Struktur Seni Lukis Kajian Sumber

b. Warna

Mikke Susanto 2011: 433 mengatakan bahwa warna sebagai getaran atau gelombang yang diterima oleh indera penglihatan manusia yang berasal dari pancaran cahaya melalui sebuah benda. Cahaya yang dihasilkan dari penguraiaan melalui prisma kaca menghasilkan warna cahaya. Menurut Dharsono 2004: 49, warna merupakan kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata. Warna sendiri sebagai satu elemen yang sangat penting baik di bidang seni rupa murni maupun seni rupa terapan. Warna tidak hanya di bidang kesenirupaan tapi mencakup segala aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat kita lihat dengan penggunaan warna di berbagai benda atau peralatan mulai dari pakaiaan, perhiasan, peralatan rumah tangga, dari barang kebutuhan sehari hari sampai barang yang ekslusif semua memperhitungkan kehadiran warna. Warna mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan yaitu Warna sebagai warna hadir dalam bentuk tanda pada suatu benda atau barang, atau hanya untuk membedakan benda satu dengan banda yang lainnya tanpa maksud tertentu dan tidak memberikan makna apapun. Jadi dari penjelasan di atas warna-warna tidak perlu dipahami atau dihayati karena kehadirannya hanya sebagai tanda dan lebih dari itu hanya sebagai pemanis permukaan. Warna sebagai representasi alam hadir sebagai penggambaran sifat objek secara nyata atau penggambaran dari suatu objek alam. Misalnya warna hijau untuk menggambarkan daun dan biru untuk penggambaran laut, gunung, langit dan sebagainnya. Penggunaan warna-warna ini biasanya dipakai oleh kaum-kaum naturalis dan realis. Jadi dari penjelasan di atas tiap warna memiliki representasi untuk menggambarkan alam yang ada dibumi ini. Warna sebagai tanda atau lambang merupakan lambang atau melambangkan sesuatu yang merupakan tradisi atau pola umum. Misalnya warna lampu traffic light dengan warna merah, kuning, hijau. Kemudian pada penggunaan batik, wayang, dan pada busana tradisi misalnya warna merah dapat berarti melambangkan amarah dan seterusnya. Warna sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu warna primer, sekunder, intermediet, tersier dan kuarter. Warna primer sering kita sebut sebagai warna pokok karna warna ini tidak dapat dibentuk oleh warna lain yang termasuk warna primer adalah merah, kuning, dan biru. Keunggulan dari warna primer sendiri warna ini dapat digunakan untuk membuat warna-warna lain. Kemudian warna sekunder warna ini merupakan warna dari hasil percampuran atau mixing dari dua warna primer. Warna-warna sekunder terdiri dari jingga, ungu, dan hijau. Kemudian warna intermediet warna intermediet sendiri adalah warna perantara atau warna yang berada di antara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna di antaranya warna kuning-hijau, kuning-jingga, merah-jingga, merah-ungu, biru-violet, biru-hijau. Warna tersier atau disebut juga warna ketiga adalah warna percampuran dari dua warna sekunder. Contohnya yang termasuk kedalam warna tertier adalah coklat-kuning, coklat-merah, dan coklat-biru. Warna kuarter merupakan warna yang dihasilkan dari percampuran dua warna tersier, yaitu coklat-jingga, dan coklat-hijau dan coklat-ungu. Untuk warna putih, hitam dan warna abu-abu