfaatnya dapat dilihat langsung. Prasarana merupakan fasilitas yang berfungsi secara tidak langsung karena fasilitas yang dimaksud Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana 2012:187 menyatakan bahwa sarana adalah fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bisa bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Sarana dan prasarana pendidikan diperlukan untuk membuat proses pendidikan agar efektif dan efisien. Fasilitas mencakup sarana dan prasarana yang disediakan sekolah untuk digunakan dan dimanfaatkan siswa dalam mengembangkan potensi diri yang dimiliki. Nawawi dalam Ibrahim Bafadal 2004:2 mengklasifikasikan sarana menjadi; 1 habis tidaknya dipakai, 2 bergerak tidaknya saat digunakan, dan 3 hubungannya dengan proses belajar mengajar. Sejalan dengan pendapat Nawawi, klasifikasi sarana dan prasarana menurut Barnawi dan Mohammad Arifin 2012:49 dapat dilihat pada bagan berikut ini: 48 Gambar 6. Bagan Klasifikasi Sarana Dalam Barnawi dan Mohammad Arifin 2013 :46 mereka membagi sarana menjadi 3 yaitu, bergerak tidaknya, habis tidaknya, dan kaitan dengan proses pembelajarannya. Sarana pendidikan yang dilihat dari habis tidaknya dibagi menjadi sarana habis pakai kapur, tinta printer, kertas, dan bahan kimia untuk praktik dan sarana tahan lama meja, kursi, komputer, globe, atlas, alat praktik, dan alat olahraga. Ibrahim Bafadal 2004 : 2 menjelaskan bahwa sarana pendidikan dilihat dari bergerak tidaknya dibagi menjadi dua, yaitu sarana bergerak ialah sarana yang dapat begerak dan dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakainya almari arsip dan sarana tidak bergerak ialah sarana yang tidak dapat atau sulit untuk bergerak dan dipindahkan misalnya saluran air, kabel listrik, dan LCD yang dipasang permanen. Kesimpulan dari pendapat tersebut ialah sarana bergerak dan tidak bergerak dilihat dari bisa tidaknya sarana itu digerakkan atau dipindah sesuai kebutuhan pengguna. Sarana pendidikan Habis tidaknya Habis pakai Tahan lama Bergerak tidaknya Bergerak Tidak bergerak Hubungan dengan proses pembelajaran Alat pelajara n Alat peraga Media pembelaja ran