Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dibidang
lain. Mereka membuat klasifikasi tematik onomatope classement thématique des onomatopées sebagai berikut : suara manusia bruits du corps humain,
bunyi binatang bruits d’animaux, bunyi alam bruits de la nature, bunyi yang dihasilkan oleh benda bruits produits par des objets manufacturés,
bunyi kehidupan sehari-hari bruits de la vie quotidienne, bunyi kehidupan sosial dan hobi bruits de la vie sociale, loisirs, kealamian bunyi nature du
bruit, abstraksi bunyi bruits et abstraction. Menilik sedikit tentang sejarah onomatope, menurut Von Horder via
Arri, 2009 bahasa merupakan lahir dari alam dan onomatope, yaitu tiruan bunyi alam. Tiruan bunyi yang ditimbulkan oleh alam, misalnya bunyi guntur,
bunyi binatang, dan lain-lain. Bunyi tiruan ini lalu direpresentasikan dalam bentuk onomatope yang ditujukan untuk tujuan-tujuan tertentu yaitu sebagai
komunikasi. Istilah onomatope itu sebenarnya sudah di paparkan oleh plato 427-347 SM tentang asal-usul terbentuknya kata, yaitu ada hubungan
intrinsik antara bunyi bahasa dengan makna benda yang diacu, misalnya di Bali bunyi cekcek yang berarti hewan cecak berasal dari onomatope atau
tiruan bunyi alam, yaitu bunyi binatang. Kemudian pada abad ke-18 terdapat pemikiran untuk meniru-niru suara berisik, contohnya bunyi poh-poh berasal
dari teriakan kuat atau seruan-seruan kuat.