menyusun onomatope, dalam bahasa Prancis terdapat bunyi konsonan [k] konsonan oklusif dorso velar tak bersuara sedangkan dalam bahasa
Indonesia [c] konsonan afrikatif lamino palatal tak bersuara, bunyi konsonan kedua dalam bahasa Prancis [l] konsonan konstriktif apiko
alveolar bersuara sedangkan dalam bahasa Indonesia [r] konsonan tril apiko alveolar bersuara, dalam onomatope bahasa Prancis memiliki
komponen bunyi konsonan [ ʃ] konsonan konstriktif predorso prepalatal tak
bersuara, sedangkan dalam bahasa Indonesia mengalami penghilangan bunyi konsonan tersebut, karena perbedaan sistem fonetik dalam kedua
bahasa.
h. Pola Silabe CCCVC
Pola silabe CCCVC adalah onomatope yang terdiri dari empat bunyi konsonan dan satu bunyi vokal. Tipe silabe ini adalah silabe tertutup
la syllabe fermée karena diakhiri oleh bunyi konsonan. Terdapat 6 onomatope yang ditemukan dalam pola ini. Perhatikan onomatope berikut
ini. Onomatope berjalan di air splach splach dalam bahasa Prancis
menjadi cplak cplak dalam bahasa Indonesia, diambil dari komik L’Agent de Police, Pas de Panique, halaman 32 dan komik Agen
Polisi 212, Jangan panik, halaman 32.
[spla ʃsplaʃ]
[cplakcplak]
O n
o Kedua onomatope di atas memiliki kesamaan pola silabe, yaitu
pola CCCVC tipe silabe tertutup la syllabe fermée, dan sama-sama terdiri dari satu silabe namun mengalami pengulangan redoublement.
Kesamaan yang selanjutnya adalah pada bunyi konsonan kedua dan ketiga, dan bunyi vokal yang menyusun onomatope. Bunyi konsonan kedua
bahasa Prancis dan bahasa Indonesia terdapat bunyi [p] yang memiliki ciri-ciri konsonan oklusif bilabial tak bersuara, bunyi konsonan ketiga [l]
yang berciri-ciri konsonan konstriktif apiko alveolar tak bersuara, dan bunyi [a] yang memiliki ciri-ciri vokal rendah depan tak bulat. Perbedaan
kedua onomatope terdapat pada komponen bunyi konsonan perrtama dan terakhir yang menyusun onomatope, dalam bahasa Prancis terdapat bunyi
[s] konsonan frikatif predorso alveolar tak bersuara, sedangkan dalam bahasa Indonesia [c] konsonan afrikatif lamino palatal tak bersuara, dan
bunyi konsonan terakhir dalam bahasa Prancis terdapat bunyi [ ʃ]
konsonan konstriktif predorso prepalatal tak bersuara sedangkan dalam bahasa Indonesia [k] konsonan oklusif dorso velar tak bersuara.
[s] = konsonan frikatif predorso alveolar tak
bersuara [p] = konsonan oklusif
bilabial tak bersuara [l] = konsonan konstriktif
apiko alveolar tak bersuara
[a] = vokal rendah depan tak bulat
[ ʃ] = konsonan konstriktif
predorso prepalatal tak bersuara
[c] = konsonan afrikatif lamino palatal tak bersuara
[p] = konsonan oklusif bilabial tak bersuara
[l] = konsonan lateral apiko alveolar tak bersuara
[a] = vokal rendah depan tak bulat
[k] = konsonan oklusif velar tak bersuara