91 rendahnya pula empati para siswa reguler. Berdasarkan hal tersebut, maka
dapat diketahui bahwa empati merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sejauhmana penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa
ABK. Empati dapat mempermudah terjalinnya hubungan atau interaksi sosial antara siswa reguler dengan siswa ABK, karena dengan kemampuan empati
seseorang dapat lebih menghormati dan menghargai orang lain sehingga dapat menerima perbedaan yang ada Taufik, 2012: 210.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tentu tidak lepas dari adanya keterbatasan atau hambatan. Adapun yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
1. Waktu pengambilan data dilaksanakan setelah kelas IX sudah tidak memiliki jam efektif dalam kelas karena sudah selesai mengikuti Ujian
Sekolah dan Ujian Nasional. Hal ini menjadikan siswa reguler di kelas inklusif jenjang kelas IX tidak dilibatkan dalam penelitian, sehingga
populasi dalam penelitian ini hanya mencakup siswa reguler di kelas inklusif jenjang kelas VII dan VIII.
2. Populasi penelitian hanya mencakup siswa reguler yang ada di kelas inklusif atau kelas yang menggabungkan antara siswa reguler dengan
siswa ABK saja, sehingga generalisasi dari hasil penelitian ini masih sangat terbatas.
92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan positif dan sangat signifikan antara empati dengan penerimaan
sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di kelas inklusif SMP N 2 Sewon yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi 0,689 dan nilai signifikansi
p =0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi empati maka semakin tinggi pula penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di
kelas inklusif SMP N 2 Sewon, sebaliknya semakin rendah empati maka semakin rendah pula penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di
kelas inklusif SMP N 2 Sewon. Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,689 dapat diketahui koefisien determinasi R square= 0,689
2
dalam penelitian ini, yaitu sebesar 0,475. Berdasarkan nilai tersebut, dapat diartikan
bahwa variabel empati memberikan pengaruh sebesar 47,5 terhadap penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di kelas inklusif SMP N
2 Sewon, sedangkan sisanya sebesar 52,5 dipengaruhi oleh faktor lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran yang diajukan oleh peneliti antara lain:
1. Bagi Siswa Reguler Siswa reguler dapat lebih meningkatkan kemampuan empati dalam
dirinya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berlatih untuk lebih peka