Bunyi Konsonan Klasifikasi Bunyi dalam Bahasa Prancis

e Konsonan Predorso-Alveolar Konsonan ini terjadi jika punggung lidah mendekati gusi gigi akan menghasilkan bunyi [s] dan [z]. f Konsonan Prepalatal Konsonan ini dibentuk dengan cara menempelkan lidah pada langit-langit keras. Bunyi yang termasuk ke dalam konsonan prepalatal adalah [ʃ] dan [ʒ], seperti pada kata chat [ʃa] dan je [ʒə]. g Konsonan Medio Palatal Konsonan ini dibentuk dengan cara menempelkan bagian tengah punggung lidah pada bagian langit-langit keras. Cara ini menghasilkan konsonan [ɳ] dalam kata sign [siɳ]. h Konsonan Dorsovelar Dorsovelar merupakan konsonan yang terjadi pada pangkal lidah dan langit-langit lunak, dan yang termasuk konsonan ini adalah bunyi [k] dan [g] dalam kata clé [kle] dan garde [gard]. i Konsonan Uvular Konsonan ini dibentuk dengan cara menempelkan bagian belakang lidah pada bagian uvula, dan kemudian menghasilkan bunyi konsonan [R] seperti dalam kata roi [Rwa]. Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang konsonan, berikut merupakan bagan konsonan dalam bahasa Prancis: Tabel 3. Sistem Konsonan bahasa Prancis Tempat Artikulasi Oklusif Frikatif bilabial Apiko- dental medio palatal dorsovelar Labio dental Apiko- alveolar Predorso- alveolar prepalatal uvular tak bersuara p t k f s ʃ bersuara b d g v l,r z ʒ R nasal m n ɳ j Semi-vokal Istilah semi konsonan semi-consonnes dalam bahasa Prancis dapat dikenal juga dengan semi vokal semi-voyelles, yang termasuk ke dalam bunyi semivokal, yaitu: [j] seperti dalam kata paille [paj], [ ɥ] dalam kata lui [l ɥi], dan [w] dalam kata oui [wi]. Perbedaan cara pelafalan semivokal dalam hal melafalkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Perbedaan Pelafalan antara Tiga Semi-vokal Depan Hampar Depan Bulat Belakang Bulat [j] [ ɥ] [w] Lidah maju Bibir hampar Lidah maju Bibir maju Lidah ditarik Bibir maju

4. Klasifikasi Bunyi dalam Bahasa Indonesia

Secara umum bunyi bahasa dibedakan atas: vokal, konsonan, dan semi-vokal Muslich, 2012: 46 :

a. Bunyi vokal

Bunyi vokal adalah bunyi yang dihasilkan tanpa melibatkan penyempitan atau penutupan pada daerah artikulasi. Ketika bunyi itu diucapkan, yang diatur hanyalah ruang resonansi pada rongga mulut melalui pengaturan posisi lidah dan bibir. Bunyi vokal meliputi [i], [e], [a], [ ɛ], [ə] [ ɑ], [u], [o] Muslich, 2012:47. Berikut merupakan bagan vokal-vokal dalam bahasa Indonesia: Tabel 5. Bagan vokal bahasa Indonesia Depan Pusat Belakang Tinggi [i] [u] Tengah [e], [ ɛ] [ ə] [o] Rendah [a]

b. Bunyi konsonan

Bunyi disebut konsonan, bila terjadinya dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, jadi ada artikulasi. Proses hambatan atau artikulasi ini dapat disertai bergetarnya pita suara, jika ini terjadi maka yang terbentuk adalah bunyi konsonan bersuara, namun jika artikulasi itu tidak sertai bergetarnya pita suara, glotis dalam keadaan terbuka, maka bunyi yang dihasilkan adalah konsonan tak bersuara. Berikut merupakan penjelasan tentang pembedaan bunyi konsonan menurut cara artikulasi dan tempat artikulasi Muslich, 2012 : 48. 1 Konsonan Menurut Mekanisme Artikulasi Yang dimaksud dengan mekanisme artikulasi adalah alat ucap mana yang bekerja atau bergerak ketika menghasilkan bunyi bahasa