37 siswa ABK dengan segala kebutuhan khususnya digabungkan dalam satu
kelas yang sama di sekolah inklusif ini.
2. Tujuan Sekolah Inklusif
Tujuan sekolah inklusif pada umumnya berdasarkan pada tujuan pendidikan inklusif itu sendiri. Pendidikan inklusif diselenggarakan
dengan berbagai tujuan yang dijadikan sebagai patokan dan kunci keberhasilan dari penyelenggaraann pendidikan inklusif tersebut.
Berdasarkan Permendiknas No. 70 Tahun 2009 pasal 2 dapat diketahui tujuan pendidikan inklusif yaitu:
a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya.
b. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta
didik. Hal ini dapat diartikan bahwa secara umum penyelenggaraan
pendidikan inklusif bertujuan untuk menampung dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa tanpa terkecuali mereka para
siswa yang memiliki kelainan atau keterbatasan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
masing-masing. Penyelenggaraan pendidikan inklusif juga memiliki tujuan praktis
yang salah satunya yaitu tujuan yang dapat dirasakan langsung oleh para anak atau siswa. Tujuan yang ingin dicapai oleh anak dalam mengikuti
38 kegiatan belajar dalam setting inklusif menurut LIRP. UNESCO
Tarmansyah, 2007: 111-112 antara lain yaitu: a. Berkembangnya kepercayaan pada diri anak, yaitu dimana anak
dapat merasa bangga atas dirinya sendiri. b. Anak dapat belajar secara mandiri, dengan mencoba memahami dan
menerapkan pelajaran yang telah mereka peroleh selama belajar di sekolah inklusif ke dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
c. Anak mampu berinteraksi secara aktif bersama teman-teman sebayanya, guru-guru, dan semua warga sekolah serta masyarakat.
d. Anak dapat belajar untuk memahami dan menerima adanya perbedaan, kemudian selanjutnya mampu beradaptasi dalam
mengatasi perbedaan tersebut sehingga secara keseluruhan anak menjadi kreatif dalam pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat diketahui bahwa tujuan sekolah inklusif pada umumnya yaitu untuk memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada seluruh peserta didik untuk memperoleh pendidikan tanpa ada diskriminasi atas keanekaragaman yang ada, sedangkan tujuan
praktis yang dapat dirasakan langsung oleh para siswa adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dimana mereka menjadi bangga atas
dirinya, dapat belajar mandiri, meningkatkan kemampuan sosial, dan anak atau siswa dapat belajar untuk memahami dan menerima adanya
perbedaan, kemudian mampu beradaptasi dalam mengatasi perbedaan tersebut.
39
3. Prinsip Pendidikan Inklusif