32
BAB III HASIL PENCIPTAAN DAN PEMBAHASAN
A. Konsep dan Tema Penciptaan
1. Konsep Penciptaan
Konsep penciptaan lukisan dengan judul “Tingkah Laku Anak sebagai Inspirasi Penciptaan Lukisan Surealistik” penggambaran objek anak-anak
mempertahankan bentuk aslinya tetapi untuk tubuh anak-anak mengalami deformasi bentuk dan distorsi. Distorsi dan deformasi tubuh disini sebagai
metafora dari tingkah laku anak. Alasan mengapa penulis mempertahankan bentuk aslinya anak kemudian tubuhnya didistorsi dan dideformasi karena
penulis menganut aliran surealisme dan ingin menciptakan bentuk baru tetapi sesuai dengan konsep penciptaan awal.
Penciptaan lukisan dengan judul “Tingkah Laku Anak sebagai Inspirasi Penciptaan Lukisan Surealistik” tidak semata-mata langsung terjadi begitu saja.
Ada proses yang cukup panjang. Penulis harus melakukan beberapa pengkajian yaitu melalui pengamatan dari tingkah laku anak-anak. Kemudian penulis
mengimajinasikan bagaimana bentuk tingkah laku anak itu divisualisasikan dengan distorsi dan deformasi bentuk ke dalam lukisan dan juga kesesuaiaan
warna background karena penulis tidak menggunakan banyak warna. Warna yang penulis gunakan hanya sebagai background saja karena menurut penulis
untuk mengesankan kesan minimalis kemudian pada pembuatan background menggunakan warna-warna pastel karena menurut penulis dunia anak-anak
merupakan dunia yang penuh warna warni kehidupan dan juga dunia yang penuh keceriaan. Adapun teknik dan visualisasi terinspirasi oleh karya Anton Subiyanto.
2. Tema Penciptaan
Tema penciptaan karya ini adalah tingkah laku anak diantaranya menangis, bermain, ingin tahu, tawuran dan juga berkelahi.
B. Proses Visualisasi
Visualisasi dalam penciptaan lukisan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Ide dan gagasan yang akan ditampilkan dalam sebuah lukisan
bergantung dari bagaimana seniman memvisualisasikan, sehingga pesan makna yang ada dalam lukisan tersampaikan dengan baik. Memvisualisasikan gambar
sketsa ke sebuah kanvas harus didukung dengan bahan, alat dan teknik. Ketiga elemen tersebut merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang seniman
dalam penciptaan karya seni. Dalam penciptaan karya lukisan, penulis menggunakan bahan yaitu pensil charcoal, cat akrilik, kanvas, dan glossing
pengkilat spray. Teknik yang digunakan teknik campuran atau kombinasi dari teknik kering dan teknik basah.
Teknik Opaque teknik basah digunakan untuk melapisi background, karena dengan teknik ini sapuan kuas lebih merata. Teknik kering digunakan
untuk membuat objek sebelum memberi warna background. Penggunaan perpaduan teknik antara teknik kering dan basah, maka penulis dapat memberikan
kesan kontras pada lukisan sehingga bentuk objek lebih keluar.