Lukisan Berjudul “Cry” Tahap Visualisasi

Penyederhanaan pada background diterapkan pada lukisan ini yaitu hanya menggunakan satu warna yaitu merah lembut atau merah muda untuk background, kemudian untuk objek anak-anak hanya menggunakan warna dari charcoal dan pensil yaitu efek arsir dan dusel dengan warna hitam yang mengesankan volume. Pada proses penciptaan lukisan warna yang digunakan hanya menggunakan dua warna yaitu warna merah lembut dan hitam charcoal. Penggunaan garis sangat dominan pada lukisan ini karena obyek utama dan pendukung menggunakan teknik drawing. Penggunaan bidang yaitu pada bentuk objek anak yang tubuhnya menyatu. Harmoni pada lukisan ini yaitu dari susunan unsur-unsur seni. Irama terletak pada pembuatan garis lekukan glateri baju pada anak. Keseimbangan pada lukisan ini yaitu adanya penggerombolan objek di tengah. Harmonisasi dapat dilihat dari hubungan antara garis, warna, bidang dan bentuk. Proporsi pada lukisan ini yaitu adanya perpaduan antara irama, keseimbangan, dan kesatuan pada lukisan. Kesatuan terdapat pada hubungan objek dengan background, sedangkan untuk objek anak mengalami deformasi bentuk yaitu dua badan anak yang saling menyatu. Objek utama dua anak yang tubuhnya menyatu sedangkan objek pendukung pada lukisan ini tidak ada. Judul karya “Fight” menggambarkan tingkah laku anak kecil ketika mereka bermain dengan temannya. Pada aktivitas bermainan ada yang namanya interaksi dengan temannya, dalam interaksi tersebut ada pertengkaran satu sama lain misalnya memperebutkan mainan atau bahkan membela pendapatnya yang berbeda dengan temannya dan akhirnya timbulah perkelahian. Objek yang ada pada lukisan terlihat perkelahian antara anak perempuan dengan anak perempuan. Tubuh mereka menyatu, tubuh menyatu pada lukisan ini bukan karena mereka kembar siam tetapi tubuh yang menyatu mengartikan ketika anak-anak bermain dan berinteraksi dengan temannya pasti ada yang namanya perkelahian tetapi uniknya anak-anak ketika mereka sudah berkelahi akhirnya besoknya mereka bermain bersama lagi tidak ada dendam di antara mereka. Jadi lukisan ini menceritakan tentang perkelahian dua anak perempuan yang berkelahi tetapi perkelahian itu tidak menimbulkan dendam, dan besoknya mereka akan bermain bersama lagi.

5. Lukisan berjudul “Playing together and looking at each other”

Gambar XI: Playing together and looking at each other, Charcoal, Pensil ,118 x 153 cm di atas kanvas. Lukisan berjudul “Playing together and looking at each other” menggambarkan tentang tingkah laku balita yang bermain bersama-sama, ketika balita bermain bersama-sama hal yang biasanya dilakukan yaitu dia akan saling memandang dan mengamati satu sama lain. Mungkin itu respon perkenalan antara mereka, kemudian mereka akan beradaptasi seperti saling tersenyum dan merespon. Lukisan ini dikerjakan dengan menggunakan media charcoal, pensil, akrilik di atas kanvas, menggunakan teknik drawing dengan arsiran pensil dan Charcoal untuk pembuatan objek, sedangkan untuk pembuatan background menggunakan teknik painting. Pada lukisan terdapat empat balita yang sedang bermain bersama. Dua balita yang sebelah atas yang satu melirik kearah balita yang satunya kemudian yang satunya tersenyum. Dua balita yang terletak dibawah mengalami interaksi satu sama lain. Balita sebelah kiri dengan balita sebelah kanan saling memandang. Objek selanjutnya yaitu kain yang berglateri. Kemudian ada tangan yang menyatu dengan salah satu objek bayi. Komposisi yang digunakan dalam lukisan ini adalah keseimbangan simetris karena komposisi ini sangat bagus untuk dilihat. Penyederhanaan pada background diterapakan pada lukisan ini, yaitu dengan menggunakan satu warna pada background yaitu warna merah muda atau merah lembut, untuk warna objek menggunakan warna hitam dari arsiran charcoal yang mengesankan gelap terang. Arsiran gelap terang memiliki fungsi memberikan kesan volume. Pewarnaan pada background menggunakan satu warna untuk mengesankan datar, sedangkan perpaduan antara background dengan objek terlihat kontras. Penggunaan garis sangat terasa karena menggunakan teknik drawing karena dalam teknik drawing lebih menitik beratkan pada garis. Harmonisasi pada lukisan ini yaitu hubungan perpaduan antara garis, warna, bidang dan bentuk. Background yang berwarna merah muda yang memiliki arti kasih sayang. Kesatuan dalam lukisan terdapat pada perpaduan antara warna background yang lembut dengan warna objek, jika warna background lebih kuat maka tidak akan ada kesatuan. Keseimbangan pada lukisan ini yaitu adanya pengelompokan objek empat bayi yang menggunakan selimut. Irama pada