Bentuk Lukisan Lukisan Berjudul “Sleep”

mengalami deformasi bentuk masih sesuai dengan bentuk burung aslinya. Arti dari background berwarna kuning memiliki makna rasa keingintahuan atau belajar. Harmoni pada lukisan terdapat pada hubungan hubungan antara garis, warna, bidang dan bentuk. Keseimbangan pada lukisan terletak pada penggerombolan objek tangan, objek anak, dan objek kain glateri. Kesederhanaan terletak pada warna background dan warna objek pada lukisan. Proporsi dapat terlihat pada hubungan dari bagian seperti keseimbangan, irama dan kesatuan yang terletak pada lukisan tersebut. Pada lukisan tiap-tiap objek pendukung merespon objek utama yang menggambarkan tentang tingkah laku anak itu. Objek utama anak-anak sedangkan yang lainnya seperti tangan, sendok, buku, telur yang pecah dan burung sebagai objek pendukung. Judul lukisan ini menceritakan tentang anak-anak yang merasa ingin mengetahui apa yang ada di luar sana. Maksud dari di luar yaitu sosialisasi dengan teman-temannya maupun dengan orang yang dekat dari rumahnya. Objek-objek pendukung tersebut mewakili dari tiap-tiap interaksi sosialnya. Misalnya dia keluar dari telur menggambarkan bahwa dia merasa ingin mencari sesuatu yang berbeda ketika dia masih ada di dalam rumahnya atau ingin belajar. Tangan-tangan yang menjulur-julur sebagai gambaran perlindungan orang tuannya. Burung membawa buku menggambarkan proses belajar maksudnya ketika anak mulai berinteraksi dengan orang-orang diluar sana anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru itu yang membuat anak tertarik ingin keluar dari rumahnya dan berinteraksi dengan orang-orang yang ada di luar sana. Jadi objek burung itu sebagai penyampai hal-hal baru atau ilmu pengetahuan kepada anak tersebut. Telur yang pecah melambangkan rumah tempat tinggal dia dengan keluarganya.

3. Lukisan Berjudul “Cry”

Gambar VIII: Cry, Charcoal, Pensil, 76 x 140 cm di atas kanvas. Lukisan berjudul “Cry” menggambarkan seorang anak balita yang sedang menangis karena teman khayalannya diambil oleh orang. Teman khayalannya dalam karya ini adalah sebuah boneka beruang lucu. Lukisan ini dikerjakan dengan menggunakan media charcoal dan cat Akrilik di atas kanvas. Pada lukisan ini terdapat tiga objek yang pertama anak balita yang sedang menangis sebagai objek utama kemudian objek boneka beruang dan objek tangan sebagai objek pendukung. Komposisi yang digunakan pada lukisan ini adalah keseimbangan simetris. Penggunaan komposisi simetris sangat bagus untuk dilihat. Penyederhanaan pada background diterapkan pada lukisan ini, yaitu hanya menggunakan warna abu- abu. Background hanya satu warna saja sehingga mengesankan kesan datar, sedangkan untuk warna objek pada lukisan menggunakan warna hitamnya charcoal dengan teknik drawing arsiran untuk mengesankan gelap terang dan volume. Penggunaan unsur garis sangat terasa sekali pada objek yang ada di lukisan karena pada penggarapan objek menggunakan arsir dan juga dusel. Penggunaan bidang yaitu pada objek-objek yang ada di lukisan. Harmoni pada lukisan ini terletak pada hubungan antara garis, warna, bidang dan bentuk, sedangkan untuk penggunaan kontras sangat terasa sekali dari perpaduan antara warna objek dengan background. Keseimbangan pada lukisan ini yaitu terletak pada objek dengan boneka dan tangan, sedangkan kesederhanaan terletak pada penyederhanaan warna baik warna background maupun warna objek. Irama terletak pada garis pada baju dan kain yang tertarik ke atas. Kesatuan lukisan ini terletak pada perpaduan unsur-unsur seni yang ada pada lukisan membentuk komposisi yang utuh. Objek anak balita mengalami deformasi dan distorsi bentuk yaitu tubuh bayi memanjang ke atas dan bergabung dengan boneka beruang, kemudian tangan