Indonesia mengalami pemunculan bunyi fonem [y] yang memiliki ciri-ciri semi vokal lamino palatal bersuara.
2. Tipe Silabe Tertutup la syllabe fermée
Tipe silabe tertutup la syllabe fermée adalah tipe silabe yang diakhiri oleh sebuah konsonan, namun tipe ini dapat juga hanya terdiri dari sebuah
konsonan saja. Pembahasannya akan dijelaskan berikut ini.
a. Pola Silabe C
Pola silabe C adalah onomatope yang hanya terdiri dari bunyi konsonan. Tipe silabe ini adalah silabe tertutup la syllabe fermée karena
terdiri dari bunyi konsonan. Terdapat 6 onomatope yang ditemukan dalam pola ini. Perhatikan onomatope berikut ini.
Onomatope mendengkur Zzzz dalam bahasa Prancis menjadi Zzzz dalam bahasa Indonesia, yang diambil dari les dictionnaires des
onomatopées, halaman 35 dan komik Cedric, papaku keren, halaman 30
[z:] [z:]
[z] = konsonan frikatif predorso alveolar
bersuara [z] = konsonan frikatif apiko
alveolar bersuara
Dari analisis di atas terlihat bahwa onomatope mendengkur dalam bahasa Prancis [z:] dan [z:] dalam bahasa Indonesia memiliki kesamaan
pola silabe, jumlah silabe dan komponen bunyi fonem yang mengisi. Pola silabe yang dimiliki kedua onomatope tersebut adalah C yang berarti
termasuk ke dalam tipe silabe tertutup la syllabe fermée, memiliki satu
silabe, dan memiliki komponen bunyi konsonan [z] yang memiliki ciri-ciri konsonan frikatif predorso alveolar bersuara. Tidak ditemukan perbedaan
pda kedua onomatope tersebut. Kedua onomatope tersebut memiliki tanda titik dua pada bunyi konsonan [z] yang berarti bunyi fonem tersebut
diucapkan lebih panjang sehingga ditranskripsikan menjadi [z:] dalam onomatope bahasa Prancis dan [z:] dalam onomatope bahasa Indonesia.
Contoh onomatope berpola C selanjutnya akan di jelaskan berikut ini.
Onomatope menggergaji kayu RRRR dalam bahasa Prancis menjadi GREEES dalam bahasa Indonesia, yang diambil dari
komik Les Schtroumpfs, Docteur Schtroumpf, halaman 15 dan komik Smurf, Dokter Smurf, halaman 15.
[r:] [r] = konsonan konstriktif apiko
alveolar bersuara [gre:s]
[g] = konsonan oklusif dorso velar bersuara
[r] = konsonan tril apiko alveolar bersuara
[e] = vokal depan tengah tak bulat
[s] = konsonan frikatif apiko alveolar tak bersuara
Kedua onomatope di atas hanya memiliki persamaan pada komponen bunyi konsonan [r] yang memiliki ciri-ciri konsonan konstriktif
apiko alveolar bersuara. Perbedaan pada kedua onomatope adalah onomatope bahasa Prancis memiliki pola silabe C dan hanya memiliki
bunyi konsonan [r:] konsonan konstriktif apiko alveolar yang mengisi. Sedangkan onomatope dalam bahasa Indonesia memiliki pola CCVC dan
memiliki komponen bunyi fonem yang mengisi selain bunyi [r:],