Lukisan berjudul “Playing with friends”

wajah tertutup putih yang masing-masing ada yang memiliki mata satu, ada yang mukanya memiliki telinga ada yang mukanya memiliki mulut, kemudian tangan ada yang membawa pisau dan ada yang membawa tali. Mereka saling berkelahi satu sama lain dan juga bentuk tubuh mereka saling menyatu. Komposisi yang digunakan dalam lukisan ini adalah keseimbangan simetris, karena komposisi simetris sangat bagus untuk dinikmati sedangkan background menggunakan warna merah untuk mengesankan kesan perkelahian dan amarah. Pewarnaan background yaitu menggunakan satu warna sehingga kesan objek menonjol keluar. Teknik yang digunakan teknik drawing, dengan menggunakan arsir dan dusel. Harmoni terdapat pada perpaduan antara garis, warna dan bidang. Keseimbangan terdapat pada objek yang saling bergerombol. Penggunaan irama terdapat pada objek lekukan kain dan juga objek juluran tangan. Kesederhanaan terdapat pada warna background dan warna objek. Kesatuan terdapat pada perpaduan antara objek dengan background yang ada pada karya ini. Proporsi pada lukisan ini dapat dilihat pada perpaduan antara keseimbangan, irama dan kesatuan. Objek anak-anak mengalami deformasi bentuk yaitu tubuh mereka saling menyatu, bentuk tangan mengalami pemanjangan, kemudian untuk muka mengalami deformasi bentuk dengan adanya mata satu, telinga satu dan juga bibir satu di setiap muka mereka, kemudian posisi dua anak yang terlihat dari belakang hanya mengalami deformasi pada tangan saja. Secara keseluruhan tubuh mereka menyatu. Lukisan ini menggambarkan tentang tingkah laku anak remaja yang ingin memperlihatkan jati dirinya kepada orang lain. Pada muka Empat objek anak berwarna putih dengan adanya penambahan objek seperti mata, kuping dan bibir artinya mereka ingin dilihat ingin didengar dan ingin dibicarakan. Tangan-tangan saling melilit dan membawa pisau menggambarkan tawuran yang sengit. Sedangkan tubuh menjadi satu menggambarkan kebersamaan. Jadi lukisan ini menceritakan tentang tingkah laku remaja yang suka tawuran secara bergerombol agar terlihat hebat dimata masyarakat sekitar.

8. Lukisan berjudul “ Smoking”

Gambar XIV: Smoking,Charcoal, Pensil 120 x 140 cm di atas kanvas. Lukisan berjudul “Smoking” menggambarkan tingkah laku negatif anak remaja yang sedang merokok. Pada masa remaja merokok merupakan hal yang mereka banggakan agar terlihat seperti orang dewasa. Tingkah laku negatif seperti ini biasanya dilakukan ketika mereka pulang sekolah bersama teman-teman mereka. Lukisan ini dikerjakan dengan menggunakan media charcoal, pensil di atas kanvas . Pada lukisan terdapat objek anak remaja membawa tas yang sedang merokok kemudian ada tangan yang menjulur yang saling melilit satu sama lain, tubuh terbungkus oleh kain. Terdapat objek mata dua di dalam tangan yang menjulur ke atas. Komposisi yang digunakan dalam lukisan ini adalah keseimbangan simetris, sedangkan background menggunakan warna coklat kekuning-kuningan yang dicampur dengan warna putih. Sedangkan untuk objek dari warna hitam pensil dan charcoal. Teknik yang digunakan yaitu teknik drawing dengan menggunakan arsir dan dusel untuk pembuatan objek. Background menggunakan teknik painting Opaque. Harmoni pada lukisan ini terdapat pada hubungan antara garis, bentuk, warna dan bidang. Kesatuan pada lukisan yaitu adanya perpaduan antara objek dengan background. Keseimbangan pada lukisan yaitu pada penggerombolan objek yang ada. Irama pada lukisan ini terdapat pada garis-garis glateri kain dan pengulangan tangan-tangan yang saling menjulur-julur. Objek anak mengalami deformasi bentuk yaitu penggabungan tubuh dengan tangan-tangan yang saling melilit satu sama lain. Lukisan ini menggambarkan tentang tingkah laku anak remaja. Pada masa remaja mereka ingin menjadi seperti orang dewasa ingin diperhatikan oleh masyarakat disekitarnya. Pada lukisan terdapat anak yang sedang merokok, tubuh anak terlilit kain-kain yang melindungi tubuh yang mengartikan bahwa ketika anak itu sedang merokok dia tidak mau diketahui oleh orang tuannya ataupun gurunya, sedangkan tangan-tangan yang melilit menggambarkan pengaruh dari teman-teman sebayanya. Dua objek mata menggambarkan pengawasan dari orang tua. Jadi lukisan ini menceritakan tentang tingkah laku negatif anak yaitu merokok yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.