deformasi ini adalah munculnya figur atau karakter baru yang berbeda dari sebelumnya. Kemudian dijelaskan cara mengubah bentuk antara lain dengan cara
simplifikasi penyederhanaan, distorsi pembiasan, distruksi perusakan, dan stilisasi penggayaan.
Jakob Sumardjo 2000: 116 dalam bukunya “Filsafat Seni” menjelaskan mengenai bentuk:
Bentuk seni adalah juga isi seni itu sendiri. Bagaimana bentuknya, begitulah isinya. Tidak ada seniman yang menciptakan sebuah karya seni
tanpa kesadaran. Ia menciptakan sebuah benda seni karena ada sesuatu yang ingin disampaikan kepada orang lain, entah perasaannya, suasana
hatinya, pemikirannya, pesan atau amanat yang diyakininnya, semua dinyatakan lewat bentuk yang sesuai dengan maksud isinya tadi.
Jadi deformaasi merupakan pengubahan susunan suatu bentuk dengan
sengaja untuk menghasilkan bentuk baru yang fresh yang berbeda dengan bentuk semula. Pada lukisan yang Penulis ciptakan penggunaan deformasi sangat banyak
digunakan dalam objek anak. Jadi uraian di atas bentuk itu sendiri satu kesatuan dari banyak unsur
pendukung suatu karya yang biasanya dalam dunia seni rupa sering kali dikaitakan dengan dwimatra dan trimatra untuk totalitas pada sebuah karya seni.
Bentuk sendiri ada dua macam visual form dan special form. Pada penciptaan karya lukis biasanya sering ada perubahan bentuk atau sering disebut deformasi.
8. Media dan Teknik
a. Media
Menurut Mikke Susanto 2011: 255, media atau medium adalah sebutan untuk berbagai hal yang berhubungan dengan bahan dalam hal ini alat dan bahan
juga termasuk yang biasa dipakai dalam karya seni. Menurut The Liang Gie
2005: 89, dalam filsafat seni menjelaskan medium atau material atau bahan merupakan hal yang perlu sekali bagi seni apapun, karena suatu karya seni hanya
dapat diketahui kalau disajikan melalui suatu medium. Bahkan dapat ditegaskan bahwa medium adalah mutlak, karena tanpa material apa yang akan dijadikan
karya seni. Dalam seni lukis, medium yang biasanya digunakan yaitu permukaan datar
yang dapat terbuat dari apa saja biasanya terbuat dari kertas, kanvas, kaca, sutera, dan sejenisnya. Sedangkan medium lain seperti cat, charcoal, dan pensil. Dalam
karya penulis “Tingkah laku Anak sebagai Inspirasi Penciptaan lukisan” sebagai tema lukisan. Penulis menggunakan medium pensil, charcoal dan cat akrilik di
atas kanvas. Menurut Mikke Susanto 2011: 213, kanvas adalah kain landasan untuk
melukis itu berbahan seperti panel kayu, kertas, atau kain. Pada umumnya kanvas direntangkan dengan spanram kayu perentang hingga mencapai ketegangan
yang pas, kemudian dilapisi dengan cat. Menurut Mikke Susanto 2011: 13, cat akrilik adalah salah satu bahan yang mengandung bahan polimer ester poliakriat,
sehingga memiliki daya rekat yang sangat kuat terhadap medium lain dan standar pengencer yang digunakan adalah air. Menurut Mikke Susanto 2011: 79,
charcoal adalah arang gambar merupakan material yang digunakan manusia untuk menggambar sejak zaman prasejarah hingga sekarang, yang dibuat dari kayu yang
dibakar begitu saja.