11 menyakiti orang lain mereka tidak sadar dan merasa biasa saja tanpa ada
penyesalan dalam diri. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat
berbagai permasalahan yang terkait dengan penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK. Banyak terjadi kasus-kasus penolakan siswa reguler
terhadap siswa ABK dengan alasan perbedaan dan keterbatasan yang dimiliki, serta karakteristik kepribadian siswa ABK yang cenderung tertutup, pendiam,
pemalu, dan kurang percaya diri. Siswa reguler belum mampu memahami keadaan siswa ABK dengan segala keterbatasannya, mereka memandang
siswa ABK dengan kacamata mereka sebagai siswa normal, tanpa mencoba membayangkan bagaimana jika mereka yang berada di posisi siswa ABK.
Sepanjang sepengetahuan peneliti juga sudah terdapat beberapa penelitian lain yang meneliti tentang penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK,
akan tetapi belum ada yang meneliti tentang hubungan antara empati dengan penerimaan sosial. Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik dan perlu untuk
melakukan penelitian mengenai hubungan antara empati dengan penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di kelas inklusif SMP N 2 Sewon.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan
latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi berbagai permasalahan sebagai berikut:
1. Kasus-kasus penolakan siswa reguler terhadap siswa ABK masih banyak terjadi di lingkungan sekolah inklusif.
12 2. Beberapa siswa reguler di kelas inklusif SMP N 2 Sewon belum dapat
memahami siswa ABK dengan segala keterbatasannya sehingga mereka merasa dan memandang aneh keterbatasan yang dimiliki siswa ABK.
3. Beberapa siswa reguler di kelas inklusif SMP N 2 Sewon belum sepenuhnya dapat menerima siswa ABK dengan baik, hanya beberapa
siswa yang bersedia menjalin interaksi dengan siswa ABK. 4. Beberapa siswa reguler di kelas inklusif SMP N 2 Sewon menunjukkan
sikap yang kurang menyenangkan terhadap siswa ABK seperti menjaga jarak atau menjauh dan bullying.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di uraikan di atas, maka peneliti membatasi pada permasalahan rendahnya empati dan penerimaan
sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di kelas inklusif SMP N 2 Sewon.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Adakah hubungan positif antara
empati dengan penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di kelas inklusif SMP N 2 Sewon?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan positif antara empati dengan
13 penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di kelas inklusif SMP N
2 Sewon.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
memperkaya kajian teoritis khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling, mengenai empati dan penerimaan sosial.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan memberikan pemahaman khususnya bagi siswa reguler mengenai pentingnya
berempati dan menerima siswa ABK dengan segala keterbatasannya. b. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi bagi guru bimbingan dan konseling dalam memberikan
layanan khususnya dalam bidang bimbingan pribadi dan sosial terkait empati dan penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa
ABK di kelas inklusif. c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi Peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi pengetahuan terutama terkait dengan
empati dan penerimaan sosial.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA