39
3. Prinsip Pendidikan Inklusif
Prinsip pendidikan inklusif sebagai sebuah paradigma pendidikan pada dasarnya menekankan pada keterbukaan dan penghargaan terhadap
anak berkebutuhan khusus Mohammad Takdir Illahi, 2012: 48. Pendidikan inklusif mejadi wadah bagi anak berkebutuhan khusus untuk
dapat menempuh pendidikan di sekolah reguler, tanpa terpaku hanya di sekolah khusus. Pendidikan inklusif menghargai setiap perbedaan dan
kebutuhan masing-masing anak dan memberi kesempatan yang sama bagi seluruh anak tidak terkecuali mereka para anak berkebutuhan khusus untuk
menempuh pendidikan di sekolah yang sama yaitu sekolah reguler. Abdul Salim Choiri dan Munawir Yusuf 2009: 74-75
mengemukakan bahwa secara umum prinsip pendidikan inklusif di Indonesia dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Prinsip Pemerataan dan Peningkatan Mutu Pendidikan inklusif merupakan salah satu upaya untuk
pemerataan kesempatan dalam memperoleh pendidikan, karena pendidikan inklusif memberikan kesempatan yang sama bagi semua
anak untuk dapat meraih pendidikan. Pendidikan inklusif juga menjadi strategi peningkatan mutu dengan menggunakan metode
yang bervariasi yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan anak. b. Prinsip Kebutuhan Individual
Setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga pendidikan inklusif harus berorientasi pada
40 Program Pembelajaran Individu PPI yang mana pendidikan
didasarkan pada kebutuhan anak. c. Prinsip Kebermaknaan
Pendidikan harus menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang ramah, mampu menerima keanekaragaman, dan menghargai
perbedaan yang ada. d. Prinsip Keberlanjutan
Pendidikan inklusif harus diselenggarakan secara berkelanjutan pada semua jenjang pendidikan.
e. Prinsip Keterlibatan Peyelenggaraan pendidikan inklusif harus melibatkan seluruh
komponen pendidikan terkait. Pendidikan inklusif berupaya untuk mengakomodasi semua siswa
dengan kebutuhannya masing-masing. Oleh karena
itu, dalam penyelenggaraan
pendidikan inklusif
tersebut hendaknya
harus memperhatikan beberapa prinsip-prinsip di atas supaya sekolah inklusif
sebagai penyelenggara
pendidikan inklusif
diharapkan mampu
menjalankan perannya secara optimal dan dapat memberikan layanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa baik siswa normal
maupun siswa yang berkebutuhan khusus atau siswa ABK.
41
4. Model Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif